Bagian 21

3.8K 345 13
                                    

Renjun terbangun dan melihat jam menunjukan pukul 20:00. Dia bangun dan menatap lelaki di sampingnya yang sedang tidur nyenyak. Perlahan Renjun mendekat lalu mencium kening lelaki itu.

Renjun menuju dapur lalu sibuk memasak makan malam. Sedang asik memasak, tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang walau dia tahu itu siapa.

" Ngapain sayang? " sapa Haechan lembut.

" Masak aku laper. Kamu laper jugakan? " jawab Renjun sambil mengaduk masakannya.

" Pesen aja sih, kasihan kamu masih cape " Haechan masih betah memeluk kekasihnya sambil menciumi bahu dan tengkuk Renjun.

" Sayang geli, sana aku lagi masak " Renjun berusaha melepaskan diri dari pelukan Haechan.

" Enggak mau, aku suka kayak gini. Kamu masak aja " tolak Haechan masih dengan keasyikannya.

" Aku susah geraknya. Sanaan~ "

" Gak mau! "

" Haechan! Ih nyebeliin!! "

" Siapa suruh jauh-jauh dari aku. Nurut banget sama Joonee "

" Ck, sana gak "

Haechan masa bodo dan tetap memeluk Renjun. Sementara satunya hanya menggelengkan kepala dan akhirnya membiarkannya. Karena sangat sulit melawan keras kepala kekasihnya itu.

" Dari tadi hp kamu bunyi mulu " kata Renjun ketika sudah duduk dan makan bersama.

" Biarian aja " balas Haechan masih asik makan.

" Cek dulu siapa tau penting "

" Enggak, hari ini sampai bulan depan aku sama kamu aja "

" Jangan gitu chan "

" Kalau gak gitu kamu pasti pergi lagi. Mending aku hamilin kamu dulu baru pulang "

" Haechann!! " Renjun menepuk lengan Haechan karena kesal sekaligus malu.

" Sakit yang, kamu mah gak sayang aku " Haechan mode ngambek sambil memegang lengannya.

" Lagian kamu ngomongnya sembarangan! "

" Biarin aja. Sampai kamu kayak gini lagi jangan harap aku toleransi. Aku hamilin terus aku nikahin langsung. Biar gak bisa kemana-mana "

" Sayang!! "

" Apa? "

" Tuh bunyi lagi, sana liat "

" Ck, iya " dengan berat hati Haechan melihat ponselnya.

" Siapa? " tanya Renjun ketika Haechan berjalan ke arahnya dan duduk kembali.

" Papa sama Joonee. Nanyain aku dimana " jawab Haechan sambil meletakkan ponselnya di atas meja makan dan melanjutkan makannya.

" Kamu mau bahas pernikahan ya? " tebak Renjun sedih.

" Hei " Haechan menggenggam tangan Renjun. " Aku udah bilangkan, sampai kapanpun aku sama kamu. Mau nikah juga harus sama kamu. Jangan dipikirin lagi. Mereka biar jadi urusan aku " lanjutnya.

" Tapi hari ini acara penting chan kamu harus kesana  "

" Aku gak akan datang "

" Chan please. Aku gak mau dibilang cinderella lagi "

Haechan memandang Renjun yang sudah berkaca-kaca. Dia membawa Renjun ke dalam pelukannya mencoba menenangkan kekasihnya itu.

" Kamu bukan cinderella "

Akhirnya Haechan tahu alasan Renjun menghindarinya. Haechan sudah bertekad akan mengatakan bahwa dia akan menikahi Renjun dan bukan Joonee. Pertemuan keluarga ini harus diakhiri.

TWINS || HYUCKREN🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang