Chapter 10

1.2K 73 23
                                    

Pagi ini Arrabela di buat panik karena dompet berharga nya tidak ada di dalam tasnya. Dompet itu selalu ia bawa kemanapun ia pergi karena menurut nya dan sekarang dompet itu hilang. Ia mengobrak abrik kamarnya tapi tidak menemukan nya lalu ia pun turun ke bawah menanyakan nya kepada Kenan tapi dia tidak melihat nya bahkan tidak tahu dompet apa yang Arrabela maksud.

"Apa di sana banyak uangnya?" tanya Kenan.

"Ini bukan masalah uang! Tapi di dalam dompet itu ada yang lebih berharga dari uang." sahutnya lalu kembali mencari dompet nya itu. Kenan yang merasa kasian membantu untuk mencari nya tapi 2 jam mencari di seluruh rumahnya tidak menemukan dompet yang Arrabela maksud.

"Apa kau yakin ada di rumah? Mungkin jatuh di saat kau pergi." kata Kenan.

Arrabela mengingat kemana saja ia pergi tapi sayangnya banyak yang Arrabela kunjungi. Terakhir ia melihat nya saat mengantar Steve ke bandara. Apa jatuh di bandara?

"Terakhir aku melihat nya saat mengantar Kak Steve ke bandara." terangnya.

"Sudahlah, biarkan saja. Percuma saja mencarinya, pasti sudah ada orang yang menemukan nya." ucap Kenan.

Arrabela menarik nafasnya panjang, ia masih tak rela kalau dompet nya menghilang, bukan masalah uang tapi isi dalam dompet itu yang tidak bisa di gantikan oleh apapun. Sedih karena dompet nya hilang Arrabela memutuskan untuk keluar agar rasa sedihnya berkurang bukan nya berkurang ia malah di kejutkan dengan panggilan telpon dari seseorang yang sudah lama sekali tidak berkomunikasi.

Gabriel.

Arrabela memang sudah menghapus nomor pria itu tapi jujur saja Arrabela masih ingat nomor ponsel Gabriel karena sudah 7 tahun ia menghapal nya. Jantungnya berdebar kencang melihat ponselnya terus berdering bahkan sampai 2x pria itu menelpon nya.

Ada apa dia menelpon?

Karena rasa penasaran nya akhirnya Arrabela mengangkat telpon dari Gabriel.

"Ha.llo." sapa Arrabela gugup.

"Bisakah kita bertemu?" tanya Gabriel langsung.

Jantung Arrabela makin berdebar mendengar suara bariton ini. Sudah lama sekali ia tidak mendengar suara ini dan akhirnya sekarang ia mendengar nya lagi.

"Apa kau mendengar ku?" tanya Gabriel lagi.

"Ah, ya. Untuk apa kita bertemu?" kata Arrabela.

"Dompetmu ada padaku." beritahu Gabriel dan seketika kedua mata Arrabela seakan ingin lepas dari tempatnya.

"Apa!" pekiknya kaget.

"Baiklah, dimana kita bertemu?" serunya panik sekali. Setelah di beritahu dimana mereka bertemu akhirnya Arrabela tidak jadi mencari udara segarnya, sekarang ia harus segera datang untuk mengambil dompetnya! Arrabela merasa kalau mobil nya bergerak seperti siput karena belum juga sampai.

Semoga saja Gabriel tidak membukanya!

Tapi kalau dia tidak membukanya, Gabriel pasti tidak tahu itu dompet milik siapa karena dompet nya tidak ada tanda pengenal nya! Argh! Arrabela semakin panik! Ia makin mempercepat mobil nya sampai akhirnya ia sampai. Arrabela berlari kecil menuju restoran VIP karena mungkin saja Gabriel tidak ingin ada rumor tentang mereka kalau bertemu di tempat terbuka.

Arrabela membuka pintu dan di sana sudah ada Gabriel yang sedang meminum Vodka nya. Buru-buru ia menutupnya agar tidak ada orang yang melihat mereka berduaan di sini. Saat duduk nafas Arrabela naik turun sampai akhirnya ia tenang.

"Mana dompetku." Arrabela mengulurkan tangan nya.

Gabriel hanya memasang wajah dingin nya, sesekali meminum Vodka nya.

SECOND WIFE (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang