Bukan dunia yang jahat, tapi kamu yang di takdirkan untuk menjadi manusia kuat
Skay langit naya
haii guys kita jumpa lagi, yaudah yuk kita lanjut aja
Happy Reading guys👊
Jam istirahat sudah berbunyi. Saat ini aiden dan kedua sahabatnya itu tengah berada di lapangan basket yang kosong. Tidak ada siapa siapa hanya ada kesunyian dan ke heningan yang menyelimuti.
"Aduh al mata gue ngantuk banget gilak, semaleman nyari skay sampai gue gak tidur," Ngeluh zidan yang saat ini duduk bersila di samping kedua sahabatnya.
Memang benar mereka bertiga semalam pulang jam 05:05 WIB. Mereka bertiga sudah mencari skay kemana mana, tapi tidak membuahkan hasil.
"Sini sini tidur gue pangku," Ujar Bima sambil menepuk nepuk pahanya.
Tanpa aba aba zidan langsung merebahkan tubuhnya di lantai dan menaruh kepalanya di atas paha Bima.
"Gilak nyaman banget." Kata zidan sambil mulai memejamkan mata.
"Al lo khawatir sama skay?" Tanya Bima.
"Seriusan lo nanya begitu? Yaa jelas gue khawatir lah bego," Aiden menghela nafas panjang.
"Yakan kalian udah putus, gue kira lo udah gak peduli lagi sama dia,"
"Gue masih sayang, gue masih cinta, gua takut skay kenapa kenapa, keadaan yang membuat kami berpisah bukan karena sudah tidak cinta,"
"Lo gak ada niatan buat balikan gitu?" Lanjut zidan.
"Yeee nyambung ae lo," Kata Bima sambil menatap zidan yang ada di pangkuannya.
"Mau gue sih gitu, tapi apa nyokab gue setuju?"
"Iya juga sih, yaudah lo ikutin aja dulu alurnya,"
"Lo pada kagak laper apa ngoceh mulu?" Ucap zidan sambil bangun dari pangkuan Bima dan langsung duduk bersila.
"Udah ga ngantuk?" Tanya aiden.
"Ngantuk gue udah hilang, yaudah gue mau ke kantin lo pada ikut ga?" Kata zidan sambil berjalan meninggalkan kedua temannya.
Kini mereka berdua mulai bangkit dari posisi duduknya, mereka berdua berlari menyusul zidan yang mulai menjauh.
"Aelah tungguin napa, main ninggalin aja lo," Kata Bima yang saat ini tengah merangkul dari belakang kedua sahabatnya itu.
"Emang lo siapa? Cristiano Ronaldo?" Balas zidan sambil menatap Bima sinis.
Di tengah perjalanan tepatnya di lorong koridor, mereka di kejutkan dengan segerombolan siswa yang tengah berkumpul memenuhi jalan.
"Ada apa tuh?" Ucap Bima kepada kedua sahabatnya.
"Ntah, yok kita kesana." Balas zidan.
Mereka berjalan menuju tempat keramaian itu. Sesampainya mereka disana aiden pun mulai menanyakan sesuatu kepada salah satu murid yang berada di situ.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Yang Tidak Adil [END]
Espiritualaku hanya gadis lemah yang di beri nyawa, dunia tak pernah sekalipun berpihak kepadaku. aku kecewa, mau tidak mau aku harus menuruti perintah. hidupku seperti permainan catur, yang akan maju jika di atur. di dalam cerita ini, aku ingin mengajak kal...