[21]Maaf

3.6K 395 102
                                    

Voting ditutup ya karena banyak yang pilih Kaisagi jadi setelah book ini tamat aku bikin cerita Kaisagi yang baru ya..

.

Kaiser dikagetkan kemunculan Isagi di depan pintu kelasnya tepat setelah bel istirahat berbunyi. Mereka berpandangan sebelum Kaiser memutus kontak lebih dulu dan berjalan melewati Isagi. Isagi mengikuti Kaiser setengah berlari "Kaiser, lo punya waktu sebentar? "

"Gue sibuk" Jawabnya tanpa menoleh.

"Gue mohon semenit aja"

Kaiser menghela nafas lalu berhenti membuat Isagi tersenyum senang "gue tahu mungkin ini terlambat tapi, gue minta maaf untuk semuanya. Gue minta maaf udah nuduh dan bilang hal jahat sama lo" Isagi menunduk di depan Kaiser bersungguh-sungguh.

"Siapa? "

"Rin"

Kaiser tertawa remeh "liat kan? Orang yang lo anggap temen itu semuanya busuk! "

"Ya, gue sadar gue salah.. Gue harap lo mau kembali kayak dulu lagi"

Kaiser melanjutkan langkahnya "gak semudah itu semuanya bisa kembali kayak dulu Chi, lo sendiri yang bilang kalau lo benci sama gue? Rasa sayang gue ke lo kalah sama rasa sakit yang lo kasih sama gue. Lo ngarep apa Chi? Kaiser yang dulu ngejar-ngejar lo setengah mati? "

Isagi merasakan sakit hati yang mungkin saja Kaiser rasakan waktu itu.

"Maaf Chi semuanya gak semudah lo balikin telapak tangan lo"

Kaiser meninggalkan Isagi yang menunduk di koridor. Isagi tahu Kaiser tidak akan memaafkannya semudah itu "Kaiser!! " Panggil Isagi membuat Kaiser menoleh sebentar.

"Kasih gue kesempatan, besok malem dateng ke lokasi yang gue kirim. Gue tunggu" Tanpa menjawab Kaiser buru-buru menjauh sebelum menjadi pusat perhatian. Isagi tahu Kaiser tidak akan datang, setidaknya dia sudah mencoba.

.

.

.

Kaiser tidak datang.

Isagi memeluk helm fullface-nya erat, dia meminjam motor punya Kurona untuk dia pakai balapan nanti. Isagi bukan pengendara handal, dia tidak akan bisa mengalahkan anak-anak geng motor. Isagi sudah siap menanggung konsekuensinya. Dia tidak akan melibatkan Kaiser atau siapapun lagi. Isagi akan menyelamatkan Bachira sendiri.

Diam-diam Nagi dan Ness mengikuti Isagi karena khawatir, mereka diminta Kurona yang curiga pada Isagi. Benar saja Isagi benar-benar nekat pikir mereka. Kurona minta maaf karena sedang di rumah neneknya. Nagi dan Ness melihat dari tribun penonton balapan liar ini.

"Isagi serius mau lawan anak-anak geng motor? "

Nagi jangan ditanya, dia sudah khawatir setengah mampus melihat punggung kecil itu naik motor yang bahkan ukurannya dua kali lipat dari ukuran badannya sendiri. Nagi ingin menghentikan Isagi tapi bagaimana? Isagi tidak suka ada orang ikut campur urusannya.

"Gue harap motor Kurona mogok" Ucap Nagi diamini Ness.

Isagi masih berdiri disamping motor merahnya tak lama datang hampir dua puluh orang berpakaian sama menaiki motornya. Mereka turun di depan Isagi. Bachira melotot melihat penampilan Isagi malam ini "Isagi? "

"Dateng juga lo, mana pacar lo yang pengecut itu? Jangan bilang kalau dia takut wkwk"

"Kaiser gak ada sangkut pautnya, sejak awal ini antara gue sama kalian. Gak usah libatin orang lain"

"Wiiih so keren banget anak kecil, punya SIM aja kagak malah mau balapan wkwk"

"Takut bangeeet"

Mereka terus mengejek Isagi, hanya Bachira yang sejak tadi diam tak bersuara. Matanya menyalak tajam menyuruh Isagi untuk mundur dan pulang. Kuon tahu hal itu, sebuah ide gila terlintas di kepalanya "Nyali lo boleh juga pendek, gak adil kalau kita remehin lawan ya gak temen-temen? Prinsip kita semua kalau ada lawan yang nantang kita ladenin dengan serius"

✔[ Kiis ] Duta Jj Mamah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang