Bercerita tentang kehidupan dua anak kembar yang memiliki keluarga jauh dari kata harmonis.
Tiba-tiba bertransmigrasi kedalam sebuah novel dan menjadi anak dari seorang duke tyran berdarah dingin dan kejam.
Bukan hanya itu saja, fakta bahwa mereka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah menempuh jarak yang lumayan jauh, rombongan Duke Edwin sudah mulai memasuki wilayah Vein.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kota Vein. Kota yang dikelilingi pegunungan hijau yang masih terjaga hingga sekarang, penduduknya pun selalu merawat lingkungan mereka agar tetap asri. Kota yang memiliki ciri khas nya tersendiri yaitu di setiap rumah pasti akan ada tumbuh-tumbuhan atau pepohonan yang membuat kesan segar di sepanjang jalan.
Bukan hanya itu saya, pengelolaan sumber daya di kota ini juga sangat baik, sehingga tak heran jika penduduknya sekalipun tak pernah kekurangan air, bahan pangan, pakaian, maupun tempat tinggal.
Bahkan pendidikan untuk warga di kota ini pun sangatlah diperhatikan, tidak ada seorang pun yang tidak pernah mengemban pendidikan di sini. Kota ini bisa dibilang kota peradaban modern yang sejahtera.
"uwaahh"
Darien sedari memasuki kota, ia selalu menggumamkan kata 'wah' atau 'waw' dari bibir mungilnya, Daniel pun tak beda jauh dengan sang adik. Mereka berdua menatap takjub dengan pemandangan di depan mereka saat ini.
"kakak lihat, sudah lama kita tidak melihat pemandangan seperti ini" Ucap Darien dengan antusias.
"kau benar, tempat ini sangat memanjakan mataku sejak pertama kali masuk" jawab Daniel sembari mengangguk kecil.
"uwaaah"
Lagi-lagi gumaman itu keluar dari mulut mereka, Ben dan Duke Edwin sedari tadi sudah merasa gemas dengan tingkah keduanya, benar-benar menggemaskan.
"tutup mulutmu, lalat bisa masuk nanti" ucap Duke Edwin sembari menutup mulut Darien yang menganga lebar.
"ehehe, maaf tuan Duke. Habisnya, pemandangan disini sangat indah" ucap Darien dengan cengirannya yang lucu.
"hm? kalian belum pernah melihat pemandangan seperti ini?" tanya Ben yang saat ini menjalankan kudanya di sebelah Duke Edwin.
"Dari dulu yang kami lihat hanya pemukiman kumuh dan juga orang-orang yang menyeramkan, bahkan kami belum pernah melihat dunia luar seperti ini" jelas Daniel menimpali.
