Chapter 6

378 78 52
                                    

Alih-alih short story. Ini makin panjang aja perchapter nya 😌






Pergerakannya melambat saat tiba disebuah kafetaria. Shienna menggenggam stir mobil erat sebelum menghembuskan napasnya kasar melalui mulut. Seperti tengah mengeluarkan keringat dari telapak tangan, ia mengipasnya cepat. Kemudian keluar mobil Taehyung yang dipakainya usai mengantar Taehyung ke kantor dan akan dijemput lagi nanti. Langkah kaki Shienna terus memelan hingga bunyi dentingan pintu kafe menyebabkan sapaan waiters terdengar mengusir dengingan ditelinga. Menyapu bersih tatanan kursi dan mendapati sosok wanita hamil tengah duduk dipojokan, menghadap kaca dan jalanan, memakai coat cokelat muda milik seseorang yang sangat dikenalinya.

Taehyung itu tipikal yang masa bodoh dengan berbagai barang miliknya kadang-kadang. Shienna bukan lagi sebagai sosok istri, ia telah menyerahkan sepenuh kehidupannya pada Shienna untuk menata segala hal. Meletakkan keseluruhan kepentingannya pada Shienna dan kadang membuatnya seperti anak kecil pada ibunya sendiri. Alih-alih sibuk mencari dimana coat panjang itu diletakkan, Taehyung mungkin saja tidak ingat ia pernah memakai coat itu kerumah Hyejin dan tertinggal disana. Kalau tidak begitu, mana mungkin tidak ada lagi digantungan lemari dan dipakai oleh Hyejin sekarang menutupi embus angin menerpa kulit.

Menarik kursi dan mendudukkan diri, Shienna tersenyum tipis menyapa Hyejin dan mengatakan pesanan nya untuk berbincang sebentar. Cokelat hangat rasanya cukup. Ia menolak untuk makan apapun.

Suasana menjadi canggung. Shienna menggulum bibir menyaksikan perubahan tubuh Hyejin. Wajah tirus mungkin masih sama, tetapi buntalan perutnya semakin besar dari pertemuan terakhir kali. Hyejin mencoba menutupi ketika Shienna menurunkan tatapannya kesana.

"Apa bayi nya baik-baik saja?"

"Ya, dia baik." Shienna terkejut ketika Hyejin menarik diri dan perutnya tidak sampai tersentuh olehnya. Shienna mengerti dan perlahan menjauh dari sana.

"Maaf, Shien. Akhir-akhir ini aku mendadak tidak suka seseorang menyentuh perutku." ucapnya memberikan alasan. Shienna membasahi pucuk bibir dan menyunggingkan senyuman nyaris sinis. Tarikannya lebih memanjang satu sisi, menggerakkan rongga mulut dengan sentuhan lidah lalu ia mengangguk.

"Hormon ibu hamil memang tidak bisa ditebak. Aku mengerti. Kadang tidak suka sentuhan, tidak suka aroma tertentu. Tapi kadang menjadi sangat agresif untuk menyentuh seseorang, berserah diri dan menerima sentuhan itu lagi. Jadi sejak kapan kau tidak suka seseorang menyentuhnya? apa setelah Taehyung melakukannya semalam dan kau meninggalkan bekas pada Taehyung?" Hyejin menatapnya dengan lugas. Sudah pasti Shienna mengetahui ada bekasan kemerahan yang tertinggal dan tidak bisa dipungkiri bahwa Shienna tidak melakukannya karena Taehyung menginap dirumah Hyejin. Lagipula, Shienna jarang melakukan hal-hal aneh begitu. Tidak ada untungnya. Malah merugikan Taehyung sewaktu jika darah itu menggumpal beku.

"Sudah berapa kali kalian melakukannya?"

"Melakukan apa?"

"Berhubungan badan." Shienna meningkatkan intonasi suaranya sedikit. Hyejin itu tidak bodoh. Ia sangat mengerti maksud Shienna tanpa harus diperjelas. "kau tidak mungkin bisa menahannya, Hye. Aku mengenalmu."

Hyejin tertawa kecil. "Dua kali? kau pasti tidak akan percaya kan Shien? tetapi Taehyung hanya menyentuhku dua kali. Pertama mengakibatkan hadirnya bayi kami dan kedua, Taehyung datang lagi dengan lebih panas. Sama seperti pria sebelumnya, ternyata sewaktu dia lebih liar daripada itu."

Shienna menahan napasnya beberapa detik. "Vitaminnya sudah tiba. Aku meminta temanku untuk mencari nya diluar kota. Minum secara teratur dan jangan kelelahan, ku harap kau tidak mendatangi club malam ataupun mencoba-coba minum meskipun hanya satu gelas, Hyejin. Kau tengah mengandung anak Taehyung." ia beralih.

Anniversary ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang