9 - Match Made in Heaven

204 41 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat sang kakak cekikikan, membuat Hyunjin tahu pertanyaan besar dalam kepalanya pasti benar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Melihat sang kakak cekikikan, membuat Hyunjin tahu pertanyaan besar dalam kepalanya pasti benar. "Katakan padaku yang sebenarnya, Noona ... hamil, kan?"

Pertanyaan yang terdengar seperti tuduhan itu membuat Eunbi melotot. Secara refleks menatap sekeliling panik sebelum menampar mulut sang adik pelan.

"Sembarangan!"

Hyunjin mencibir, kemudian mengetuk piring kue dengan garpu kecil. "Di sepanjang hidupku menjadi adikmu, kita selalu menghabiskan waktu dengan makan makanan asin cenderung pedas. Kau bahkan sudah mengenalkanku pada cabai saat usiaku masih sepuluh tahun. "

Eunbi tertawa mendengarnya. Mengingat lagi bagaimana Hyunjin kecil yang kecanduan permen harus merasakan sakitnya gigi berlubang di usia tersebut. Dan untuk menghalau keinginan sang adik makan permen, Eunbi memilih mengajari Hyunjin makan Tteokbokki pedas.

"Tapi ada apa dengan donat-donat ini? White & Strawberry? Benar-benar bukan selera Noona."

"Jadi kau berasumsi aku menikah cepat karena aku hamil dan sekarang berada di fase 'ngidam', begitu?"

Sang adik mengagguk dengan polosnya. Membuat tawanya kembali mengalun. Dengan gemas segera mengacak-acak surai Hyunjin yang sudah mulai Panjang hingga menutupi mata. "Sebelum pulang ke Cheongju, potong rambutmu."

"Jangan mengalikan pembicaran, Noona."

"Demi Tuhan, Hwang Hyunjin, Noona tidak hamil." Kekehnya lagi, hingga tulang pipi terasa sakit karena terus naik ke atas.

"Kau nampak bahagia."

Kalimat itu membuat Eunbi diam. Menatap Hyunjin yang selalu suka duduk di sampingnya dibanding menghadap ke arahnya. "Aku harap dia pria baik."

Eunbi mengangguk, kata baik ia rasa cukup cocok untuk menggambarkan sosok Jungkook. "Meski Noona belum mencintainya, tapi Noona tahu dia orang baik. Meski caranya salah, Noona tidak keberatan untuk berada di sampingnya hingga akhir jika itu bayaran yang setimpal untuk bertemu dengan orang tua kita lagi."

Every Moment of You; SinkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang