15

12.5K 656 11
                                    

Becky POV.

Aku berada di kampus pagi ini karena aku memiliki jadwal pagi sedangkan si freen memiliki jadwal siang nanti.

Setelah mengantarku tadi dia langsung pulang dia berkata ingin melanjutkan tidurnya setelah ini.

Aku pun berjalan kearah kelasku banyak yang menyapaku dan aku hanya tersenyum ini sudah biasa bagi ku.

Aku melihat irin di kelas dan mulai duduk di sampingnya seperti biasa dia meletakkan kepalanya di meja. Aku hanya menggeleng melihatnya dan membiarkannya.

Tak lama dosen pun masuk dengan terpaksa aku membangunkan irin. Beberapa jam berlalu matkulku sudah selesai untuk hari ini.

" Bec aku pulang dulu ya" ucap irin padaku .

" Ok hati-hati irin" ucapku.

Dasar si irin pasti dia akan tidur kembali aku pun masuk ke dalam ruanganku dan membuka pintunya aku sedikit terkejut dengan seseorang yang ada di dalamnya.

" Kenapa kamu ada di sini" ucapku sambil menutup pintu ruangan ini.

"Aku merindukanmu" ucapnya .

"Baru juga beberapa jam saja tak melihatku" ucapku.

Aku berjalan ke arahnya yang sekarang duduk di kursiku dia tersenyum kepadaku.

" Aku tak bisa jauh dari kamu sayang" ucapnya aku memutar bola mataku mendengar ucapanya padaku.

"Udah masuk kelas sana freen aku banyak kerjaan jangan ganggu deh sana keluar" ucapku padanya.

Dia cemberut dan menarik tubuhku untuk duduk di pangkuannya mau apa lagi dia.

" Kamu jahat banget sama aku" ucapnya mulai memelukku.

Aku menghelah nafasku kasar dan mulai mengelus punggungnya kenapa dia seperti anak kecil sekarang aku terkejut sifatnya berubah-ubah.

Tiba-tiba tangannya masuk di bajuku dan meremas dadaku aku pun terkejut dan memukul keningnya pelan.

Dia hanya tertawa melihatku sebal bisa-bisanya dia mesum di ruanganku.

" Tangan kamu bisa diam gak keluar sana" ucapku mengusirnya baru juga aku bilang seperti anak kecil tapi berubah lagi.

jika di diamkan pasti aku sudah ditiduri di sini olehnya aku berdiri dari pangkuannya dan dia ikut berdiri aku pikir dia akan menuruti ku untuk keluar dari rungan ini.

tapi aku salah dia mengangkatku seperti koala di depan tubuhnya aku memukul bahunya dia hanya tertawa.

" Turunkan aku freen" ucapku.

Dia memang menurunkanku di sofa tapi dia langsung menindihku aku mencoba lepas dari tubuhnya yang mengurungku sekarang.

" Freen ini ruang bem jangan main-main ya jangan mesum ihh" ucapku.

Astaga aku seperti hina di ruangan ini aku selalu mentaati semuanya peraturan dan dia dengan seenaknya ingin meniduri ku di sini.

rasanya aku ingin memukul kepalanya dengan buku tebal yang ada di meja sampingku.

Dia memegang tanganku ke atas kepalaku agar tak bergerak dan mencium ku kasar, aku mencoba berontak dari tubuhnya astaga aku seperti di perkosa olehnya saat ini.

Dengan terpaksa aku menendang selangkangannya dengan lututku dia pun terjatuh dari sofa dan mengadu kesakitan padaku.

" Ohh astaga sayang ini sakit kamu tega sekali" ucapnya memegang selangkangannya.

"Maaf habis kamu kaya memperkosaku freen" ucapku sebal apa dia tak pernah puas.

"Aku marah kamu menyebalkan" ucapnya pergi dari ruanganku.

MY NIGHT BUTTERFLY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang