bab 11

59 8 0
                                    







Bunda Hanin baru saja menginjakan kaki nya di rumah, namun tatapannya langsung teralihkan ke arah dapur. Di dapur banyak berserakan kemasan makanan juga beberapa cangkang buah yang tergeletak begitu saja.

Beberapa bahan makanan yang tadinya berada di dalam kulkas kini berada di luar dan tergeletak begitu saja,
"Ya ampun, apa-apaan ini?!!" ucap bunda melihat betapa berantakannya dapur itu.

Carlos yang baru datang, segera mengalihkan tatapannya kala mendengar suara setengah berteriak milik sang ibu, sama halnya dengan sang ibu, Carlos juga terdiam kala melihat dapur yang begitu berantakan.

"Gila, abis ada perang apaan ini?" ucap Carlos lalu menghampiri sang ibu
"Bunda juga gak tau, pas pulang tau-tau udah gini"
"Yang ada di rumah kan cuman Cean doang bun"
"Nah itu, padahal adik kamu ini ngejaga banget soal kebersihan ini kok sampai berantakan gini, panggilin adik mu gih kak" perintah bunda itu lantas segera di laksanakan oleh Carlos.

Tas nya ia simpan di sofa ruang tamu lalu berjalan setengah berlari menaiki tangga, membuka pintu kamar sang adik dan ia kembali terkejut karena banyaknya kemasan cemilan yang kosong juga remahan kecil dari cemilan yang berhamburan di lantai.

"Adeek!" ucap Carlos setengah berteriak, Ocean yang terganggu pun terbangun dan menatap sang kakak dengan muka bantalnya,
"Apaan si kak? Cean lagi tidur juga"
"Kamu yang apa-apaan, liat itu kenapa berantakan gitu?"
"Apaan si yang berantakan, gak ad-" belum selesai ucapannya Ocean langsung berhenti kala melihat betapa berantakan kamar miliknya.

"Liat kan? Sekarang kamu turun dulu bunda manggil tuh, abis itu kamu bersihin ini semua" ucap Carlos lalu melengos pergi turun kembali ke bawah dan memberitahu sang bunda.

"Adik mu ini kenapa toh kak? Gak biasanya dia kaya gitu?"
"Gak tau bun, aneh aja kamarnya aja sampe berantakan banyak kamasan sama remahan makanan" ucap Carlos.

Tak lama Ocean turun, mukanya sudah lebih segar karena tadi ia mencuci mukanya terlebih dahulu,
"Adek sekarang duduk sini" ucap bunda lalu menunjuk kursi di depannya, Ocean tanpa berbicara lalu segera mematuhinya.

"Kenapa ini bisa berantakan gini? Kata kakak mu juga kamarmu sama berantakannya, kasih tau bunda"
"Umm tadi Cean kesel, terus Cean makan terus tapi mood nya gak baik-baik jadi Cean gak ngehiarauin sekitar Cean bun" ucap Ocean sambil memainkan jari-jarinya.

"Kesel kenapa memangnya sampai kaya gini, bunda tau anak bunda ini selalu ngejaga kebersihan, kenapa bisa kamu sampai kaya gini?"
"Um itu bun, eeee rahasia bun iya rahasia"
"Kenapa rahasia-rahasiaan segala?"
"Rahasia bun, pokoknya rahasia, ini Cean beresin kok semuanya" ucap Ocean, bunda yang tak ingin memaksa pun hanya menganggukkan kepalanya,
"Yaudah kalo kamu gak mau ngasih tau, tapi jangan di pendem sendirian ya nak? Jangan lupa di bersihin juga kamarnya" Ocean pun membalasnya dengan "iya bun" dan mulai membereskan kekacauan yang ia buat.

Bunda sudah kembali ke kamar dan hanya menyisakan Carlos dan Ocean yang mulai memberikan sampah yang berserakan,
"Emang ada apaan dek?" tanya Carlos, ia penasaran dengan apa yang terjadi pada adiknya ini.

Ocean yang di tanya seperti itu awalnya biasa saja, tapi memori yang membuat ia jadi seperti ini kembali terlintas dan membuatnya kesal,
"Udah di bilang rahasia!" ucapnya kesal lalu memasukan beberapa sampah dengan kesal,
"Wes dek, santai dek, santai, kenapa kesel banget kayaknya" ucap Carlos
"Yaudah kakak ke atas dulu ya, selamat membersihkan adikku" lanjutnya.

Ocean yang masih kesal itu tidak perduli dan terus memasukkan sampai ke dalam plastik dengan kesal,
"Cih, gak suka" ucapnya kesal, bibirnya tak berhenti untuk bergumam kecil dengan mimik mukanya yang kesal.

Dapur sudah kembali bersih seperti semua, tinggal kamar miliknya yang belum di bersihkan, Ocean pun segera ke lantai atas untuk membersihkan kamarnya.





"Ah akhirnya beres juga" ucap Ocean setelah menyimpan dua kantong keresek sampah ke tempat sampah di depan rumahnya, bertepatan dengan itu keluar lah Nick dari rumah.

Mood Ocean yang sudah lumayan membaik itu kembali buruk, ia tak memperdulikan Nick yang tersenyum dan menyapanya, Ocean lantas bergegas ke dalam rumahnya tanpa menghiraukan Nick yang kebingungan.

"Saya ada salah gitu ya sama Ocean? Dia jutek banget sama saya" ucap Nick bingung, sembari berpikir apa yang membuat Ocean marah padanya, Nick mulai memasuki mobilnya dan menjalankan mobilnya entah kemana.

Di balik tirai jendela yang tipis Ocean melihat apa yang Nick lakukan,
"Pasti mau ketemu cewek yang tadi dia" ucapnya setelah itu berdecih dan berjalan ke kamarnya, Carlos yang ingin masuk ke ruang musiknya hanya bisa menatap bingung Ocean yang berdecih sambil melihat keluar,
"Kenapa ya kira-kira adikku itu?" ucapnya bingung lalu masuk ke ruang musiknya.






Continue...

Philemaphobia || JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang