3. Terimakasih

258 40 1
                                    

Bahagiaku ada di kamu jika kamu pergi itu tandanya aku sudah tidak lagi bahagia

SKAY LANGIT NAYA


Pagi telah tiba. Sang fajar telah menampakkan dirinya. Jam sudah menunjukkan pukul 05:30 terlihat gadis manis itu telah bangun dari tidur nya.

"Eughh, badan skay sakit semua."

Darah yang semalam terdapat di kepalanya mulai mengering. Memar memar yang di tubuh nya berubah menjadi biru keunguan.

Ting. Terdapat suara notif dari handphone milik skay.

prince💐:
pagi dunia kuu jangan lupa sarapan ya?

me:
iya skay nanti sarapan kok

prince💐:
nanti aku jemput, mandi dulu gih, pasti belum mandi ya

me:
aiden tau aja skay belum mandi

prince💐:
soalnya baunya kecium sampai sini hihi

me:
aiden bisa aja! yaudah skay mandi dulu ya

Skay pun langsung bergegas menuju kamar mandi. Tak lama ia langsung pergi menuruni anak tangga. Seakan akan tidak terjadi apa apa kemarin malam. Gadis itu kembali ceria dan menampakkan senyum di pipinya.

Sebelum skay menuju ke bawah, ia sudah terlebih dahulu memperban kepala nya yang terkena percihan kaca kamarin.

Seperti biasa sudah terlihat di bawah ada keluarga yang harmonis. Keluarga tersebut sedang menikmati sarapan bersama sambil di temani canda gurau yang di buat oleh anak laki lakinya itu.

"Ayah bunda skay pergi dulu."

Mereka tidak memperdulikan apa yang skay katakan. Mereka asik mendengar celotehan anak kesayangaanya itu.

"Ayah bunda abang mau beli mobil baru boleh gak?" Ucap Egi

"Emang apa sih yang gk boleh buat kamu sayang. Mau ayah tranfer berapa?"

"Terserah ayah aja"

"Oke duit nya udah ayah tranfer ya bang"

"Makasih ayah"

"Udah udah habis kan makannya. Nanti telat lagi ke kampusnya" kata nisa sambil mengeles pucuk kepala sang anak dengan hangat.

"Iya bun"

Skay yang belum keluar meninggalkan rumah. Mendengar keluarga bahagia itu sedang tertawa girang sambil mendengar anak kesayangan nya itu bercerita. Skay iri, jujur saja, skay ingin merasakan berada di posisi itu sekali saja.

Skay dengan Egi hanya beda dua tahun. Tapi kenapa Egi selalu dimanja dan apapun yang Egi minta selalu di belikan. Sedangkan skay ia hanya meminta kepada ayahnya untuk membelikan peralatan sekolah, tapi jangankan di belikan, skay berbicara saja jaka bersikap acuh kepada nya. Ah sudahlah tidak usah dipikirin.

Skay pun pergi berjalan keluar komplek. Ia sudah mendapatkan aiden yang sedang menunggu nya

Skay lalu menghampiri kekasihnya tersebut.

Dunia Yang Tidak Adil [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang