Semalaman Taehyung tidak dapat tidur, pikirannya berisik. Berbalik-balik tidak nyaman. Memutuskan berdiri dibalkon dan kembali masuk lagi kedalam penginapan tetapi masih terasa ganjal didalam pikiran. Jiya sudah terlelap. Memeluk boneka selalu menjadi teman tidurnya. Mengambil ponselnya diatas nakas, Taehyung menemukan undangan Xavier. Undangan khusus untuk datang kekediamannya secara langsung besok malam. Seharusnya malam ini— paling lambat besok Taehyung telah berencana pulang. Tetapi dibatalkan. Ia masih mengingat wanita yang berada disatu meja makan siang dengannya. Sayangnya telah berbeda kisah. Shienna memperhatikan Xavier. Bukan dirinya lagi.
Tanpa sadar Taehyung menemukan kontak sang ibu, nyaris menelepon. Taehyung urungkan. Memangnya setelah Taehyung mengatakan "Ibu, Taehyung menemukannya." setelah itu apa? tidak ada yang berubah, kan? apalagi ketika tatapan Shienna padanya sungguh tidak menyimpan apapun lagi. Berjarak. Beberapa kali menghembuskan napasnya kasar, Taehyung— hanya ingin berbicara berdua saja bersama Shienna. Kendati ia belum memikirkan apa yang harus dibicarakan sama sekali.
Memandangi Jiya memiringkan badan menghadapnya, Taehyung menjauhkan beberapa helai Jiya menutupi wajah kecilnya. Wajah tenang itu membuatnya perlahan menyendu. Taehyung mengecup puncak kepala Jiya sebelum menyelimutinya. Memeluk Jiya lalu menikmati waktu sejauh mana ia bertahan dalam kesendirian.
Berapa lama waktu bergulir disaat Taehyung pada akhirnya memutuskan memakai tuksedo hitam dan menyisir rambutnya kebelakang. Merapikan rambut Jiya dalam pertanyaan, "Memangnya kita akan kemana, pa?"
"Bertemu Om Xavier dan Tante Shienna." kata Taehyung memilih cara lebih baik sebab bagaimanapun kebingungan Jiya disebabkan olehnya. Ratu cantik itu namanya Tante Shienna, dia istri Om Xavier, mereka mengajak kita untuk datang kerumahnya. Mereka mengadakan pesta. Kurang lebih Taehyung menjelaskan sangat dasar. Jiya mengangguk pelan. Memberikan genggaman tangannya pada sang papa dituntun berjalan. Menjadi pendamping Taehyung ketika orang-orang berdatangan dengan pasangannya. Membawa istri, anak-anak atau ada juga membawa kekasih tercintanya. Kesemua adalah rekan kerja Xavier.
Seorang pria menangkap atensi Taehyung dari kejauhan, bibirnya menyungging miring dan kepalan tangannya mengeras. Ketika langkah kaki mendekat lalu mengambil tangannya, Jungkook menoleh. Dapati sang kakak dalam balutan hitam legam elegan. Shienna tersenyum tipis. Mengusap punggung tangan Jungkook lalu menepuk pelan pundaknya.
"Ini acara besarku dan Xavier." kalimat Shienna membuatnya menghembuskan udara. Seharusnya sudah tidak perlu berencana apapun, toh, Shienna sudah berbahagia. Tetapi Shienna memahami, Jungkook pasti menyimpan sebuah kekesalan pada mantan suami nya itu. Bagaimanapun, Shienna tidak ingin Jungkook menjadi pria pemarah dan menyimpan banyak hal tidak perlu lagi. Maka setelah memastikan Jungkook sedikit lebih tenang, Shienna meminta nya bergabung bersama beberapa tamu. Sebagai keluarga dari pihak Shienna.
Selanjutnya Shienna didatangi Xavier, pinggangnya direngkuh dan sebuah kecupan pada pipinya terasa lembut. Shienna menemani suaminya itu menyapa tamu. Berbicara beberapa kalimat untuk ke tamu-tamu berikutnya. Seketika ia melihat Jiya tengah kesulitan mengambilkan minuman. Sepertinya ia pergi tanpa memberitahukan Taehyung tengah berdiskusi di salah satu meja. Maka melihat itu Xavier mengangguk agar Shienna membantunya.
Shienna mengambilkan gelas berisikan jus, membungkuk memberikannya pada Jiya. "kau kemari dengan papamu?" kemudian Jiya pandangi Shienna penuh keseriusan. Ia mengangguk dengan mulut yang terkatup rapat. Menoleh ragu kearah samping tempatnya Xavier berdiri, Jiya kembali lagi melihat Shienna.
"Apa kau suka kue cokelat?" Shienna menawarkan. Melipat bibir mengulurkan tangan pada pipi Jiya. Berteman dengan perasaannya. Xavier benar— Shienna tidak akan mengetahui jika ia telah berdamai dengan masa lalu jika ia tidak menghadapinya langsung. Sebab Xavier menjelaskan padanya usai pertemuannya langsung dengan Taehyung. Xavier secara sengaja tidak mengatakan lebih awal jika klien Xavier adalah Taehyung. Ia hanya ingin Shienna percaya diri, keluar dari keraguan, tidak merasa jika ia selalu memiliki kekurangan dihadapan Xavier. Lalu melihat Shienna dihadapannya kini membuatnya memiliki kebanggan tersendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anniversary ✔
RomanceBagaimana kalau rasa sakit itu Shienna balas dengan sebuah penerimaan, uluran tangan, penuh kasih dan terbuka. Apa Taehyung akan mati dalam lubang penyesalan? Karena bagi Shienna, Taehyung adalah darah mengisi kehidupan. Tak terelak bahwa ia adalah...