Bagian 24

3.9K 368 9
                                    

Jeno dan yang lainnya mengendap-endap masuk ke dalam rumah. Beruntungnya Renjun sudah pernah mempelajari seluk-beluk rumah Joonee selama mereka dulu bertukar. Sehingga tidak terlalu sulit mengetahui jalur aman.

" Jaem, jangan pegang baju gue, susah jalannya " bisik Jeno karena Jaemin terus memegang bajunya.

" Sssstt rese banget sih lu baju doang juga. Ntar gue ganti " bisik Jaemin dengan wajah kesalnya.

" Gantinya pakai ciuman boleh gak " goda Jeno dengan wajah mesumnya.

" Pedofil lu " ucap Jaemin dengan wajah galaknya yang terlihat imut dimata Jeno. Entah sejak kapan menggoda sahabat Renjun menjadi hobi Jeno.

" Bisa ntar berantemnya? Ini kita nanti ketahuan " pinta Renjun dengan suara pelan.

Jaemin dan Jeno saling melirik lalu diam kembali. Mereka berjalan perlahan-lahan lewat pintu samping yang memang jarang dilewati oleh orang bahkan pemilik rumah sekalipun.

" Ini beneran lewat sini njun? " tanya Jaemin tidak yakin karena jalannya sangat gelap dan sempit.

" Pintu samping daerah gudang sama penyimpanan. Memang jarang banget yang kesini " jelas Renjun.

Tangannya perlahan mencoba membuka pintu tapi ternyata dikunci.

" Yah dikunci " ujar Jeno lemas.

Renjun kemudian mencoba meraba baju dan sakunya mencoba mencari sesuatu yang bisa membuka pintu itu.

Tap tap tap

Terdengar suara langkah yang membuat mereka panik. Mereka mencoba berlari menyembunyikan diri tetapi Jaemin malah menabrak ember cat yang ada didekatnya.

Brugh

Jaemin terjatuh. Semuanya kaget dan perlahan pintu terbuka. Mereka langsung terdiam kaku karena bingung lalu tiba-tiba sebuah tangan membekap mulut Jeno dan Renjun dan menyeret mereka pergi.

Jaemin kaget dan mengejar orang yang menangkap kedua temannnya itu.

○ •••••••••••••••••••••••••••••••••••• ○
•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸¸.•
…*…*…*…*…*…*…*…*…*…*…*…*
:::::::::::::::::   ♥️ TWINS ♥️ ::::::::::::::::
*... ¤…*…*…*…*…*…*…*…*…*… ¤…*
¸.•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸
○ •••••••••••••••••••••••••••••••••••• ○

" Bagaimana? Apa ada yang aneh? " tanya Felix ketika melihat pergerakan bawahannya yang tiba-tiba mengecek pintu samping.

" Aman bos, mungkin perasaan kita aja " yakin bawahannya.

" Mereka susah banget! Pastiin kalian siksa mereka tapi jangan sampai mati. Mereka gak boleh mati sampai semua aset dialihkan " perintah Felix.

" Sayang, notarisnya sebentar lagi datang " ujar Ryujin berjalan mendekat lalu duduk dipangkuan Felix.

" Bagus, sebentar lagi kita akan jadi orang paling kaya di dunia "

Ryujin tersenyum senang membayangkan dirinya bisa bersantai tanpa perlu kerja keras. Akhirnya walau dirinya harus bertahan dengan psyco seperti Felix, perjuangannya ada ujungnya.

" Begitu semuanya berhasil, lu juga bakal gue singkirkan bangsat " batin Ryujin sambil tersenyum manis menatap Felix sang kekasih.

○ •••••••••••••••••••••••••••••••••••• ○
•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸¸.•
…*…*…*…*…*…*…*…*…*…*…*…*
:::::::::::::::::   ♥️ TWINS ♥️ ::::::::::::::::
*... ¤…*…*…*…*…*…*…*…*…*… ¤…*
¸.•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸
○ •••••••••••••••••••••••••••••••••••• ○

TWINS || HYUCKREN🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang