Aku akan selalu bersamamu, percayalah padaku, kamu adalah manusia terindah yang dititipkan Tuhan untukku.
Aiden laut bintang
Setelah kejadian di kantin tadi Aiden langsung membawa skay ke dalam kelas. Skay sudah tidak menangis lagi, tapi ia masih diam saja tak berkutik.
"Udah jangan di pikirin lagi ya, aku pasti jagain kamu, jadi jangan takut lagi, kan ada aku" Kata aiden sambil menenangkan skay.
"iya Aiden, makasih ya? " Balas skay.
"Gimana nanti setelah pulang sekolah kita makan es krim di taman tempat aku nembak kamu?" Kata aiden
"Nanti pasti ayah bakalan marah kalau skay pulang terlambat"
"Hmm Iya ya, yaudah weekend aja gimana mau ngak?"
"Iya skay mau. Tapi ada syaratnya"
"Syaratnya apa?"
"Skay mau boneka kelinci warna pink sama warna biru"
"Iyah nanti aku beliin ya"
"yeyy, trimakasih yaa pacarku"
"Gemes banget sih kamu, aku culik mau nggak?"
"Jangan dong nanti ayah sama bunda marah. Eh tapi ngak juga sih, soalnya mereka kan gak peduli sama skay, yaudah nih culik aja" Tangan skay terulur ke depan bidang dada milik aiden.
"Hahaha aku bercanda sayang. aku gk bakal nyulik kamu, nanti kalau aku nyulik kamu aku di penjara emang kamu mau?"
"Gamau! Nanti skay kesepian lagi"
Aiden terkekeh mendengar ungkapan sang gadis nya itu. Jarang sekali Aiden tertawa seperti ini jika bukan karena kedua sahabatnya dan kekasihnya.
Mereka hanya berdua di dalam kelas, jadi mereka bebas berbagi cerita dan saling bercanda gurau tanpa ada yang mengganggu.
Beberapa jam telah berlalu. Bel pulang sudah berbunyi.
"Ayo tuan putri silahkan naik" Pinta Aiden sambil mengarahkan tangannya menuju jok motor.
"Baik pangerannya skay" Lanjut skay sambil senyum manis.
Aiden malajukan motornya menelusuri ramainya kota jakarta.
"Aiden bisa tolong cepat?"
"Macet sayang"
"Nanti ayah marah soalnya kita udah telat 5 menit sampai rumah"
"Yah gimana lagi sayang ini kan macet. Kamu tenang aja kali ini aku gak bakalan diam kalau kamu di pukul ayah"
Setelah sepuluh menit berlalu akhirnya mereka berhasil melewati macetnya jalan tersebut.
"Udah sampai, ayok turun" Pinta Aiden sambil turun dari motor.
"I-iya, udah sampai rupanya"
"Hey kenapa kok gugup kayak gitu"
"E-nggak kok"
"Yaudah aku temenin ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Yang Tidak Adil [END]
Spiritualaku hanya gadis lemah yang di beri nyawa, dunia tak pernah sekalipun berpihak kepadaku. aku kecewa, mau tidak mau aku harus menuruti perintah. hidupku seperti permainan catur, yang akan maju jika di atur. di dalam cerita ini, aku ingin mengajak kal...