[24]Bucin

4.4K 417 256
                                    

Sebelum masuk cerita aku mau promosi book baru Kaisagi yang akan update hari sabtu/minggu sekaligus chap terakhir book ini ya. Jadi barengan upnya.

Sebelum itu buat next book Kaisagi lovers tolong suaranya ya, bantuin voting.

1. Local AU / normal

2. Bucin / hate-love

3. Drama / fantasy

4. Omegaverse / soulmate-au

5. M-preg

6. Married / couple

7. School life / Romance comedy

8. Age-gaps / genderbender

9. Fluff / nsfw

10. Fokus ke adegan romance / fokus alur, romance tipis"

Oke langsung ke bagian cerita utama cus..

.

"Ih lagi-lagi lo nungguin disini padahal kan bisa di dalem, diluar dinginnn." Ujar Isagi merengek sambil menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya. Hidungnya memerah dan bibirnya mengerucut, pemandangan gemas ini benar-benar memanjakan mata Kaiser. Matanya menatap siswa-siswi yang berbondong-bondong pulang. Kaiser jadi kangen, ini sudah tahun keduanya sebagai anak kuliahan dan tahun depan Isagi lulus juga.

Kaiser kemudian tersenyum kecil sambil mengencangkan resleting jaket Isagi. Dia membuka kedua telapak tangan Isagi dan menghembuskan napas hangatnya dari mulut. Rasa hangat yang menjalar membuat Isagi mendengus geli namun tetap sabar menunggu Kaiser selesai menghangatinya. Kaiser juga menyempatkan diri untuk merapikan rambut Isagi dan mengelus kelopak matanya bergantian sebelum akhirnya memasangkan helm untuk sang kekasih.

"Ayo pulang! " Ajaknya.

Deru mesin berat sempat meledak saat motor berbobot itu dinyalakan. Isagi langsung menempatkan dirinya dibelakang Kaiser dan memeluknya erat.
Kendaraan itu membelah jalan dengan kecepatan sedang. Kaiser tidak mau membawa sang pujaan hati kebut-kebutan lagi setelah insiden itu. Isagi hanya diam anteng sambil menyandarkan kepalanya pada bahu tegap Kaiser.

"Kata Nagi, lo ditembak sama adik kelas ya?"

"Hah?! Apa? Gue gak denger!" Isagi semakin mendekatkaan diri pada Kaiser lalu membuka kaca helmnya.

"Kata si bocah ep ep lo ditembak adik kelas" Ulang Kaiser lebih mengeraskan suaranya. Sedikit keki.

"Oh iya."

"Terus? "

"Terus apa?"

"Ya lanjutannya, lo terima gak?"

"Ya iyalah gue terima"

Motor Kaiser oleng mendadak.

"HEI!"

Kaiser menghentikan motornya dipinggir jalan raut wajahnya kesal ingin mengajak ribut siapa pun, kecuali Isagi tentunya.

"Lo bilang apa barusan? Lo terima gitu aja"

Isagi mengangguk polos.

"Kok diterima sih? Maksudnya kita putus lagi? Ini udah yang ke berapa kali coba yang" Rengek Kaiser seperti anak kecil.

"Hah? Putus? Kapan gue ngomong putus?"

Kaiser ikutan cengo. "Tadi katanya?"

"Jadi gini Icel sayang, ada adek kelas minta dibantuin buat nembak Nagi. Cewek cantik ya gue bantuin lah lagian Nagi juga naksir sama tuh cewek"

✔[ Kiis ] Duta Jj Mamah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang