"permisi Duke Osmond"
Ucap seseorang yang mengintrupsi Duke Edwin dan Ben. Dan ternyata yang memanggil adalah Camelia.
Duke Edwin tak menjawab sama sekali, ia hanya menatap datar Camelia sembari mengelus punggung kecil Darien yang nemplok di dadanya dengan nyaman.
"maaf jika saya mengganggu waktu anda. Jika berkenan apakah tuan Duke bisa mengantar saya sampai ke kediaman saya?" tanya Camelia dengan nada lembut sembari menampilkan tatapan memelasnya.
Duke Edwin bukannya luluh atau terpesona dengan tatapan Camelia, tetapi ekspresinya malah semakin datar dengan aura suram di sekitarnya. Bahkan Darien yang berada di dekapan Duke Edwin tanpa sadar sedikit tersentak.
Duke Edwin yang merasakan sentakan pada tubuh Darien, berusaha menormalkan kembali auranya sembari mengelus punggung Darien agar kembali nyaman di pelukanya.
Camelia sendiri yang melihat pemandangan itu, menatap tajam punggunng Darien. Ia merasa ttidak senang, karena bocah itu berhasil mendapatkan perhatian dari Duke Edwin, padahal dia hanyalah budak yang tidak tahu asal-usulnya sekaligus tidak memiliki hubungan apa-apa dengan sang Duke.
"alasan" ucap Duke Edwin singkat, tetap dengan ekspresi datarnya.
"u-um...itu.." Camelia terlihat kebingungan untuk menjawab, karena tidak mengerti dengan apa yang dikatakan sang Duke.
"maaf sebelumnya lady, Duke Edwin bertanya pada anda, apa alasan yang membuat Duke Edwin harus mengantar anda ke kediaman Count Treffen?" ucap Ben menjelaskan.
"ouh, itu...saya hanya ingin mempertemukan anda dengan ayah saya dan saya hanya ingin menjamu anda karena telah berbaik hati menyelamatkan saya dari para bandit. Tolong terimalah permintaan kecil saya ini tuan Duke" ucap panjang lebar Camelia.
Duke Edwin berpikir, jika ia menerima tawaran itu, ia bisa memiliki lebih banyak relasi karena keluarga Count Treffen adalah keluarga yang sukses dalam bisnis pertambangan berlian. Tetapi jika ia tidak menerimanya pun tidak akan merugikanya, karena ia sudah sangat kaya, apalagi ia adalah keturunan dari Duke Osmond, keluarga Duke yang tidak akan mudah dijatuhkan dan tidak akan pernah jatuh miskin.
Tetapi menerima tawaran ini tidak buruk juga, ia bisa saja menjadikan Count Treffen yang terkenal congkak itu menjadi senjatanya ketika dibutuhkan.
"kakak, apa yang harus kita lakukan? sepertinya Duke Edwin akan menerima tawaran itu" ucap Darien.
"lakukan saja seperti rencamu sebelumnya, aku yakin Duke Edwin tidak akan menolak pesonamu" jawab Daniel dengan tenang sambil mengeratkan pelukanya pada leher Ben.
"baiklah, akan aku lakukan" ucap Darien semangat.
1
2
3
action!
"papa teddy bear akan meninggalkan Rien?" tanya Darien dengan suara lumayan keras sembari menatap tepat pada manik mata Duke Edwin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Became Duke Twins
FantasyBercerita tentang kehidupan dua anak kembar yang memiliki keluarga jauh dari kata harmonis. Tiba-tiba bertransmigrasi kedalam sebuah novel dan menjadi anak dari seorang duke tyran berdarah dingin dan kejam. Bukan hanya itu saja, fakta bahwa mereka...