[19]Obsesi

3.9K 397 305
                                    

A/n : mau bilang sebentar kalau sekarang udah di rumah and tinggal nunggu sehat lagi mungkin gak penting buat kalian tapi gapapa lah aku pengen cerita aja. 7 bab terakhir hari ini double up sama malem dan besok juga 1 bab daaaan setelah ini selesai aku mau minta pendapat kalian. Enaknya setelah ini aku bikin book kaisagi lagi atau? Nanti voting dibagian akhir ya yang paling banyak voting yang dibikin oke. Maaf bacot nya kepanjangan jadi let's go.........



















💩




























"Minggir! Itu kursi gue! "

"Chi.. Ra? "

"Lo budeg ya? Minggir! " Bachira menarik kerah baju Rin kasar sampai Rin terbangun dari duduknya. Bukannya takut Rin malah menatap datar Bachira, dia melepaskan cengkraman Bachira dan menantang lelaki itu.

"Kalau gue gak mau? " Tanya Rin tanpa basa basi, terkesan sengit banget. Gimana ga keki kalo lagi adem ayem terus dilabrak sampe hampir bikin dia jantungan? Untung aja Sae udah ngajarin dia caranya bersikap ala ala cowok cool.

"Gue hajar sampe lo pergi" Bachira to the point.

"Rin.. " Isagi memegang tangan Rin dan mengisyaratkan Rin agar menuruti kemauan Bachira. Rin berdecak mengambil tasnya lalu pindah ke pojok belakang disebelah Chigiri. Bachira tersenyum puas dia menarik kursi dan duduk disebelah Isagi.

"Chira lo, apa kabar? "

"Baik kayak yang lo liat"

" ... "

Ada banyak sekali pertanyaan di benak Isagi. Seperti kemana saja Bachira? kenapa Bachira jadi seperti ini? apa anak-anak geng motor itu masih temannya? Tapi Bachira pasti marah, pertemuan terakhir mereka sangatlah buruk. Meski begitu Isagi tidak benci dia, Bachira adalah sahabat baiknya. Untuk sekarang Isagi akan bersyukur karena Bachira mau untuk sekolah lagi.

"Syukur deh lo balik"

Meski seperti bisikan tapi Bachira masih bisa mendengarnya. Bachira memilih berpura-pura tuli dan acuh.

.

.

.

Bachira memang sudah kembali sekolah tapi dia tidak pernah bersama Isagi, Bachira sering bergaul dengan anak-anak nakal di sekolah. Dia sering berkelahi, bolos, merokok atau mengerjai anak lain. Bachira tidak pernah mengacuhkan keberadaan Isagi, mereka seperti dua orang asing sekarang.

"Yakin gak mau tukeran tempat duduk? " Ejek Rin yang ketiga kalinya dalam seminggu. Isagi mengabaikan Rin, dia melamun sambil memandangi anak kelas tiga bermain bola.

"Ngomong-ngomong gue gak pernah liat si Kaiser belakangan ini"

Memang benar Isagi pun menyadarinya, kemarin di kantin dia melihat anak kelas tiga tanpa Kaiser. Ness bahkan terlihat enggan menyapanya saat berpapasan. Anak-anak kelas tiga tak banyak bicara soal absenya Kaiser di klub selama tiga kali berturut-turut. Keberadaan Kaiser seolah lenyap ditelan bumi.

Apa ini karena ucapan Isagi waktu itu?

"Isa, kemarin bunda nyuruh Kaiser ke rumah loh kok gak dateng ya? Kaiser mau bantuin bunda sumbangin barang ke panti asuhan dia gak bilang apa gitu sama kamu? "

"Hah? Kaiser? "

"Iya, bunda lupa mau kasih tahu kamu bakal ada Kaiser ke rumah tapi kayaknya gak jadi deh. Kaiser juga udah jarang ke rumah, lain kali ajakin yah bunda udah lama gak ketemu sama Kaiser"

✔[ Kiis ] Duta Jj Mamah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang