2 - Carbonara Truffle

182 45 5
                                    

Hwang Eunbi mulai memiliki pemikiran tentang membakar Nurse call di ruang inap Jeon Jungkook. Bagaimana tidak, belum tiga puluh menit Eunbi keluar dari ruangan itu, Jungkook sudah menekan sistem tersebut sebanyak delapan kali.

Begitu Kim Jungwoo yang masuk, Jungkook langsung mengusirnya dan bertukar dengan Eunbi. Pokoknya Jungkook Jungkook ini seperti mempermainkanya.

Jika delapan panggilan tadi benar-benar penting, Eunbi tidak masalah. Tapi panggilan yang Jungkook lakukan tidak ada satupun yang masuk akal. Dia hanya menyuruh Eunbi memijat bahu, punggung, lengan dan kakinya. Belum lagi membuatkan pria itu teh.

Tapi dari semua hal, keadaan saat ini adalah yang paling membuat Eunbi frustasi. Jika seseorang bisa mati karena marah, mungkin jasad Eunbi sudah ditemukan tewas di depan ruang inap Jungkook.

Kalian tahu apa yang diinginkan Jungkook pada panggilan ke sembilannya hari ini? Yap, menyalakan televisi padahal remote controlnya ada di meja samping pria itu berbaring.

Dengan wajah berapi-api yang sebisa mungkin Eunbi tutupi, gadis itu bertanya ramah. "Ada lagi yang anda butuhkan, tuan Jeon?"

"Duduklah, temani aku menonton." Tunjuk Jungkook pada sebuah kursi yang sebelumnya digunakan sekretarisnya.

Meski memiliki firasat buruk, Eunbi tetap memilih duduk seperti perintah Jungkook. Saluran yang mereka saksikan adalah KBS dengan program Baek Jongwon Class. Suara televisi menjadi satu-satunya hal yang terdengar di ruangan itu, kedua sama-sama dibius oleh acara televisi.

Maklum, Jungkook tidak punya waktu untuk bersantai di rumah seraya menonton program-program seperti ini. Sama halnya dengan Eunbi yang ketika pulang dari rumah sakit, ia akan segera tidur lalu bangun pagi di esok harinya. Terus berulang seperti itu jadi tidak memiliki kesempatan untuk menonton apapun.

"Woah.."

"Woah..."

Keduanya bertepuk tangan ketika hidangan sederhana berupa Carbonara telah selesai dibuat. Jungkook lebih dulu menurunkan tangan dan berucap. "Sepertinya aku harus mempekerjakan chef itu di rumahku."

Eunbi yang mendengarnya langsung tersedak tanpa minum. Matanya melotot dengan tidak santai. "Saya pikir anda bertepuk tangan untuk tiap irisan jamur Truffle yang Chef Baek gunakan di atas Carbonaranya, karena saya bertepuk tangan untuk itu."

Jungkook memandang Televisi sekilas sebelum kembali pada Eunbi. "Ada apa dengan jamur hitam itu? Di lidahku, rasanya sama saja dengan jenis jamur lain."

"Woah, anda pernah mencicipinya?"

Pertanyaan bodoh yang membuat senyum remeh Jungkook terukir. Memikirkan apakah gaji seorang perawat benar-benar sekecil itu hingga tidak pernah mencicipi Truffle.

"Mereka semua berdebu di lemari pendinginku."

Cara Jungkook menyombongkan kekayaannya hanya membuat Eunbi merasa tidak nyaman. Jadi, dengan senyum ramah khas seorang perawat, Eunbi berdiri dari kursi. Membungkuk pada Jungkook sebagai tanda bahwa ia akan meninggalkan ruangan.

Pria itu juga terlihat tidak akan mencegahnya dan semoga, tidak ada panggilan-panggilan menyebalkan lain yang akan datang.

Pria itu juga terlihat tidak akan mencegahnya dan semoga, tidak ada panggilan-panggilan menyebalkan lain yang akan datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Every Moment of You; SinkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang