18

10.9K 638 8
                                    


Setelah kemari pulang dari rumah orang tuanya hari ini freen bersama sahabatnya berada di club milik nya untuk bersenang-senang.

karena cukup lama mereka tak mengunjungi club ini termasuk freen dia sangat sulit mendapat izin dari becky.

Hari ini dia diam-diam datang ke club bersama sahabatnya di sini lah dia di ruang vip, dan di suguhkan berbagai macam botol minuman di atas meja di depannya.

"Freen becky gak marah kamu ada di sini" ucap noey

" Aku diam-diam noey..  aku sudah lama juga gak kesini kan" ucap freen sedikit tertawa.

" Pasti dia bakal marah-marah kamu ada di sini" ucap noey

" Ya aku tau itu noey biarkan nanti aku akan membujuknya jika dia marah" ucap freen.

Noey mengangguk dan mulai berdiri Freen menggeleng melihat noey mulai menari di depannya mengukiti musik yang mereka dengar, freen hanya melihatnya dia hanya menikmati minumannya tanpa ikut menari bersama noey.

Tiba-tiba billy dan heng  yang tadinya ada di luar masuk membawa para penghibur freen hanya melirik mereka tanpa tertarik sedikitpun.

Hari ini nam tidak ikut dia berada di luar kota bersama keluarganya. Freen melirik mereka yang mulai menggila lebih memilih untuk keluar dari ruangan itu.

.
.
.

Freen pov.

Aku pergi dari ruangan vip itu karena mereka sudah mulai menggila dengan wanitanya.

aku berada di ruanganku menikmati minumanku sendiri dan rokok yang menyala di ujung bibirku.

Aku yakin jika becky ada di sini mungkin dia akan memakiku aku pun tersenyum memikirkanya.

Aku mengingat awal bertemu dengannya yang waktu itu adalah partricia yang membuatku tergila-gila akan dirinya yang  saat itu adalah seorang wanita penghibur.

patricia yang sekarang  sudah menghilang di gantikan oleh becky seutuhnya.

Aku berjalan ke kamar di mana aku pernah  bercumbu mesra bersama particia, ruangan ini tampak rapi walau pun aku jarang sekali kesini tapi pegawaiku selalu membersihkannya.

aku melihat bendah di atas kasur,  aku mulai meraihnya sebuah topeng milik patricia yang tertinggal di atas kasur saat terakhir kita berada di ruangan ini, ruangan ini adalah saksi bisu kita.

Tiba-tiba pintu kamar ini terbuka aku pun menoleh dan terkejut melihat becky ada di sini sedang menatapku dia berjalan mendekat padaku.

" Kamu ada di sini.. kenapa tidak bilang!" ucap becky cemberut.

" Maaf ya sayang aku tidak bermaksud seperti itu" ucap ku

Aku sedikit takut juga menatapnya yang sekarang berdiri di depanku. Dia mulai menunjuk topeng yang ada di tanganku dan mulai meraih topeng itu dia tersenyum menatap topeng itu.

" Hai kenapa sayang?" Ucapku.

"Aku seolah memiliki dua kepribadian waktu itu aku mengingat patricia, di mana dia selalu berjuang akan hidup kita, dia yang selalu bekerja di malam hari dan aku seolah yang menikmati hasilnya di siang hari" ucapnya mengingat itu semua.

" Sayang lupakan itu semua itu sudah berlalu" ucapku mulai memeluknya.

"Aku bahagia kita berdua bebas karena mu babe terima kasih sudah membebaskan kami berdua" ucapnya padaku aku pun tersenyum menatapnya.

Dia melepaskan pelukanku dan tiba-tiba dia memakai topeng itu oh astaga aku meliat patricia lagi aku pun memegang pipinya dan tersenyum.

"Kamu merindukanku kan" ucap becky tersenyum padaku seolah dia adalah patricia saat ini aku pun tersenyum melihatnya.

" Jika waktu itu aku tak tertarik pada mu patricia mungkin aku tak akan bersama becky saat ini aku sangat berterima kasih padamu" ucapku seolah aku berbicara pada patricia aku sangat berterima kasih pada wanita ini.

Dia mulai memegang pipiku mengelusnya lembut aku pun meraih tangannya dan mengecupnya lembut.

Dia mulai mengalungkan tangannya pada leherku dan berjinjit untuk menciumku dan aku membalas ciuman lembut itu dia yang membuatku tergila-gila waktu itu.

Aku mulai mengangkatnya dan duduk di pangkuanku di ujung tempat tidur ini, aku makin memperdalam ciuman ini menit berikutnya Kami pun melepaskan ciuman kita dia menempelkan keningnya di keningku.

" Terimakasih patricia" ucapku.

dan dia mengangguk aku pun mulai mengangkat tanganku melepas topeng itu pada becky.

dan sekarang aku melihat wanitaku aku pun tersenyum melihatnya aku sangat beruntung memilikinya.

"Dan sekarang Aku sangat beruntung memilikimu saat ini" ucapku padanya.

"Aku juga dan terimah kasih sudah menyayangi kami berdua" ucapnya aku pun tersenyum.Aku memeluknya becky erat hanya ada dia sekarang yang aku cintai.

.
.
.

Becky pov.

Di kamar ini lah awal aku tertarik dengan freen walau aku menjadi patricia waktu itu yang membuat freen tergila-gila. kamar ini lah menjadi saksi kita berdua.

Aku masih memeluknya awalnya aku sedikit marah dia diam-diam kesini tanpa memberi tahuku.

Tapi irin mengabari ku jika kesayanganku ada disini pada akhirnya aku menyusul dan berujung berada di kamar ini.

Rasa mataku hilang begitu saja saat aku berada di kamar ini dan melihat topengku di tangan freen.

"Ayo pulang" ucapnya

Dia melepaskan pelukanku ,Aku mengangguk menjawab pertanyaanya.  kami berdua berjalan keluar aku tak ingin dia lama-lama ada di sini.

Aku pun menyapa irin sebelum pergi freen pun hanya tersenyum tipis melihat irin. Kami pun berada di samping motornya dia membantuku untuk naik di motornya.

Kami pun meninggalkan club malam itu, aku memeluk tubuhnya mencari kenyamanan di punggungnya.

.
.
.

Typo🙏

Typo🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY NIGHT BUTTERFLY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang