A WHOLE NEW WORLD

18 2 0
                                    

SALSABILA

I can show you the world

Shining, shimmering, splendid

Tell me, princess, now when did you last let your heart decide?

I can open your eyes

Take you wonder by wonder

Over, sideways and under on a magic carpet ride

Lagu A Whole New World mengalun dengan indah bersama angin yang berdansa dengan tirai kamarku. Yeri masih penasaran laki-laki yang kusukai saat LATSAR itu siapa, sementara Alula berpura-pura tak tahu. Ia mengambil novel di rak bukuku dan membacanya.

"Siapa ya? Sabda? Ghani?" tanya Yeri padaku.

"Itu sudah tidak penting! Kan besok Salsabila menikah, itu yang lebih penting," kata Alula.

"Kamu masih nggak terima aku menikah dengan......," kataku menggoda Yeri.

"Please, aku ikhlas. Sangat ikhlas!" kata Yeri memotong kata-kataku.

A whole new world

(A whole new world)

A new fantastic point of view

No one to tell us "No", or where to go

Or say we're only dreaming

Lagu A Whole New World masih mengalun dengan indah. Alunan lagu itu membuatku terbang pada kenangan LATSAR. Ingatanku terbang pada masa lalu, meninggalkan Yeri yang masih mengoceh tak jelas. Aku memandang bulan malam ini, bulan yang sama saat aku mendengarkan lagu ini di kamar indekosku saat pesiar.

***

Grup Whatsapp - Kaleel: Menikmati pesiar kalian, aku kirimkan cover lagu A Whole New World untuk kalian. Enjoy this song!

Setelah membaca chat di grup whatsapp LATSAR, buru-buru kuunduh video yang Kaleel kirimkan. Video Kaleel menyanyikan lagu A Whole New World, lagu yang sedang hits tahun ini, soundtrack live action Aladdin. Bagai magic di film Aladdin, malam itu walaupun tubuhku sangat lelah, namun setelah mendengar suara Kaleel menyanyikan lagu itu, aku menjadi bersemangat. Aku terus mengulang-ulang lagu itu, sambil memandang bulan, dan menikmati cokelat panas. Sempurna, hidupku terasa sangat sempurna mendengar suara Kaleel malam ini. Walaupun pesiar aku tak bisa pulang ke rumahku, mendengar lagu yang dicover oleh Kaleel cukup membuatku terobati.

Grup Whatsapp – Kaleel: Enjoy this song my Jasmine!

Kaleel mengirimkan chat lagi di grup, entah ia kesurupan apa tiba-tiba saja nekat menulis itu di grup. Pasti setelah ini grup akan menjadi sangat ramai karenanya. Namun, aku jadi bertanya pada diriku sendiri, siapa yang ia maksud? Otakku tiba-tiba mengingat semua kejadian yang terjadi saat di asrama. Pertemuan pertamaku dengan Kaleel yang sangat memalukan, saat ia menarik tanganku di aula. Lalu, saat aku menjadi komandan apel dan ia menyemangatiku. Kata-kata magic yang membuatku percaya diri, aku pasti bisa! Aku pasti bisa menjadi komandan upacara makan pagi. Ingatanku mengingat satu momen yang membuatku semakin yakin bahwa ia menyukaiku, saat upacara makan pagi, sahabatnya berkata aku calon istri yang baik untuknya. Ah! Apa benar Kaleel menyukaiku juga? Atau hanya aku yang menyukainya?

Grup Whatsapp – Sabda: Aku yakin 100%, your Jasmine is Yeri!

Notifikasi grup LATSAR berbunyi, aku melihat chat dari Sabda. Chat itu meruntuhkan semua kepercayaan diriku. Bisa saja, Yeri yang Kaleel sukai dan bukan aku. Siapa yang akan menyukai perempuan introvert, culun, dan tak good looking sepertiku? Bersabarlah Salsabila! Mungkin aku hanya bisa menjadi penggemar rahasianya. Setidaknya lagu-lagu yang ia nyanyikan sudah cukup membuatku bahagia selama LATSAR, aku tak boleh berharap lebih padanya.

Walaupun chat Sabda di grup membuatku sedikit bad mood, aku tak berhenti untuk mengulang-ulang lagu yang Kaleel nyanyikan. Malam ini, biarlah lagu ini menemaniku sampai terlelap menikmati detik demi detik sebelum kembali lagi ke asrama LATSAR.

***

Tok..tok...tok...

Suara ketukan pintu membuatku tersadar dari lamunanku tentang Kaleel. Buru-buru aku membuka pintu kamar, kulihat Mama membawa tiga gelas cokelat panas.

"Diminum ya Alula dan Yeri cokelat panasnya, dijamin enak!" kata Mama menaruh tiga gelas cokelat panas di atas meja belajarku.

"Makasih tante," kata Alula.

"Oh iya Dek, di ruang tamu ada hadiah pernikahan dari Bu Salsabila dan Kelompok Salsabila," kata Mama memberitahuku.

"Iya Ma, minta tolong ditaruh saja di kamar Mama," kataku.

"Okay!" kata Mama meninggalkan kamarku. Aku menutup pintu kamar dan mengambil cokelat panas buatan Mama.

"Kelompok Salsabila?" tanya Yeri penasaran.

"Bu Salsabila?" tanya Alula ikut penasaran.

Aku menyeruput cokelat panas yang sedang kupegang untuk menghilangkan rasa gugupku karena aku merasa sedang diinterogasi oleh puluhan polisi karena mencuri ayam tetangga.

"Sabar! Aku akan menceritakan soal itu," kataku lalu menarik nafas. Aku menceritakan asal-muasal nama Salsabila di kampungku dan kaitannya dengan Bu Salsabila, si orang kaya di kampung kami itu. Alula dan Yeri mendengarkanku dengan serius, bagaikan mendengarkan kisah legenda yang tak lekang oleh waktu, mereka berdua terpukau dengan kisah memalukanku.

"Jadi, karena banyaknya orang yang diberi nama Salsabila di kampung ini, akhirnya bu Salsabila membuat kelompok untuk kami yang bernama Salsabila, aneh sih!" kataku menutup cerita Legenda Nama Salsabila. Alula dan Yeri kagum dan bertepuk tangan. Mereka sangat jenius untuk mengejekku.

"Aku punya cerita konspirasinya sih! Jangan-jangan Bu Salsabila itu selalu datang ke rumah ibu di kampung ini yang akan melahirkan. Lalu menghipnotis orang tua calon bayi itu untuk memberi nama Salsabila agar ia menjadi awet muda!" kata Alula serius.

"Bubar! Bubar!" kata Yeri mengacuhkan cerita fiktif Alula.

"Minum cokelat panasnya!" kataku juga mengalihkan topik percakapan kami.

"Dasar!" kata Alula. Aku dan Yeri puas menertawakan Alula.


Handphone-ku memutar lagu Roulette, Aku Jatuh Cinta. Lagu itu mengingatkanku kembali tentang Kaleel.

Aku jatuh cinta kepada dirinya

Sunguh sungguh cinta oh apa adanya

Tak pernah ku ragu namun tetap selalu menunggu

Sungguh aku jatuh cinta kepadanya

Coba-coba dengarkan apa yang ingin aku katakan

Yang selama ini sungguh telah lama terpendam

Aku tak percaya membuatku tak berdaya

Tuk ungkapkan apa yang kurasa

***

Di kamar indekos, setelah puas mendengarkan lagu A Whole New World. Mendadak aku kepikiran memutar lagu Roulette, Aku Jatuh Cinta. Lagu itu membuatku kembali yakin, aku masih punya 50% kemungkinan bahwa Kaleel juga menyukaiku. Kubiarkan Sabda berkokok sesukanya, aku masih punya keyakinan bahwa Kaleel menyukaiku. Momen saat di tangga asrama lalu Kaleel menyusulku di belakang. Saat itu hanya ada kami berdua di tangga asrama, dan Kaleel menyanyikan lagu itu. Aku masih punya harapan bahwa Kaleel memiliki perasaan yang sama denganku.

Kadang aku cemburu

Kadang aku gelisah

Seringnya ku tak mampu lalui hariku

Tak dapat kupungkiri

Hatiku yang terdalam

Betapa aku jatuh cinta kepadanya

LATSAR XIX (ON CAMPUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang