Bagian 14

4.4K 403 15
                                    

Renjun melihat sekitar taman dimana banyak orang duduk disana. Ada yang membawa keluarga, teman atau pasangannya.

Haechan tersenyum melihat Renjun sibuk dengan ice creamnya dari tadi.

" Enak sayang? " tanya Haechan sambil mengelus lembut kepala Renjun.

Renjun mengangguk lucu. " Enak, mau lagi "

" Ck, jangan ini udah cup keempat. Aku bisa dimarahi papa kalau kamu pulang sakit " larang Haechan.

Renjun mengerucutkan bibirnya kesal. Kalau lagi mode mengambek seperti sekarang Haechan benar-benar lemah.

" Jangan ya sayang, aku beneran khawatir kamu sakit. Ngertiin ya cintaku, masa depanku " ujar Haechan lagi mencoba memberikan pengertian kepada orang yang sudah menjadi kesayangannya itu.

" Iyaaa~ " jawab Renjun akhirnya tersenyum.

Haechan mengambil tissue basah dari dalam tas lalu membersihkan tangan Renjun karena ada beberapa noda ice cream yang menempel.

Renjun tersenyum dengan setiap hal kecil yang dilakukan Haechan untuknya.

" Haechan baik banget sih " puji Renjun.

" Masa??? " ujarnya sambil membuang tissue kotor ke tong sampah terdekat.

" Iya. Sini aku cium "

Haechan langsung menyodorkan pipinya dan dihadiahi kecupan sayang sampai berbunyi oleh Renjun.

" Muuuuaaccchhhhh " ujar Renjun kemudian yang dihadiahi tawa kecil dari sang kekasih." Kamu tau tempat ini, dulu sering kesini? " tanya Renjun melihat sekitar.

" Aku tau taman ini udah lama, cuma yang mau aku ajak duduk di taman rame kayak gini kamu doang " jawab Haechan sambil menyelipkan anak rambut ke telinga Renjun.

Sudahlah Renjun telah lama kalah. Dia harus mengakui bahwa memang sudah menyukai lelaki tan itu.

" Kita jadi ke Jeju gak? " tanya Renjun kembali sambil merangkul lengan Haechan dengan manja. Dagunya sudah bertengger dengan nyaman pada bahu Haechan.

" Jadi dong, kapan lagi kita bisa liburan. Kamu udah siapin semua? Hmmm?? " Haechan sudah menyamakan kepalanya pada kepala Renjun.

CUP

Dengan malu-malu Renjun mencium pipi Haechan.
" Udah " jawabnya singkat lalu tertawa kecil.

Haechan memandang Renjun lalu membawa ke dalam pelukannya kemudian menghujaninya dengan kecupan sayang.

" Aku sayang banget sama kamu " ujar Haechan kemudian.

" Iya tauu~ "

" Gak dibalas?? "

Renjun hanya tersenyum lebar lalu mengeratkan kembali pelukannya pada pria yang sudah mengisi hatinya itu.

○ •••••••••••••••••••••••••••••••••••• ○
•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸¸.•
…*…*…*…*…*…*…*…*…*…*…*…*
:::::::::::::::::   ♥️ TWINS ♥️ ::::::::::::::::
*... ¤…*…*…*…*…*…*…*…*…*… ¤…*
¸.•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸
○ •••••••••••••••••••••••••••••••••••• ○

Pertama kali selama proses penukaran yang dilakukan, Joonee hampir sebulan lebih tidak bertukar dengan Renjun.

Biasanya dulu mereka hanya beberapa hari saja lalu bertukar kembali. Paling lama juga hanya 2 minggu, itu saja Joonee sudah lelah karena dihubungi terus-menerus oleh Renjun minta bertukar.

TWINS || HYUCKREN🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang