[4]Gangguan

5.3K 559 69
                                    

Isagi datang dengan wajah tertekuk masam, bajunya kusut dan rambutnya acak-acakan "gila lo ya, bikin gue keliling sekolah seharian! " Makinya kesal melihat Kaiser yang duduk santai di gudang belakang sekolah. Bagaimana tidak sebal jika ternyata Kaiser menyuruhnya keliling sekolah buat nyari kunci motornya yang ilang ga tahu kemana. Ternyata kuncinya ada di temannya Kaiser si Ness. Bajingan itu memang ingin mengerjai Isagi terus.

Isagi melemparkan kunci motor itu "makan tuh kunci! "

"Woah santai dong Yoichi, namanya juga lupa"

"Bangsat lo"

Kaiser menarik Isagi yang marah-marah duduk di pangkuannya lalu membungkam mulut merah merekah itu dengan cepat. Melumat, menghisap dan mengeksploitasi semua isi mulut Isagi dengan panas. Isagi mendorong Kaiser menjauh, tapi percuma. Hampir lima menit Kaiser terus menyerang dengan penuh nafsu namun karena kebutuhan oksigen dia melepas ciumannya.

"Hah.. Hah.. " Isagi dengan bibir bengkak seperti habis disengat lebah memukuli dada Kaiser tanpa tenaga "lo.. Beraninya.. "

Sedangkan Kaiser malah ingin lagi. Dia candu dengan rasa manis bibirnya Isagi 'shit bibirnya cipokable banget ya lord, gue jadi pengen lagiiiii' batinnya gemas.

"Anggep aja yang barusan itu hadiah dari gue" Ujar Kaiser mempat-pat kepala Isagi yang seperti biasa langsung ditepis empunya keras. Isagi mengusap bibirnya berkali-kali dengan tampang horor, sangat kentara bahwa dia merasa jijik dan tak sudi dicium barusan.

"Lo keterlaluan ya! "

Isagi segera menjauh dan mencari jarak aman dari Kaiser. Kaiser hanya tersenyum penuh kemenangan melihat mangsanya tampak waspada. Isagi mengambil raket nyamuk yang dia sendiri heran kenapa ada di sini untuk berjaga-jaga jika Kaiser datang mendekat ke arahnya "lo macem-macem gue gampar sampe mampus! "

"Kalau satu macem berarti boleh dong? " Jahilnya.

" ... "

Melihat raut serius di wajah Isagi membuat Kaiser tertawa lepas "aduh Yoichi sumpah muka lo tuh makin gemes banget kalau marah"

" ... "

"Oke oke, gue ga akan ngapa-ngapain"

BRAAAK

"Ser! "

Ness masuk dan mendobrak pintu gudang secara paksa. Dia sedikit terkejut melihat Isagi ada di sana, tapi bukan itu tujuannya kemari "kita bakal ada turnamen seminggu lagi. Pelatih minta lo pilih pemain baru di tim inti"

Isagi menurunkan raketnya dan menatap Kaiser penuh harap. Kaiser mendengus geli melihat wajah galak itu berubah jinak jika berhubungan dengan sepak bola.

"Yoichi, lo mau turun ke lapangan? " Tanyanya menyeringai.

Isagi mengangguk cepat. Ini seriusan kan? Dia diminta buat jadi anggota tim inti. Ga sia-sia juga jadi kacungnya Kaiser.

"Kalau gitu tunjukin kemampuan lo sama gue siang nanti, kalau lo menang duel satu lawan satu bareng gue lo boleh gabung tim inti"

.

.

.

"Nagi Seishiro dan Meguru Bachira yang masuk tim inti buat turnamen minggu depan" Putus Yukimiya mutlak.

Isagi yang duduk di bangku cadangan mengepalkan tangannya erat, dia kalah duel dengan Kaiser. Ternyata Kaiser serius melawannya, lelaki itu tak memberi ampun dan Isagi akui dirinya tidak mungkin bisa masuk tim inti dengan kemampuannya yang sekarang.

Tapi meskipun begitu rasa sakit itu terus menggerogotinya. Dia frustasi dan ingin menangis.

"Tch, sialan! "

✔[ Kiis ] Duta Jj Mamah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang