Bagian 1

15K 585 13
                                    

Joonee memecahkan semua barang yang berada di dekatnya dengan wajah kesal. Bahkan pria tua di depannya terlihat menatapnya dengan wajah tenang.

" Kamu mau melakukan apapun, keputusan Kakek tidak akan berubah " ujar orang itu.

" Kakek kok maksa banget sih! Aku itu gak suka sama Haechan. Aku murni cuma temen sama dia " protes Joonee dengan lantang.

" Ini sudah keputusan Kakek, kalau kamu menolak, maka silahkan pergi dari rumah ini. Semua fasilitas yang kamu gunakan itu adalah milik kakek. Tinggalkan, kamu juga akan kakek coret dari daftar ahli waris " ujar Zitao Sang Kakek.

" Kakek jahat, hiks. Aku bukan boneka yang bisa kalian minta nikah tanpa rasa cinta. Kalian tega, demi kepentingan sendiri kalian korbankan aku. Pokoknya aku gak mau, aku mau mati aja hiks " isak Joonee yang sudah menangis kejer.

" Pa, nanti biar Winwin yang bicara sama Joonee, kasihan kalau kita bahas ini sekarang " pinta Winwin ibu Joonee.

" Kalian itu terlalu memanjakan dia dari kecil. Sekarang kalian lihat, bahkan kuliah juga udah gak bener. Mau jadi apa dia. Dari pada terus berlanjut, lebih baik nikahkan saja dia. Kalian lihat, Haechan jauh diatas Joonee, bahkan dia kuliah lebih cepat selesai, sekarang mengendalikan perusahaan dengan baik. Sementara cucuku, kerjanya cuma menghambur-hamburkan uang saja. Terserah dia setuju atau tidak. Minggu depan mereka akan menikah " Zitao menjelaskan dengan lantang kemudian meninggalkan ruangan yang sangat berantakan.

Joonee kesal lalu pergi. Winwin memeluk suaminya, Yuta. Dia juga tidak tahu harus berbuat apa.

" Sayang " panggil Winwin ketika masuk ke kamar Joonee. Dia melihat gumpalan selimut di tempat tidur hingga membuatnya tersenyum.

" Bun, Joonee gak mau nikah kaya gini " ujar Joonee keluar dari selimut dengan wajah sembabnya.

" Iya, bunda paham, muka kamu sampai kaya gini " kata Winwin sambil menangkup wajah anaknya yang sudah sembab pasti karena menangis.

" Bun, cari cara Bun, supaya kakek batalin semuanya " pinta Joonee.

" Kamu bukannya suka sama Haechan? " tanya Winwin lagi.

" Aku suka, tapi gak gini juga caranya. Lagian Haechan juga gak ada perasaan apapun sama aku. Masa seumur hidup sama orang yang gak mencintai aku " protes Joonee.

" Ya udah, nanti coba Bunda bicara baik baik sama Kakek ya "

Joonee memeluk erat Bundanya berharap ada keajaiban. Winwin juga tidak tega dengan anak semata wayangnya ini.

○ •••••••••••••••••••••••••••••••••••• ○
•*'¨'*•.¸¸.•*'¨'*•.¸¸.•*'¨'*•.¸¸.•*'¨'*•.¸¸.•
...*...*...*...*...*...*...*...*...*...*...*...*
::::::::::::::::: ♥️ TWINS ♥️ ::::::::::::::::
*... ¤...*...*...*...*...*...*...*...*...*... ¤...*
¸.•*'¨'*•.¸¸.•*'¨'*•.¸¸.•*'¨'*•.¸¸.•*'¨'*•.¸
○ •••••••••••••••••••••••••••••••••••• ○

Haechan mencium seorang wanita dengan sangat panas dimana dia melumat bibir wanita itu dengan rakusnya. Sang Wanita juga tidak mau kalah dan menikmati ciuman yang diberikan oleh Haechan. Lidah mereka saling membelit.

CEKLEK

Pintu terbuka dan terlihat Joonee masuk tetapi kemudian menutup lagi pintunya karena sadar apa yang dilihat di depannya. Haechan menghentikan tindakannya dan meminta wanita itu keluar.

" Hai Ryujin " sapa Joonee ketika wanita yang diruangan Haechan tadi sudah keluar.

" Masuk aja, Hechan juga mau ngobrol sama lu " kata Ryujin sambil duduk di bangku sekertaris.

TWINS || HYUCKREN🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang