23.🐁

7.4K 809 9
                                    

seperti biasa, kalo nemu typo langsung tandai yaa(●'◡'●)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

seperti biasa, kalo nemu typo langsung tandai yaa(●'◡'●)

.

.

.

.

3 hari pun berlalu dengan cepat. Hari ini adalah hari dimana tamu tak diundang memasuki wilayah Manor Duke Edwin.

Pagi-pagi sekali dikediaman Duke Edwin datanglah sebuah kereta kuda yang memiliki lambang keluarga Marquess Barrack. Siapa pun di kediaman Duke Edwin pasti tahu kereta milik siapa itu, apalagi ini bukan pertama kalinya kereta kuda itu mampir ke Manor Duke Edwin.

Cklek

Pintu kereta mulai terbuka dan nampaklah pria paruh baya dengan tatapan arogannya serta senyum angkuh yang sentiasa terpantri pada wajah yang mulai keriput itu, Joseph Lennon Barrack. Pria itu turun dari kereta kuda, lalu memberikan tangan kanannya untuk membantu istri dan putrinya turun dari kereta.

Dua orang wanita berbeda usia  pun menuruni kereta, yang pertama turun adalah istri dari Joseph yaitu Giselle Sycla Barrack dan yang kedua adalah putri semata wayangnya Celyna Kirana Barrack. 

Mereka bertiga mulai melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam Manor dengan mengangkat dagu mereka angkuh. Mereka memasuki bangunan megah itu selayaknya rumah milik sendiri, tak memperdulikan beberapa pekerja yang menatap malas kepada mereka.

"hey kau, kemari" panggil Giselle pada salah satu maid yang hendak melewatinya.

"ya, ada perlu apa nyonya?" tanya maid itu dengan nada malas, tetapi masih berusaha menjaga perilakunya.

"siapkan kamar kami untuk beristirahat" ucap Giselle sembari berjalan menjauh diikuti suami dan putrinya tanpa mendengarkan jawaban maid itu.

"ah, jangan lupa siapkan sarapan yang enak untuk kami" tambah Celyna sebelum mengikuti ibunya.

"ck, benar-benar menyebalkan. Mengganggu ketenangan saja" gerutu sang maid setelah keluarga kecil itu pergi menjauh.

...

Cirp

Cirp

Cirp

Suara kicauan burung di pagi hari membangunkan kedua bocah kembar bersurai merah yang masih saling berpelukan.

"uumm...hoaamm" Darien menguap lebar sembari mendudukkan dirinya, lalu mulai meregangkan otot-otot tubuhnya.

Beberapa saat kemudian, Daniel pun ikut mendudukkan dirinya dengan mata yang masih merem-melek.

"selamat pagi tuan muda kembar" sambut Sella setelah menyibakkan gorden kamar.

"pagi kak Sella~" jawab keduanya dengan suara serak khas bangun tidur.

"ayo kita mandi sekarang, sebelum airnya menjadi dingin" ucap Sella lagi, lalu menurunkan sikembar satu persatu dari atas kasur kingsize yang ditempati keduanya.

"hmm...bibi Hannah dimana?" tanya Daniel ketika tak mendapati maid kesayangannya selain Sella.

"bibi Hannah ada di kamar mandi untuk menyiapkan keperluan mandi kalian" jawab Sella sembari menggandeng kedua kembaran itu menuju kamar mandi.

Singkatnya, sepasang kembaran itu telah menyelesaikan ritual mandi paginya. Setelah selesai berpakaian, keduanya langsung menyantap hidangan sarapan yang sudah di sediakan di meja yang ada di kamar itu.

"hm? kenapa kita makan di kamar?" tanya Darien penasaran.

Pasalnya semenjak sikembar memasuki Manor ini, mereka sudah terbiasa untuk makan bersama di ruang makan. Entah itu untuk sarapan, makan siang, maupun makan malam. Tapi entah kenapa hari ini sarapan mereka sudah tertata rapi di kamar mereka. 

Hannah dan Sella yang diberikan pertanyaan itu bingung harus menjelaskan bagaimana. Keduanya pun saling bertatapan sebelum menjawab pertanyaan Darien.

"emm...itu..bagaimana ya menjelaskannya" ucap Sella bingung.

"jadi begini tuan muda kembar. Pagi-pagi buta tadi, kami menerima tamu dari keluarga Marquess Barrack? sepertinya..." ucap Hannah dengan suara semakin kecil di akhir.

"mmm keluarga Marquess Barrack itu keluarganya tuan Ben. Mereka memang beberapa kali bertamu ketika tuan Duke sedang tidak berada di kediaman. Lalu ketika tuan Duke kembali, mereka seolah-olah datang ke kediaman ini karena merindukan tuan Ben. Tuan Ben sendiri tidak pernah mengonfirmasi bahwa mereka memang kerabat jauh keluarga Marquess Barrack atau tidak, apalagi tuan Ben juga tidak menolak adanya mereka disini, jadi beberapa pekerja menyimpulkan bahwa mereka memang kerabat jauh tuan Ben" tambah Hannah panjang lebar, setelah jeda sesaat.

"yang dikatakan bibi Hannah memang benar, tuan muda. Lalu soal sarapan pagi ini, kami memutuskan untuk menyiapkannya di kamar saja, karena jika kalian makan di ruang makan, kalian akan bertemu dengan mereka. Jika sudah bertemu, pasti nafsu makan kalian akan hilang seketika. Apalagi mereka itu benar-benar menjengkelkan, tuan muda kembar harus menjauhi mereka jika berpapasan" Sella ikut menimpali dengan ekspresi yang terlihat benar-benar kesal.

"ooh, apakah ini keluarga yang di maksud sistem kemarin?" tanya Daniel pada Darien.

"tidak salah lagi" jawab Darien sambil tersenyum penuh arti.

Percakapan kecil itu pun berakhir dengan sikembar yang mengalihkan topik pada hal lain dan diakhiri setelah makanan di meja sudah masuk ke dalam perut kecil keduanya. Setelah menyelesaikan sarapan, keduanya langsung beranjak untuk menuju ke kandang kuda, mereka hari ini akan berjalan-jalan dengan menunggangi kuda.

.

.

.

Maaf chapter ini pendek >﹏<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf chapter ini pendek >﹏<

Mood author lagi kurang baik, alhasil ide tulisan tiba-tiba macet ≡(▔﹏▔)≡

Became Duke TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang