MISI: RAHASIA NEGARA

16 2 0
                                    

SALSABILA

Demi Tuhan yang maha esa

Nusa dan Bangsa

Aku bersumpah setia

Untuk mengabdi dan melindungi

Serta mengayomi Bangsaku,Negeriku Tanah Airku

Indonesia, kuserahkan seluruh jiwa ragaku

Kukerahkan seluruh dayaku

Untuk pertiwi

Terimalah baktiku

Terimalah pengabdianku

Abdipraja

Dharma satya nagara bhakti

Hymne Pamong (Abdi Praja Dharma Satya Nagara Bhakti). Dari pagi sampai malam ini, aku sibuk menghafalkannya. Aku takut hymne ini menjadi salah satu pertanyaan di pos ujian malam. Namun, aku bingung kenapa Yeri dan Alula sangat santai. Apa mereka sudah menghafalkannya dengan baik? Aku saja sangat kesulitan mengikuti nada-nadanya, selalu saja terdengar sumbang di telingaku.

"Sirene berbunyi, yuk kumpul di lapangan!" ajak Alula. Aku segera menaruh handphoneku dan menyusul Yeri dan Alula yang sudah lebih dahulu berlari menuruni tangga ke arah lantai satu. Benar saja, saat aku turun ke lantai satu semuanya sibuk menghafalkan lagu hymne dan Panca Prasetya KORPRI. Ternyata aku tak sendirian.

Abdipraja Dharma satya nagara bhakti

Kulihat Kaleel menyanyikan lirik terakhir dengan nada dan suara yang indah. Ah! Seandainya saja suaraku sebagus dirinya. Pasti aku tak akan kesulitan seperti sekarang.

"Pokoknya nanti aku harus sekelompok sama Kaleel!" kata Alula sambil bertepuk tangan.

"Tenang!" kata Kaleel.

"Jadi lupa dengan Geng 207 nih?" sahut Faza.

"NO! Kita ajak Kaleel!" jawab Alula.

"Giliran ada maunya aja. But, bolehlah," kata Kaleel bercanda sambil menatap ke arahku sambil tersenyum. Faza merangkulnya lalu ikut tersenyum ke arahku. Apasih? Kenapa? Why? Kenapa mereka berdua? Aku berlari ke lapangan yang tepat berada di depan lobi. Daripada aku semakin salah tingkah dan Kaleel mengetahui perasaanku, lebih baik aku menghindar saja.

Tak lama, panitia menyuruh kami berkumpul di lapangan dan mencari kelompok masing-masing. Setiap kelompok terdiri dari enam orang. KEBETULAN! Seperti sudah direncanakan, Kaleel akhirnya bergabung di kelompok kami. Entah aku menyebutnya sial atau beruntung? Setiap kelompok disuruh datang ke setiap pos yang sudah disiapkan panitia. Pos pertama, kami disuruh menghafalkan sebuah kalimat yang lumayan panjang. Kupikir kalimat itu akan ditanyakan di pos ke dua, sialnya tidak ditanyakan sama sekali. Dan, aku si pikun ini sudah melupakan kalimat itu dalam sekejap. Good job Salsabila!

"Selamat datang di pos ke dua! Di pos ini, kami ingin salah satu di antara kalian untuk melafalkan Panca Prasetya KORPRI dengan suara lantang!" kata panitia tegas.

"Siap, saya!" kata Yeri dengan berani. Untungnya, kelompok kami dianugerahi Yeri si perempuan cerdas ini. Kami terselamatkan.

"Kami anggota Korps Pegawai Republik Indonesia adalah insan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, berjanji, satu setia dan taat kepada Negara kesatuan dan pemerintah Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Dua, menjunjung tinggi kehormatan Bangsa dan Negara serta memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia Negara. Tiga, mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat di atas kepentingan pribadi dan golongan. Empat, memelihara persatuan dan kesatuan Bangsa serta kesetiakawanan Korps Pegawai Republik Indonesia. Lima, menegakkan kejujuran, keadilan dan disiplin serta meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme," lanjut Yeri melafalkan dengan lancar dan baik.

LATSAR XIX (ON CAMPUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang