Bagian 18

4.5K 355 17
                                    

Haechan menatap Jeno yang sedang fokus bekerja dari tadi. Padahal sudah hampir jam pulang tapi Jeno tidak beranjak sama sekali.

" Jen, tumben lu fokus banget? Mau kemana lu? " tebak Haechan yang sudah hafal dengan kebiasaan sahabatnya itu. Apabila Jeno sangat fokus menyelesaikan sesuatu artinya dia harus segera pergi untuk urusan yang urgent.

" Ada urusan bentar makanya gue lagi rapel. Khawatir besok gue telat masuk kantor " jawab Jeno sambil tetap kerja.

" Mau kemana? Gak biasanya lu kaya gini? "

" Adalah, kepo banget sih lu "

" Bangsat! Elu asisten gue, wajarlah kalau gue tanya mau kemana "

" Makanya cari sekretaris biar ada backup "

" Udah masih otw belum ada yang cocok. Kemana sih? "

Jeno hanya diam tidak menjawab. Dia sibuk bekerja mengabaikan Haechan dengan rasa penasarannya.

" Terakhir lu gini gara-gara ngejar mantan lu ke airport?  " kenang Haechan.

Jeno masih bungkam dan tetap fokus bekerja.

" Jadi 'Dora' udah balik " tebak Haechan lagi.

Jeno masih diam dan tidak menjawab

" Jen dia tanya peta gak? " canda Haechan yang sukses membuyarkan fokus Jeno.

" Bangsat lu! Gak ada empati banget ama temen. Lagian dia punya nama "

" Bentukannya kaya 'Dora' gitu "

" Itu udah lama banget chan. Elu jangan gangguin gue. Sana lu! "

" Ntar gue tanyain deh apakah kalian liat peta " goda Haechan kembali.

Jeno rasanya ingin melempar sahabatnya ini keluar tapi dia juga sedang lelah dengan kondisinya saat ini.

" Dengerin gue, jangan balikan sama dia. Gak bener itu cewe. Elu jadi tolol dibegoin mulu ama dia " larang Haechan yang sudah bisa membaca situasi dari sikap Jeno.

" Apasih lu sok tau banget " ketua Jeno.

" Gue ngomong gini karena care ama lu sebagai sahabat. Dia balik lagi pasti karena mantannya buang dia. Jadi jangan jadi tolol Jen, cukup aja dulu lu diselingkuhin tutup mata berkali-kali. Lepasin Jen, jangan sama 'Dora' sama boots aja " Haechan tetap saja bercanda ditengah sikap seriusnya.

Jeno mendengus kasar lalu berdiri meninggalkan sahabatnya dengan rasa kesal yang sudah memuncak.

" Jen, awas lu kalau balikan! Gue acak-acak hidup lu ampe pisah ama dia " teriak Haechan sambil melihat punggung Jeno yang sudah mulai menghilang dari pandangannya.

○ •••••••••••••••••••••••••••••••••••• ○
•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸¸.•
…*…*…*…*…*…*…*…*…*…*…*…*
:::::::::::::::::   ♥️ TWINS ♥️ ::::::::::::::::
*... ¤…*…*…*…*…*…*…*…*…*… ¤…*
¸.•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸¸.•*´¨'*•.¸
○ •••••••••••••••••••••••••••••••••••• ○

Jeno menatap wanita di depannya yang sedang asyik memakan stik kentang. Kenangannya kembali terlintas ketika saat-saat indah bersama mantan kekasihnya sebelum dirinya terjebak sebagai workaholic pada saat ini.

" Jadi elu dibuang pacar lu lagi? " tanya Jeno yang sukses menghentikan aksi makan wanita di depannya itu.

" Mereka semua brengsek Jen. Aku salah selama ini kamu yang terbaik yang pernah aku miliki " yakin wanita itu.

TWINS || HYUCKREN🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang