bab 18

89 6 0
                                    







Sejak kejadian itu, Nick jadi lebih memperlihatkan rasa ketertarikannya, ia bahkan tak segan melakukan skinship kecil pada Ocean. Ocean sendiri juga mulai selalu ikut dalam hang out mereka, moodnya tak lagi buruk malah sangat bagus.

Seperti hari ini, mereka bertujuh memutuskan untuk pergi ke pasar malam yang baru saja di buka di dekat komplek perumahan mereka, mereka semua tentu ikut kecuali Liliana karena wanita itu memiliki urusan pekerjaan.

Mereka bertujuh datang dengan jalan kaki karena memang sangat dekat dengan komplek perumahan, di bagian depan ada Fares serta Gala yang tengah meributkan akan pergi ke wahana apa di tonton oleh Edwin, Lais dan Carlos yang tengah mengobrol seputar skripsi, lebih tepatnya Carlos yang bertanya tentang skripsi karena Lais telah sarjana dan di paling belakang ada Nick dan Ocean yang juga tengah mengobrol tanpa mereka sadari dari awal mereka berangkat kedua tangan mereka sudah saling menggenggam.

Mereka bertujuh pun akhirnya sampai, walau dari tadi Faresta dan Galaxy terus berdebat untuk menaiki wahana apa ujung-ujungnya mereka malah selalu satu pemikiran kala sudah di pasar malam itu, Edwin sungguh gemas melihatnya.

Mereka bertujuh berpencar menjadi 3 tim, Edwin dengan Fares dan Gala karena ia cukup peka terhadap dua pasangan di belakangnya tadi, Lais dan Carlos dan yang pastinya Ocean dengan Nick.

"Kamu mau jajan dulu atau naik wahana dulu Cean?"
"Umm kayaknya aku mau naik wahana dulu deh kak"
"Yaudah kalo gitu kamu mau naik apa dulu?"
"Mau naik rollercoaster kak"
"Hah? Kamu yakin mau naik itu?"
"Iya, biasanya aku juga sering naik itu kalo ke taman bermain atau pasar malem kaya gini, kenapa?"

"Ah gapapa, tapi beneran kamu yakin naik itu?"
"Iya kak, Cean beneran kok mau naik itu, kenapa? Oh Cean tau, kalo kakak takut gak usah ikut aja gapapa, Cean naik sendiri gak masalah"
"Ah engga, siapa yang takut? Saya gak takut, ayo kita naik"

Mereka pun naik rollercoaster bersamaan dengan penumpang lainnya, dan Nick sungguh menyesal menuruti egonya, ia mual dan pusing rasanya seperti terombang ambing.

"Kenapa kamu bisa-bisanya suka naik wahana kaya gitu Cean, saya gak lagi-lagi deh naik wahana itu" ucapnya sambil meminum air yang di sodorkan oleh Ocean sebelumnya.

"Gapapa kak, seru aja gitu, lagian kak Nick padahal kalo takut jangan ikut aja kan Cean udah bilang, kakak bandel sih"
"Ya saya gak kira bakal segila itu"
"Yaudah yaudah, ayo kita cari stan makanan aja, Cean laper"
"Yaudah ayo" ucap Nick lalu kembali menggandeng tangan Ocean.

Dilain sisi tampak Carlos dan Lais tengah berbagi makanan mereka, mereka memang berada di stan makanan saat ini dan mereka tengah saling berbagi makanan dengan saling menyuapi makanan yang mereka beli masing-masing.

Dari mereka kita beralih ke Edwin dan kedua bocah kecil yang bersamanya, Edwin hanya bisa menghela napas ketika lagi-lagi mereka saling berdekatan,
"Udah deh daripada kalian debat terus mending milih dua-duanya aja, biar gak ribet"
"Bener juga, kalo gitu ayo ke sana dulu" ucap Gala dan diangguki Fares, tapi sebelum ketiganya melangkahkan kaki, terdengar suara yang memanggil Gala.

"Galaaaa" orang yang di panggil pun mengalihkan tatapannya dan mencari ke segala arah sebelum netranya bertemu dengan seseorang yang tidak asing baginya.

"Sakhaaaa, sini sinii" ucap Gala senang
Orang yang di maksud kala pun tersenyum dan menghampiri Gala
"Sakha kirain gak ke sini, tau gitu tadi aku ajak aja kamu bareng ke sini"
"Iya, tadi Sakha di ajak sama sepupu Sakha ke sini, Sakha gak tau Gala ke sini"

Keduanya tampak asik mengobrol, Faresta yang melihat Sakha tampak terpesona, terbukti dari ia yang hanya diam menatap ke arah Sakha, Edwin yang menyadarinya lalu tersenyum, ia paham apa yang tengah Fares alami.

"Oh iya Sakha, kenalin ini kakak aku, Edwin" ucapnya sambil menepuk bahu sang kakak, Edwin lalu tersenyum ke arah Sakha dan juga di balas senyuman oleh Sakha
"Sakha kak" ucap Sakha sambil sedikit menundukkan kepalanya
"Edwin ya dek" balas Edwin sambil tersenyum"
"Dan ini Fares, temen aku" ucap Gala.

Fares hanya diam, ia tak merespon apapun,
"Salam kenal, Sakha ya" lagi-lagi Fares hanya diam, Edwin lalu menepuk bahunya dan akhirnya anak itu tersadar, ia seketika tersenyum dengan kaku
"Faresta, panggil aja Fares" lagi-lagi Sakha membalasnya dengan senyuman dan sedikit anggukan.

Mereka pun pergi ke berbagai tempat bersama dengan Gala dan Sakha yang sedang asik berbincang, Edwin yang memperhatikan keduanya sambil tertawa kecil kala memperhatikan perilaku Fares, juga Fares yang sepertinya masih terpesona pada Sakha.

"Kenapa tong, suka ya?"
"Hah? Apaan bang? Suka apa?"
"Itu temennya Gala, Sakha"
"Ah engga, kata siapa?"
"Boong banget, udah terpesona tuh dari awal, ampe bengong mulu liatin dia, kalem aja gak bakal ilang itu Sakha nya"
"Apaan sih bang, kaga juga, udah ah"
"Denial aja lo bocah"
"Berisik bang" Edwin hanya tertawa kecil melihat Fares yang berjalan menjauh untuk menghampiri Gala dan Sakha namun urung dan kembali mundur.

"Kenapa balik lagi tong?"
"Malu, ada Sakha"
"Aduh, padahal mah dari tadi ribut mulu sama Gala tapi sekarang langsung pendiem banget"
"Bang please"
"Oke oke"







Nick dan Ocean akhirnya bertemu kembali dengan yang lain, Gala tak lupa memperkenalkan Sakha pada yang lainnya kecuali Fares dan Edwin yang telah lebih dulu berkenalan dengan Sakha.

Mereka pun menikmati wahana dan makanan bersama, tampak menyenangkan sekali dan hangat hingga akhirnya Sakha kembali ke sepupunya dan pulang. Di susul Ocean dan yang lain yang pulang.

Continue...

New chara unlock

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

New chara unlock...

Philemaphobia || JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang