Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Butir-butiran embun melekat erat pada hamparan dedaunan, ranting maupun rumput ilalang. Hembusan angin segar menyentuh tubuh siapapun melewatinya.
Udara sejuk ,bersih terhirup tenang ke Indra penciuman dua sepasang muda-mudi,yang tengah berlari kecil menelusuri jalan tepi sungai Han.
Lily bersama Renjun sepakat berangkat pagi-pagi buta hanya sekedar menantikan munculnya sunrise, sekaligus jogging bersama.
"Kita duduk disini saja" tangga 3 tingkat menjadi tempat lesehan,tepat hadapannya sungai Han dan matahari muncul arah timur.
"Mau kubelikan air?" Lily mengajukan pertanyaan kepada Renjun
"Tidak usah, lagi pula aku tidak haus . Udara yang segar sudah membuat dahagaku basah"
"Ahh baiklah"
Mereka berdua terdiam, fokus menatap munculnya matahari yang masih malu-malu
"Lily-aa"
"Uhm"
"Kau tau kenapa aku lebih menyukai sunrise daripada sunset?"
Lily terlihat bingung dengan pernyataan Renjun "Waeyo??"
Senyuman terukir manis di bibir Renjun, seraya beralih menatap Lily
"Setiap matahari terbit bagiku ia akan memberi awal dan akhir yang baru. Aku harap pagi ini menjadi awal baru untuk hubungan yang lebih baik dalam kesempatan menyambung hidup, bernapas lega, berpikir positif, dan saling mencintai. Maka dari itu aku bersyukur untuk hari yang indah ini."
Renjun menjeda ucapannya sebentar lalu berbalik memandangi langit dari timur itu. "Dan yang membuat ku semakin bersyukur dan spesial pagi ini, saat wanita kucintai menemani ku menantikan momen indah sunrise."
"Nde mworageu??"
"Aku tak akan mengulangi perkataan ku"
Lily dibuat keheranan dengan pria Aries disampingnya.jika Renjun ingin menyatakan perasaannya,bukan kah lebih bagus tetapi Renjun malah terdiam menatap depan ujung langit.
Mana ada wanita yang senang, jika hubungannya bersama pria yang ia sukai maupun sebaliknya, tak begitu jelas tali hubungannya, tanpa ada pernyataan resmi.
Haruskah Lily yang memulai duluan
"Akhh tidak , andwae itu akan membuat derajat wanita rendah murahan" batin Lily dengan gelengan kecil seraya mengusir pikiran konyol nya .
"Gwaenchana??" Renjun
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
