Bagian 23

3.9K 356 13
                                    

Yuta gelisah sambil menunggu di depan ruang operasi. Hari ini ketika Yuta dan Winwin sedang berjalan santai di taman kota secara tiba-tiba ada yang menabrak Winwin hingga membuat Winwin terjatuh.

Winwin yang sedang hamil besar langsung berteriak kesakitan hingga membuat Yuta panik dan tidak sempat mengejar orang yang menabrak istrinya.

Darah segar mengucur dari kaki Winwin dan Yuta langsung menggendong membawa istrinya ke Rumah Sakit terdekat. Sudah hampir sejam dia menunggu tetapi dokter belum juga keluar dari ruang operasi.

Ting

Lampu operasi mati dan dokter keluar dari ruangan itu sambil melepaskan maskernya.

" Bagaimana istri saya dok? " tanya Yuta khawatir.

" Istri bapak selamat saat ini sedang melewati masa kritisnya. Tetapi salah satu anak bapak tidak bisa kami selamatkan. Jantungnya berhenti berdetak dan kami sudah mengeluarkannya. Sementara yang satu lagi sedang berjuang untuk tetap hidup. Jenazah akan kami berikan sebentar lagi. Maaf kami sudah berusaha " ujar Dokter dengan wajah sedihnya meninggalkan Yuta.

Yuta terduduk lemas di lantai mendengar penjelasan Sang Dokter. Dia menangis merasa gagal menjadi suami. Padahal istrinya di depan mata tetapi tidak bisa menjaganya dengan baik.

Winwin dibawa keluar ke ruang operasi untuk dipindahkan ke ruang rawat. Dia masih dalam keadaan tidak sadarkan diri. Yuta mendekati istrinya lalu mencium keningnya dan mengenggam tangannya.

" Maafin aku sayang, aku gagal selamatin anak kita. Berjuang sayang masih ada nyawa yang harus kamu selamatkan! " ujarnya menahan pedih hatinya.

Yuta menangis tetapi tidak bisa melawan takdirnya. Suster memanggil dan membawa Yuta ke kamar jenazah. Bayi itu membiru dan Yuta hanya bisa menangis.

Salah satu anak kembarnya tidak bisa diselamatkan. Usia kandungan Winwin yang menginjak tujuh bulan bahkan masih harus berjuang dengan satu anak lagi yang masih ada di perut Sang Istri.

Hiks

Sedih sekali rasanya. Yuta membawa anaknya yang telah dipakaikan baju putih dengan cantik. Kemudian dia naik mobil ambulance membawa sang anak ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Ketika dalam perjalanan sebuah mobil entah datang darimana menabrak ambulance yang membawa Yuta hingga membuat mobilnya keluar jalur pembatas jalan dan terlempar ke sungai. Beruntung Yuta sigap dan langsung keluar mobil tetapi jenazah sang anak tidak bisa dia selamatkan.

○ •••••••••••••••••••••••••••••••••••• ○
•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸¸.•
…*…*…*…*…*…*…*…*…*…*…*…*
:::::::::::::::::   ♥️ TWINS ♥️ ::::::::::::::::
*... ¤…*…*…*…*…*…*…*…*…*… ¤…*
¸.•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸
○ •••••••••••••••••••••••••••••••••••• ○

Chanyeol terduduk lemas ketika rekannya mengatakan bahwa anak mereka tidak bisa diselamatkan.

Wendy sebelumnya sedang membersihkan rumah secara tidak sengaja jatuh dari tangga terpeleset karena tidak hati-hati.

Chanyeol yang memang sudah cuti karena persiapan istrinya yang akan melahirkan kaget dan langsung sigap membawa istrinya ke Rumah Sakit.

Selama perjalanan ke rumah sakit memang istrinya sudah sesak nafas sambil memegang perutnya. Darah sudah mengalir deras di kaki istrinya dan air ketuban sudah pecah.

TWINS || HYUCKREN🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang