15. hari libur

141 29 1
                                    

Ada fase dimana seseorang akan merasa dirinya benar benar sudah lelah

Skay langit naya

Haiii prenddd, gimana kabar kalian, sehat kan?

Maaf ya, akhir akhir ini aku telat updatenya, gak marah kan? Aku sibuk tau😞

Yaudah ini durasinya aku panjangin dikit dehh, dikit aja ya, gak boleh banyak banyak><

Happy Reading 👊

Hari ini skay dengan ken ada janjian untuk bermain di pantai yang tak jauh dari rumah skay. Kebetulan cuaca sangat mendukung untuk sekedar mereka bermain dan bercerita disana.

Saat ini skay dan ken tengah berada di pinggiran pantai. Mereka mulai memainkan air laut dan sesekali mereka juga bermain kejar kejaran.

"Skay ayok duduk disana." Ajak ken sambil menuju kearah bebatuan yang ada di sebelah kanan mereka.

Skay mengangguk dan mulai berlari kearah yang tadi di tuju oleh ken.

Setelah sampai di tempat itu, skay dan ken langsung terduduk di atas bebatuan itu sambil menikmati senja di sore hari.

Ntah kenapa skay sangat menyukai senja dan anak kecil. Skay bisa tersenyum dengan melihat anak kecil yang tengah berlarian kesana kemari tanpa arah, dan hari ini seperti janjinya kemarin itu, ia akan menemui teman kecilnya itu. Tapi sampai sekarang skay belum menemukan keberadaan mereka.

Sambil menunggu mereka datang skay hanya bisa bercerita dan tertawa bersama ken sahabat nya itu.

"Skay suka senja?" Tanya ken.

Skay mengangguk tanpa memalingkan wajahnya yang sedari tadi tengah menatap indahnya senja sore itu.

"Skay suka apa lagi selain senja?"

"Skay suka anak kecil dan skay juga suka eskrim"

"Kalau ken sukanya apa?" Kini skay yang kembali bertanya.

"Ken juga suka senja, tapi ken lebih suka kalau ken bisa merasakan bahagia sekali saja seumur hidup ken."

Kini netra skay tidak lagi menatap indahnya senja itu, tapi kini skay beralih menatap kearah ken yang sedang menunduk menutupi wajahnya.

"Ken, lihat skay," Ucap skay sambil memegang tangan ken.

Ken pun menurut, kini mereka berdua tengah saling bertatap tatapan.

"Ken dengarin skay ya. Ada kalanya manusia akan sombong jika mereka mendaptkan apa yang mereka inginkan, jadi kita sebagai manusia hanya perlu mengikuti alurnya saja"

"Jadi kita harus sabar ya skay? Dan hanya perlu menunggu waktu yang tepat saja."

Skay mengangguk dan mulai berkata. "Ken tau nggak? Semenjak ken masuk ke dalam hidup skay, skay jadi merasa semakin mempunyai semangat hidup. Ken tau nggak kenapa?" Ken hanya bisa menggeleng. "Karena ken adalah manusia yang dititipkan Tuhan untuk jadi penyemangat di diri skay."

Kini ken pun paham, bahwa dia tidak sendirian, ia punya skay sosok periang yang selalu ada buat dia.

"Makasih ya skay, makasih," Ucap ken.

Dunia Yang Tidak Adil [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang