Chapter 14

447 85 21
                                    

Mee after you. Pernah mendengar lagu itu? makna pria menemukan wanita sangat pas melengkapinya. Membawa perubahan baik, menuntun lalu melingkupi tingkahnya meski belum sepenuhnya dewasa. Pernah hits pada masanya. Diputar dimana-mana. Bahkan sampai sekarang. Kadang pula menjadi bentuk untai kalimat tidak tersampaikan bagaimana kebahagiaan itu datang bersamaan wanita dicintainya.

Namun....

sepertinya lagu tersebut tidak tepat diputar ketika Taehyung berdiri diluar mobil menatap butik Shienna direnovasi. Banyak pekerja mengubah tatanan, sekalipun pemiliknya diubah menjadi Brielle. Mereka memang memiliki ide sama untuk membangunnya, Shienna adalah pemilik utama, dan Taehyung tidak mengetahui bagaimana nama Shienna tidak ada lagi disana. Kabarnya... ini adalah cabang. Dan toko utama telah beralih di Tokyo. Nama berbeda tapi brand masih sama. Hanya saja memori didalam sana seperti utasan layang putus. Taehyung tidak tau, apakah hanya dirinya sendiri yang belum bisa beranjak, ataukah memang faktanya Taehyung memenjarakan diri kendati terus menghirup udara berbeda setiap hari.

Mobil putih datang, lalu Taehyung segera menghindar. Sepert itu... terus menerus. Bukan hanya Shienna, Brielle juga menjadi asing. Mereka tidak lagi saling menyapa setelah Brielle menampar Hyejin bertepatan setelah Taehyung dan Shienna berpisah. Lontaran tidak menyenangkan Hyejin membuat darah Brielle mendesir dan melakukannya. Bahkan setelah kepergian Shienna melepaskan segelanya, Hyejin masih mencari masalah.

Brielle menunjuk wajah Taehyung dengan amarah. Tersenyum sinis lalu itu adalah kali terakhir mereka berbicara. Setelah itu tidak ada. Hitung mundur, kejadiannya delapan bulan lalu. Dan delapan bulan pula Taehyung merasakan kekosongan batin. Pulang kerja tidak seindah dulu. Masalah kantor tidak bisa diselesaikan dengan baik, ataupun masalah rumah bertambah menyebalkan kian hari.

Ibu pulang, Seokjin yang mengantarkan. Adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban dari janji pada Shienna dan sebagai anak ibu juga. Ibu memilih hidup seperti biasa. Jarang menghubungi Taehyung, bukan tanpa alasan. Sebagai orangtua tentu saja tidak ingin keributan besar selalu terjadi didalam rumah tangga anaknya. Hyejin.... lagi-lagi mengorek akar masalah baru sehingga rumah bukan lagi tempat istirahat. Tetapi tempat segala masalah.

Demi kesehatan jantung ibu, Seokjin memilih mencarikan seseorang untuk menemai ibu. Taehyung sebenarnya menolak. Ia ingin ibu tinggal bersamanya dan menjadi tumpuan hidup tanpa arah sekarang. Tetapi melihat ibu, agaknya tidak memungkinkan menjadi pria egois. Maka ia ikut menyeleksi siapa yang menemani ibu. Perkara sepele. Hyejin merasa ibu memanas-manasi kehidupan rumah tangga mereka, membandingkan Hyejin dan Shienna. Bahkan Hyejin pernah meninggikan suara dihadapan ibu mengatakan meletakkan botol susu bayi nya didapur saja. Ibu akan mencuci nya, sumber kuman jika dibiarkan tidak dicuci lama-lama.

Kemungkinan Hyejin lelah, bisa saja. Ia merawat bayi tanpa persiapan matang barangkali. Lalu menggebu disaat ibu sering memberikan masukan untuk menjaga rumah, menjaga diri, menjaga Jiya juga. Tapi Hyejin selalu merasa pembicaraan ibu dengan Kanna adalah bentuk pemberontakan mereka terhadap Hyejin. Seketika emosinya terkumpul kembali dan meledak.

Tau apa yang Taehyung lakukan? seperti kehilangan kendali diri Taehyung menampar Hyejin. Berdiri didepan sang ibu membela lalu memukulnya dua kali sekuat tenaga. Urat-urat tangannya bermunculan, rahang Taehyung tidak pernah sekeras itu, tatapannya seperti akan membunuh jika ibu tidak segera memeluk Taehyung meminta berhenti.

Siapa yang bisa menjaga kesehatan jantung dengan kondisi rumah seperti itu? bukankah ibu lebih baik hidup sendiri dan menikmati masa senja bercocok tanam di lahan dekat rumah, membawa Yeontan bersamanya sebab ditinggalkan Shienna juga. Menjauh agar Jiya tidak harus setiap hari mendengarkan orangtua nya bertengkar.

Tapi pemikiran ibu salah. Bagaimanapun ibu menghindar dari Hyejin agar mereka baik-baik saja, Taehyung tidak bisa menjamin rumah tangga itu dalam kondisi baik. Sungguh.... ini sudah delapan bulan Taehyung pulang dalam kondisi wajah tidak senang. Hanya saja, ia menyembunyikan didepan Jiya. Alasan satu-satunya ia kembali kerumah barangkali.

Anniversary ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang