20. bertemu

156 29 8
                                    

Batasi harapan mu kepada seseorang agar sakitmu tidak berlebihan

Author skay

Haiii guys i am comback setelah berpuluh puluh tahun lamanya, maaf ya udah nunggu lama.

Udah lama ya gak up? Ada yang kangen gk nih? Di vote dulu baru di baca.

Yaudah yuk kita lanjut

Happy Reading guys 👊

Hari yang melelahkan bagi Aiden dan kedua sahabatnya itu. Sudah tiga rumah sakit yang mereka datangin, tetapi masih juga belum menemukan keberadaan skay.

"Gue heran, kenapa gak kita tanya pak harto aja?" Ucap Bima memulai pembicaraan.

"Lah iya kagak kepikiran!" Balas zidan sambil mematikan puting rokok yang sudah mengecil.

"Yaudah cuss kita ke tempat pak harto." Mereka bertiga yang tadinya sedang beristirahat di taman pun langsung pergi meninggalkan tempat itu. Mereka menuju warung mie ayam pak harto yang tak jauh dari tempat mereka beristirahat tadi.

Hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja untuk sampai ke tempat tujuan mereka.

"Assalamu'alaikum mang harto!" Kata zidan sambil memukul meja.

"Yaampun dan pelan aja bisa kan, kasihan noh mamangnya sampai kaget," Balas Bima.

Pak harto hanya menggeleng saja sambil tersenyum. pak hartono sudah sangat hafal dengan sifat kedua temannya aiden ini.

"Ohya kalian mau pesan apa, mie ayam bakso apa mie ayam biasa?" Kata pak harto menawarkan dagangannya.

"Ngga mang, jadi gini kemarin itu kan katanya ada kecelakaan sekitaran sini-" Belum sempat aiden menyelesaikan kalimatnya pak harto langsung membalasnya. "Iya semalam skay sama satu temannya makan mie ayam disini, terus mamang gatau skay mau pergi kemana, dia mau nyebrang jalan, nah dari arah berlawanan ada sebuah mobil yang nyaris menabrak skay-"

"TERUS TERUS," Ucap Bima dan zidan heboh.

"Terus temennya tadi ini lari nyelamatin skay yang udah hampir ketabrak, ciri ciri temannya rambutnya di panjang di kepang dua terus dia pakai kacamata, sebelumnya mang harto ga pernah lihat dia," Jelas mang harto.

"Jadi yang kecelakaan itu bukan skay? Melainkan temannya," Tanya aiden.

"Iya, kalau ga salah skay teriakin nama ken," Balas pak harto.

"Daebak, terus terus gimana parah ga mang?" Seru Bima sambil memakan krupuk yang ada di sana.

"Keliatannya parah, soalnya badannya itu terpental, terus juga darahnya banyak sekali"

"Terus anak itu di larikan di rumah sakit mana mang?" Tanya aiden.

"Kalau ga salah rumah sakit harapan indah."

"Makasih ya mang, aiden sama temen temen pergi dulu." Ucap aiden tak lupa pula ia menyalim tangan pak harto.

"Woi bim lo mau di sini aja?" Sentak zidan mengikuti aiden pergi dari belakang

Dunia Yang Tidak Adil [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang