"Jadi, kau dititipkan di panti sejak berusia 5 tahun dan adikmu 3 tahun, 2002?" Ulang Jungkook meyakinkan pemahamannya tentang kisah hidup Eunbi.
Jungkook meminta Eunbi untuk menceritakan biografi hidup gadis itu, seraya memilih baju untuk mereka nanti malam.
"Iya, itu yang diceritakan ibu panti padaku. Saat itu aku baru bangun setelah pingsan 4 hari di rumah sakit. Katanya aku jatuh saat dikerjar babi hutan, aku percaya saja karena panti itu memang dekat dengan hutan rindang. "
"Jadi kau tidak punya memori apapun di umur 1-4 tahun, begitukah?"
"Sepertinya begitu. Sebenarnya normal saja jika kita tidak mengingat apapun yang terjadi di rentan usia tersebut karena masih sangat kecil. Kau juga mungkin mengalaminya."
"Aku tidak." Sangkal Jungkook cepat, "Aku ingat semuanya, dan di dalam ingatkanku, saat pertama kali kita bertemu di tahun 2002, kau tidak punya adik, Bi. Kau anak terakhir."
Eunbi berbalik. Menatap lurus pada Jungkook tanpa mengatakan apapun. Hening di tengah mereka membuat suasana menjadi aneh. "Tidakkah kau Lelah?"
"Apa maksudmu?"
"Kau masih berpikir kalau gadis di masa kecilmu itu aku? Kau benar-benar berpikir kita pernah bertemu sebelum di rumah sakit? Itu alasanmu menikahiku?" Suara gadis itu naik satu oktaf. Menunjukkan bahwa dia cukup muak dengan semua omong kosong Jungkook.
"Bagaimana jika aku bukan dia? Katakan! Bagaimana jika aku bukan orang itu, Jungkook? Kau akan mengembalikanku ke titik awal, hari di mana kita tidak saling mengenal? Setelah semua yang terjadi?"
Jungkook yakin ini tidak akan berakhir baik jika dia teruskan. Apalagi jika melihat mata Eunbi yang nampak merah dan berair, oh ya Tuhan, bukan ini yang Jungkook inginkan. Ia yakin Eunbi adalah gadis yang sama. Dan kalau pun tidak ... Jungkook akan memikirkannnya nanti.
Pria itu memilih berdiri. Menghampiri Eunbi lalu mengusap kedua bahu gadis itu lembut. "Kita lanjutkan pembahasan ini nanti. "
"Kita harus tampil sempurna di depan ibuku nanti malam. Jika dia melihat mata bengkak calon menantunya, bisa-bisa aku dihajar habis-habisan, bi."
Tangan Jungkook bergerak mengusap ujung mata Eunbi yang berair. Kemudian mengembalikan posisi Eunbi seperti semula, menghadap cermin dan membelakanginya.
Jungkook berbisik tepat dibelakang telinga Eunbi, lalu meninggalkan kecupan kecil di sana. "Maaf aku membahas hal itu. Aku lupa kau sedang Red Days, padahal tadi kau sudah bilang."
"Aku yang minta maaf. Maaf karena telah bersikap sensitif. Sekarang perasaanku begitu... ah, aku bahkan tidak mampu mendeskripsikannya. "
Eunbi memang bukan tipikal gadis gengsi yang tidak mau minta maaf saat bersalah. Kemiskinan mengajarkannya untuk lebih mudah mengatakan hal tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Every Moment of You; Sinkook
Fiksi PenggemarHwang Eunbi. Seorang perawat di Hallym Medical Center bagian Bedah Umum Unit 2. Gadis itu berpenampilan tidak mencolok. Hanya perempuan biasa yang mungkin ketika pasien sembuh, keluar dari rumah sakit, lalu secara kebetulan berpapasan dengan Eunbi d...