Typo tandai ya
.
.
.
.
.Seorang gadis baru saja memasuki sebuah kamar mewah dan luas. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, lalu mulai mendudukkan dirinya di kasur besar dan empuk di ruangan itu.
"Haah... Bukankah ini bagus?" Ucapnya dengan bibir yang sentiasa tersenyum.
"Seharusnya memang begini, mereka benar-benar sangat merepotkan, terutama si Darien itu" tambahnya lagi tidak lupa dengan dengusan kesalnya.
Gadis yang berbicara sendiri itu tidak lain dan tidak bukan adalah Celyna.
Sore ini gadis dengan balutan gaun berwarna hijau tua dengan aksen renda-renda, jangan lupakan bibirnya yang selalu di poles dengan warna merah serta make up dengan beberapa lapisan.
Ia baru saja memasuki kamar besar yang sebelumnya di tempati oleh si kembar, tentu saja barang-barang miliknya sudah di tata rapi di dalamnya.
Sedangkan si kembar bersurai merah kesayangan kita, mereka dengan terpaksa harus pindah ke kamar tamu yang berada satu lantai dengan dapur Manor, bahkan kamar itu tidak mencapai sepertiga dari kamar sebelumnya.
"Tapi si Darien itu benar-benar membuatku ingin memukulnya" gerutu Celyna.
"Bocah satu itu telah mengotori gaun kesayanganku, bahkan dia meletakkan banyak kecoa pada barang-barangku" Geram Celyna sembari meremas sprei lumayan kuat.
Ya.. Sebenarnya banyak hal yang terjadi sebelum Celyna berhasil memasuki kamar itu. Darien melakukan berbagai upaya untuk mengusir Celyna dari sana.
Salah satunya adalah Darien memasukkan banyak kecoa yang ia dapat entah dari mana kedalam koper berisi barang bawaan Celyna yang saat itu masih berada di depan kamar.
"Lihat saja, akan ku beri pelajaran dia" tekat Celyna dengan seringai yang terpantri di bibirnya.
Kita tinggalkan Gadis itu dengan segala pemikiranya, sekarang mari kita beralih ke si kembar saja.
"Rien, sudah dong ngambeknya. Tidak masalah kan kalau kita pindah dari kamar itu, yang penting kita dapat tempat untuk tidur kan" ucap Daniel seraya mengelus surai sang adik yang berbaring membelakanginya.
"Gatau, pokoknya Rien gak mau ngomong sama kakak!" Balas Darien dengan pipi yang menggembung kesal.
"Haah, Rien... Jangan seperti itu" bujuk Daniel lagi.
"Gak mau tau! Pokoknya kita harus kembali ke kamar itu!" Balas Darien sambil beranjak dari posisi tidurannya.
"Kamu mau kemana?" Tanya Daniel yang melihat adik kembarnya berjalan menuju pintu.
"Minggat" ketus Darien sembari menghentakkan kedua kakinya.
Darien pun berjalan keluar dan tak mempedulikan kehadiran Sella dan Rose yang sentiasa berdiri di depan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Became Duke Twins
FantasyBercerita tentang kehidupan dua anak kembar yang memiliki keluarga jauh dari kata harmonis. Tiba-tiba bertransmigrasi kedalam sebuah novel dan menjadi anak dari seorang duke tyran berdarah dingin dan kejam. Bukan hanya itu saja, fakta bahwa mereka...