12. Anak kuat

159 30 1
                                    

aku hanya butuh pelukan yang hangat bukan ribuan lebah yang menyengat

Skay langit naya

Gamau basa basi deh langsung ke intinya aja.

happy reading!!

Saat ini skay tengah melaksanakan Ujian tengah semester. meskipun ia sedikit khawatir dengan ujiannya yang kali ini tapi ia tetap mengusahakan yang terbaik, bagaimana pun caranya.

Semoga saja pembagian raport di semester ini ia bisa mendapatkan juara umum dengan nilai yang terbaik.

Tak terasa akhirnya skay sudah menyiapkan lembaran terakhir dari ujiannya.

Lantaran skay yang sudah menyiapkan ujiannya, ia pun langsung meminta ijin kepada pengawas untuk permisi ke toilet.

Setelah mendapatkan ijin skay langsung menuju ke toilet ntah apa yang ia akan lakukan disana.

Sesampainya di toilet skay langsung menutup pintu kamar mandi rapat rapat.

Tujuan skay ke toilet hanya untuk memeriksa perut nya yang amat sangat sakit.

"Duh perut skay kenapa sih ini kok sakit banget"

Tiba-tiba setetes darah mengalir dari dalam hidungnya.

Skay buru buru mengelap darah di hidungnya menggunakan tisu yang ada di sakunya. "Mimisan?"

"Skay mimisan lagi? Tadi pagi kan udah, terus kenapa ada lagi?"

Ntah kenapa akhir akhir ini skay jadi sering sakit dan mudah kecapean, semoga aja ini tidak berdampak serius.

Setelah itu skay berdiri di depan cermin wastafel yang berada di kamar mandi.

Ia memandangi dirinya yang sudah tidak seperti dulu lagi.

"Kalau tau seperti ini, mungkin aku gak akan mengambil keputusan secara gegabah, kenapa kamu singgah di hidup aku kalau akhirnya kamu bakalan pergi ninggalin aku, kamu pikir aku apa voucher kuota? Yang baru kamu beli langsung kamu buang, sama seperti aku yang baru kamu miliki langsung kamu tinggali" Ucap skay kepada dirinya.

"Mana janji kamu al? Mana janji kamu yang gak bakal ninggalin aku? Mana janji kamu yang selalu ada buat aku? Mana?"

"Kenapa ini semua harus terjadi kepada skay? Skay salah apa?"

Skay menangis ia sudah tak tahan lagi, ia bingung harus melakukan apa selain menangis.

"Kapan bahagia datang kepada skay?"

Disisi lain ken yang merasa khwatir karena keberadaan skay yang belum kunjung kembali, ia langsung meminta ijin kepada pengawas.

"Pak saya permisi ke toilet" Ucap ken sambil berlari ke arah pintu keluar kelas.

Sesampainya ken di toilet betapa terkejut nya ia saat melihat skay yang tengah menyayat tangannya sendiri dengan menggunakan pisau cutter yang entah ia dapat dari mana.

"SKAY STOP!" Ucap ken lalu berlari ke arah skay.

"Skay kenapa, sini cerita sama ken, dengan cara kamu yang seperti ini itu nggak akan bisa nyelesain masalah," Ken berusaha memenangkan skay dengan cara memeluknya.

Dunia Yang Tidak Adil [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang