bab 4

111 9 0
                                    







Siang hari yang begitu terik, karena telah memasuki musim panas. Jangankan orang yang beraktivitas di luar, yang beraktivitas di dalam ruangan saja merasakan betapa panasnya hari. Ocean yang juga merasakan panas itu pun menaikan suhu AC agar semakin dingin, tubuh rampingnya hanya di balut celana selutut tanpa atasan, saking panasnya. Perut putih dengan abs samar nya terpapar jelas karena kini dirinya sedang terlentang di atas karpet di kamarnya.

Seminggu berlalu setelah dirinya di minta untuk menghantarkan bingkisan sang bunda. Ocean tidak pernah lagi berkunjung ke rumah bocil kesayangannya itu, biasanya Faresta akan datang bersama Galaxy untuk bermain di rumahnya, berbeda dengan sang kakak yang hampir tiap hari pasti main ke sana.

Ocean terus menggulingkan tubuhnya kesana kemari mencari posisi yang nyaman, dirinya kini telah berpindah di atas kasur. Akhirnya putra bungsu ayah Farhan ini menemukan posisi ternyaman nya, netra hitam legamnya kini mulai tersembunyi kala kelopak matanya mulai turun, dirinya mulai mengantuk. Namun tak lama terdengar bel yang berbunyi, awal mula dirinya hanya acuh, tapi ternyata tak kunjung ada yang membukakan pintu. Akhirnya dengan setengah mengantuk, Ocean pun berjalan dengan gontai ke arah pintu utama rumahnya.

Tangan Ocean telah terulur untuk membuka pintu, tanpa dirinya sadari, dirinya masih shirtless. Membuka pintu itu, Ocean dan orang tersebut, Nick, tampak terkejut. Tapi Ocean langsung kembali sadar, dirinya berpikir toh dirinya dan Nick sesama lelaki jadi bukan masalah. Berbeda dengan Nick yang malah salah fokus, pada kulit putih yang terlihat halus yang nyatanya memang halus, pinggang ramping, dada yang- oke oke cukup Nick takut pikirannya makin liar.
"Ouh kak Nick? Nyari kakak ya?" tanya Ocean, Nick lalu mengangguk untuk membalas.

"Kalo gitu ayo masuk dulu, aku panggilin kakaknya" ucap Ocean, Nick lalu kembali mengangguk dan mengikuti langkah Ocean
"Kak Nick duduk dulu yaa" ucapnya, Nick kembali mengangguk, Ocean lalu berlalu pergi ke kamar sang kakak, sebelum itu dirinya membawakan makanan juga minuman untuk Nick
"Ah Ocean sangat menggemaskan " ucap Nick pelan.

Ocean kini telah sampai di depan kamar Carlos.
"Kaaak ada ka Nick nih, nyariin kakak" ucap Ocean sambil mengetuk pintu kamar Carlos
"Bentaar" ucap Carlos dari dalam, tak lama dari situ Carlos lalu membuka pintu kamarnya, dirinya cukup kaget melihat penampilan sang adik.
"Perawan kok gak pake baju?"
"Adek kan cowo, biar lah. Lagian panas banget tau kak" ucap Ocean, Carlos lalu menggelengkan kepalanya, memang panas sih, tadi dia juga sebenarnya telanjang dada cuman udh pake baju lagi sekarang.

"Kamu tadi kaya gini waktu bukain pintu buat Nick?" Tanya Carlos
"Huum" jawan Ocean sambil mengangguk
"Duh untung aja itu Nick, coba kalo cowo lain, abis kamu anjir di terkam" ucap Carlos
"Kak omongannya ngeri banget deh, kamu doain adek ya?"
"Ya engga dek, tapi lain kali jangan gini. Untung itu Nick, mana tau kalo bukan dia, gimana?"
"Duh iya deh, nanti sampein maaf adek sama dia ya, udah gak sopan" ucap Ocean, Carlos lalu mengangguk dan mengusak rambut halus adik bungsunya itu.

Ocean pergi ke kamar dan Carlos pergi untuk menemui Nick
"Maaf ya lama nunggu" ucap Carlos, lalu duduk di depan Nick
"Gapapa bang" ucap Nick
"Ouh iya, tadi kata Cean dia minta maaf udah gak sopan sama lo" ucap Carlos
"Ga sopan?" beo Nick
"Iya, dia tadi kan shirtless waktu bukain pintu buat lo" ucap Carlos
"Ouh itu, gapapa kali bang. Kita kan sesama cowo" ucap Nick
"Hum? Gitu? Tapi telinga lo merah tuh" ucap Carlos sambil terkekeh.

Nick yang mendengar itu lantas menutup telinganya, menunduk pelan. Malu sekali rasanya, jika di dalam anime pasti kepalanya sudah berasap karena sangking malunya dia.

Mengesampingkan rasa malunya, Nick lalu mulai pembicaraan dengan penggantian topik, karena jika tidak bisa habis seluruh mukanya memerah. Keduanya lalu asik mengobrolkan beberapa hal yang masih terkait dengan topik sebelumnya. Sedangkan di kamar Ocean hanya berguling-guling saja di kasur, untung aja gak jatoh anak bungsu ayah Farhan ini.

Philemaphobia || JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang