Pagi hari yang indah, Ocean bangun dan segera mandi. Ocean lalu segera turun kebawah, karena dirinya mencium aroma yang sedap, sepertinya sang bunda tercinta sudah pulang.
Bener saja waktu Ocean menginjakkan kaki di tangga terakhir, dirinya melihat sang bunda yang tengah sibuk berkutat di dapur. Ocean lalu menghampiri sang bunda, mencium pipi sang bunda lalu tersenyum menatap sang bunda.
"Pagi bundaa" ucapnya ceria
"Pagi juga sayang" ucap sang bunda sambil tersenyum, senyum yang mirip dengan Ocean."Bunda ada yang bisa Cean bantu?" Tanya Ocean
"Ouh ini bunda minta tolong ya sayang cuci sayurannya terus kamu potong, okey?" Ucap sang bunda
"Okeeey" ucapnya sambil kembali tersenyum.
Ocean melakukan apa yang sang bunda suruh, dirinya juga kini asik berkutat bersama sang bunda.Tak lama tuan rumah dengan putra sulungnya pun turun, jika sang tuan rumah telah rapi dengan kemeja yang di balut jas, sedangkan sang putra sulung masih buka bantal. Ocean yang melihat itu kembali tersenyum, meninggalkan sejenak pekerjaannya lalu menghampiri keduanya, lebih tepatnya sang ayah.
"Ayaaah, pagii" ucapnya sambil memeluk sang ayah, tak lupa dirinya juga mengecup pipi sang ayah. Sang ayah lalu terkekeh dan mengecup kening putra bungsunya itu.
"Pagi juga sayang" ucapnya sambil tersenyum, Ocean juga kembali tersenyum."Dek, kakak ga di ucapin juga?"
"Engga ah, kakak masih kaya gembel" ucap Ocean lalu melepaskan pelukannya dan kembali untuk membantu sang ibu.
"Dih adik durhaka kamu, gak mau kakak jajanin kamu lagi" ucap Carlos lalu duduk di meja makan di ikuti sang ayah yang hanya terkekeh melihat pertengkaran kedua putra kesayangannya itu. Sang bunda pun hanya tersenyum, terlampau biasa dengan pertengkaran keduanya."Idiih ga boleh gitu sama adek" ucap Ocean sambil mendelik
"Dih ga boleh gitu sama kakak" balas Carlos
"Ishh" Ocean lalu mencebik, walaupun dia tau bahwa sang kakak hanya bercanda namun akhir-akhir ini mood nya memang gampang berubah,
"Tau ah" ucapnya lalu kembali melakukan kegiatannya."Dek akhir-akhir ini kakak liat kamu moody parah, kenapa? Ada masalah?" Ocean yang tengah membantu sang ibu memasak kini sedang menata makanan di meja, dirinya yang mendengar itu menggeleng.
"Gapapa, ga tau juga sii. Cean akhir-akhir ini gampang banget berubah moodnya" ucap Ocean
"Dek jangan-jangan kamu hamil lagi? Orang hamil kan suka kaya gitu" ucap Carlos
"Siapa yang hamilin kamu ,bilang aja nanti kakak geprek" lanjutnya.Ocean yang memang sedang berdiri dekat sang kakak itu pun memukul pundaknya keras.
"Pa maksud?!! Aku aja ga pernah pacaran apalagi begituan, sebleng ni adek punya abang" ucap nya setelah memukul keras bahu sang kakak."Dek sakit anjir, kamu mukulnya kaya punya dendam" ucap Carlos
"Emng punya" ucap Ocean lalu pergi ke kursi di samping sang ibu
"Jahatnya..." Ucap Carlos dengan mimik muka sedihnya
"Geli, ga usah kaya gitu" ucap Ocean, Carlos hanya menghembuskan napasnya pelan."Bun menurut bunda kenapa tuh?" tanya Carlos, sang bunda yang ditanya menghentikan kegiatannya, menyiapkan lauk untuk ayah, dirinya lalu kembali melanjutkan kegiatannya.
"Mungkin adek mu bentar lagi mau nikah" ucap sang bunda, beliau lalu duduk di kursi tepat di samping putra bungsunya."Apa?!!" ucap yang ada di sana serentak kecuali sang bunda
"Apa?" tanya sang bunda
"Bun yang bener aja?" tanya sang ayah
"Loh bunda dulu juga gitu, mood bunda tuh gampang banget berubah, sebelum nya itu engga. Ga lama dari situ ayah kalian ngelamar bunda" ucap sang bunda"Beneran bun?" tanya Carlos
"Beneran nak" balas sang bunda
"Masa sih?" tanya Ocean
"Gapapa nak, biar bunda cepet punya cucu" ucap sang bunda
"Engga engga, adek masih kecil bun" ucap sang ayah
"Lagian mana bisa gitu, masa kakak di langkahin bun?" Ucap Carlos
"Makanya kamu tu cepet cari pacar, keburu jadi bujang lapuk kamu" ucap sang bunda
"Buun, nanti dulu pengen menikmati masa muda, kakak kan masih 22 tahun bun" ucap Carlos
"Dulu bunda umur segitu udh nikah" ucap sang bunda
"Iya tapi ayahnya kan udh umur 27 bun" ucap Carlos
"Bener juga, misalnya aja kamu pengen jadi pihak menerima gitu" ucap sang bunda
"Bundaaa" rengek Carlos, sang bunda hanya tertawa kecil di ikuti sang ayah, serta Ocean.
KAMU SEDANG MEMBACA
Philemaphobia || Jaeyong
FanfictionTentang Ocean yang mengidap philemaphobia dan bagaimana ia sembuh dari phobianya