Chapter 21

725 53 27
                                    

Arrabela membekap mulutnya agar tidak mengeluarkan suara karena tangisan nya. Dada berdenyit sakit melihat pemandangan menyakitkan itu. Melihat pria yang kita cintai melakukan hal itu dengan istrinya di depan nya luar biasa sakitnya. Tubuhnya bahkan hampir jatuh kalau seseorang tidak memegangnya.

"Ini bukan kamar Nona." kata seseorang membuat Arrabela mematung. Dan orang langsung menutup pintu kamar.

Ina wanita paruh baya yang ia kenal ada di sini. Ina adalah orang yang dari dulu bekerja dengan keluarga Gabriel dan sekarang wanita itu ikut dengan Gabriel. Setidaknya ia lega Ina ada di sini meski sebenarnya dirinya dan Ina tidak dekat tapi setidaknya ada yang ia kenal, bukan?

"Maaf. Aku tersesat. Tidak tahu di mana kamarku." ucapnya serak.

"Ikut saya."

Arrabela menyeka air matanya dan berjalan mengikuti Ina. Hatinya sangat sakit sekarang sebab Arrabela tidak pernah membayangkan di malam pertama nya ini melihat Gabriel dan Valerie sedang....
Ah, Arrabela tidak bisa melanjutkan kata menyakitkan itu!

Tiba di kamarnya yang cukup jauh dari kamar Valerie dan Gabriel membuatnya lega, entahlah kenapa dirinya merasa lega padahal seterusnya mereka akan tinggal di sini bersama dan mungkin saja dirinya akan lebih sering melihat adegan seperti itu?

"Terima kasih." ujarnya kemudian segera masuk menutup pintunya. Air mata kembali tak bisa di bendung lagi, Arrabela menangis sejadi-jadinya.

Kenapa di hari bahagianya ia malah menyedihkan seperti ini? Apa karena ia terlalu memaksa menikah dengan Gabriel yang memang dari awal menolak menikahinya?

"Sakit sekali Gab. Sakit.." lirihnya menepuk dadanya. Kejadian ini mengingatkan nya saat Gabriel menikah dengan Valerie, sepanjang malam ia hanya menangis dan menangis.

Pagi harinya Arrabela terusik dengan ketukn pintu. Ia mengerjapkan kedua matanya sambil bersandar di tepi ranjang, namun Arrabela mengernyit heran sebab ini bukan kamarnya. Di mana ini? Kenapa ia ada di sini?

"Ah, aku lupa. Aku sudah menikah." Arrabela baru ingat bahwa dirinya sudah menikah dengan Gabriel tapi sayangnya suaminya sekarang bersama istri pertamanya. Akan tetapi Arrabela tidak ingin larut dalam kesedihan, ia segera bangkit dan membuka pintu kamarnya.

Di sana ada wankta yang tidak di kenalinya.

"Pagi." sapa Arrabela ramah.

"Pagi, Nona. Saya Sukma pelayan di sini. Anda di tunggu di meja makan segera." kata Suka.

"Ah, iya. Saya mandi dulu." jawabnya lalu segera mandi secepat mungkin karena menyadari ia bangun kesiangan. Baru hari pertama jadi istri dirinya sudah terlambat bangun.

Huft!

Setelah rapi ia segera turun dan melihat Gabriel dan Valerie sedang sarapan, terlihat Gabriel sudah selesai makan dan terlihat akan berangkat bekerja karena pria itu memakai jas kantornya. Arrabela tidak langsung mendekatinya karena bayangan tadi malam masih melekat di pikiran nya. Beberapa menit diam akhirnya ia melangkah mendekati mereka sambil tersenyum lebar.

"Pagi semuanya." sapa Arrabela ceria. Mereka berdua menoleh, Valerie tersenyum manis berbeda dengan Gabriel yang memalingkan wajahnya dan bangkit dari kursinya.

"Aku berangkat bekerja." Gabriel mencium bibir Valerie sekilas lalu pergi begitu saja mengabaikan Arrabela yang berdiri di depan nya.

Melihat itu Arrabela tersenyum kecut karena sikap Gabriel yang tetap dingin kepadanya. Entah sampai kapan Gabriel akan bersikap seperti ini saat dirinya sekarang sudan menjadi istri pria itu.

"Ayo, sarapan." Valerie menarik Arrabela untuk duduk.

Arrabela memaksaakan senyum nya dan mulai mengambil rotinya.

SECOND WIFE (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang