( Ini chap khusus backstory-nya Kaiser ya jadi satu bab ini bisa kalian skip kalau gak mau baca )
.
Brak
Duak
Baru saja diturunkan dari gendongan tiba-tiba saja sang ayah menendangnya hingga menabrak tembok di sudut ruangan. Pria paruh baya itu mengambil sebuah balok kayu dan memukuli tubuh ringkih Kaiser terus menerus.
Kaiser meronta-ronta kesakitan. Pria itu kesetanan dan terus membabi buta. Darah mengalir dari pelipis Kaiser, bibirnya robek dan matanya tertutup darah yang terus mengalir dari kepalanya.
"Berani sekali kau membangkang padaku hah?! Dasar anak tidak tahu diri, kau dan wanita jalang itu sama-sama tak berguna! "
Kaiser menangis memohon ampun, tubuhnya penuh memar dan luka. Setelah puas sang ayah meninggalkan dan mengurung Kaiser di kamarnya.
"Jika kau mencoba kabur aku akan memberimu pelajaran! "
Sambil merangkak dan merayap Kaiser bergerak menuju ke atas tempat tidur lusuh miliknya. Dia menangis terisak tanpa suara, dia tidak mau ibunya tahu kalau sang ayah menyiksanya lagi.
Malamnya sang ayah mabuk dan membawa seorang wanita, mereka menghabiskan malam bersama dengan pintu terbuka lebar. Kaiser memandang keduanya jijik, itu bukan hal yang harus dipertontonkan kepada anak berusia tujuh tahun sepertinya. Dengan terseok Kaiser berjalan menuju kamar ibunya.
Kaiser mengintip, sang ibu tengah tertidur lelap. Kaiser naik dan memeluk ibunya pelan namun sepertinya dia malah membangunkan ibunya "Michael? Kau kah itu nak? " meraba-raba wajah sang putra. Tangannya tak sengaja menyentuh luka di kening Kaiser membuat Kaiser meringis.
"Akh.. "
"Oh tuhan? Kamu terluka? Ayahmu memukulimu lagi ya? " Sendunya bangkit dan memangku Kaiser sayang.
"Aku jatuh ibu, hanya goresan kecil tidak usah khawatir" Kaiser mengusap air mata sang ibu sedih. Ibunya tak bisa melihat karena sebuah kecelakaan dan sering sakit-sakitan. Ekonomi keluarganya hancur dan ayahnya melimpahkan semua kemarahannya kepada Kaiser.
"Maaf, ini salah ibu nak"
Kaiser memeluk ibunya sambil menggeleng. Dia menyayangi ibunya lebih dari apapun, satu-satunya orang yang menginginkan kehadirannya di dunia ini. Kaiser menyadari jika ibunya semakin pucat dan kurus, harusnya ibunya dapat perawatan medis tapi semua uang ibunya dihabiskan sang ayah untuk berpoya-poya dan berjudi.
"Michael.. Ini hari ulang tahunmu kan nak? " Tanya ibunya mengusap punggung Kaiser lembut.
"Ya"
Wanita itu meraba-raba nakas samping tempat tidurnya. Dia mengambil sebuah kertas dan memberikannya kepada Kaiser "ini, selamat ulang tahun Michael. Maaf karena ibu bukan ibu yang baik untukmu"
Kaiser membuka kertas itu dan terpaku. Sebuah surat pendaftaran sekolah. Ini memang keinginan Kaiser sejak dulu "ini..? "
"Ibu menyiapkan ini sejak lama sebelum ibu sakit, ibu meminta bantuan tetangga. Michael harus tumbuh jadi anak yang pintar, kamu harus hidup bahagia nak. Ibu mendo'akan yang terbaik untukmu"
Kaiser tak dapat menahan tangis harunya "ini kado paling indah bu, aku sayang ibu.. "
"Nah sekarang tidurlah, besok pagi kamu harus berangkat sekolah bukan? "
Kaiser masih ingin berlama-lama dengan ibunya namun dia juga tak sabar ingin berangkat sekolah, dia mengecup pipi ibunya singkat "selamat malam ibu"
"Malam sayang"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔[ Kiis ] Duta Jj Mamah Muda
Fanfiction[ Blue Lock Fanfiction ] Blue Lock © Muneyuki Kaneshiro Michael Kaiser x Isagi Yoichi Disclaimer : Local AU, Fluff, bxb, smutt, slight drama, crime, comedy. Cerita komedi romantis dua orang yang tak sengaja bertemu dalam situasi konyol. Bagaikan me...