Jeon Side

193 45 0
                                    

CEO Golden Group, Jeon Jungkook. Tampan, mapan dan berkuasa. Dia sombong, dominan dan semaunya.

Seluruh karyawan Golden takut pada sosok itu. Dalam mode seriusnya, Jungkook bisa benar-benar menyeramkan. Dia akan membuat semua divisi lembur saat saham Golden turun, bahkan jika itu hanya 0,1%. Jungkook tidak akan segan memecat karyawan yang membuat kesalahan meski orang itu telah puluhan tahun di Golden.

Jeon Jungkook tidak suka saat sesuatu berjalan diluar rencananya.

Keluarga? Dia dan sang kakak dibesarkan oleh seorang single parent, Jeon Yeobin. Sementara Tuan Jeon meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil beruntun saat Jungkook baru menginjak usia 13 tahun.

Apa lagi? Masalah percintaan? Yang benar saja, pertanyaan ini membuat Jungkook marah. Apakah empat belas cabang Golden group terlihat seperti perusahaan swasta yang akan bangkrut hingga membuat Jungkook memiliki waktu untuk masalah konyol seperti cinta? Tidak ada cinta-cintaan. Waktu 24 jam Jeon Jungkook hanya untuk Golden Group.

Sudah wawancaranya? Sekarang pergi!








"Dua minggu terakhir ini, karyawan inti dari Golden Department Store di Ulsan banyak yang mengundurkan diri dan bekerja untuk perusahaan yang lain." Laporan sekretaris Jungkook, Rose Park.

"Lakukan investigasi terlebih dahulu dibagian internal, jika tidak ada masalah..." Jungkook memijat pelipisnya pelan lalu melanjutkan. "Dalam kontrak kerja ada larangan perselisihan. Cek juga ke perusahan mana mereka pindah. Jika itu perusahaan saingan, ikuti kewajiban pelanggaran kontrak bagi mereka yang berhenti."

"Ada lagi?"

Rose mengangguk setelah selesai menulis perintah Jungkook dijurnalnya. "Meeting dengan manager real estate pukul 14.00. Lalu jamuan minum teh dengan direktur Biro Perencanaan. "

Melihat jam sudah menunjukkan pukul 13. 55, Jungkook bersiap berdiri. Namun tubuhnya terlihat lemah hingga harus bertumpu pada ujung meja untuk berdiri.

"Jeon Daepyo-nim, anda terlihat tidak sehat." Bukan tanpa alasan Rose berkata demikian. Selain terlihat lemah, pria nomor satu di Golden itu nampak pucat pasi, pernapasan pendek dan terus memijat pelipisnya.

Jungkook menggeleng seraya mencoba berdiri tegak. "Aku tidak—"

Bruuk!

Pria itu jatuh sebelum sempat Rose menangkapnya. Sang sekretaris segera menelpon ambulance, karena mengangkat tubuh besar Jeon Jungkook seorang diri bukanlah pilihan yang tepat. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Every Moment of You; SinkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang