{Chapter Three : Quality time with friends}

664 62 0
                                    

Di rumah Beomgyu sedikit tenang, kepulangan nya tadi ia mendengar ucapan seorang yang katanya akan ke luar kota karena pekerjaan dan alhasil Beomgyu akan sedikit tenang hari ini.

"Jeno, lu di rumah anggep aja gua adik lu. Tapi kalau di sekolah, gak usah sedikitpun kasih interaksi sama gua." Ucap Beomgyu tiba-tiba.

Saat ini Jeno dan Beomgyu tengah makan malam. Beomgyu memasak beberapa makanan rumahan hanya untuk dua orang, lantas membiarkan Jeno memakan masakannya.

"Gua gak sejahat itu sama saudara tiri, hanya saja gua gak suka sama kakak lu. Kenapa kemarin lu gak tolongin gua?" Tanya Beomgyu.

Jeno hanya menggeleng kecil, bahkan kepalanya menunduk takut. Terlihat menyembunyikan sesuatu dari Beomgyu.

"Gua gak gigit. Santai aja sama gua."

Jeno kini mengangguk kecil, tangannya bergerak menyendok makanan yang sudah tersedia di meja.

"Perasaan dari tadi cuma gua yang ngomong. Lu kenapa Jen? Takut sama gua? Ngapain takut?" Beomgyu terkekeh pelan seraya menyendok makanan.

Beomgyu sudah mencoba mengakrabkan diri, apakah ia salah berkata? Ia bahkan tidak merasa ada perkataan kasar saat mengucapkan kata. Berusaha baik tidak ada salahnya bukan.

"Beom, jauhin kak Jaehyun ya. Sebisanya lu jangan deket sama Kak Jaehyun." Ucap Jeno sangat lirih.

Mungkin jika keadaan sedang ramai, Beomgyu tidak akan mendengar nya. Tapi keadaan sangat sepi membuat Beomgyu bisa mendengar ucapan pelan Jeno.

"Iya, Jaehyun itu mesum kan? Lu takut gua diapa-apain kan? Sorry Jen, kakak lu bahkan udah lecehin gua sejauh ini. Itu kemarin yang lu lihat masih sedikit dari pelecehan yang kakak lu buat."

Terlihat wajah Jeno menegang, bahkan keringat dingin mulai keluar membasahi wajah cantiknya. Bibirnya begitu pucat sekarang.

"Gak usah kaget, percuma lu bilang sekarang tapi gua udah di anuin sama kakak lu. Ganteng sih, tapi mesum banget." Beomgyu tertawa pelan.

Jeno menunduk dalam. Ia merasa bersalah dengan Beomgyu setelah apa yang dilakukan Kakaknya kepada Beomgyu.

"Udahlah, santai aja. Tuh makan dihabisin."

Beomgyu sudah tidak ingin membahas lebih jauh, ia lebih ingin menikmati waktu tenangnya hari ini. Walaupun ia masih tidak terlalu suka dengan kehadiran Jeno tapi setidaknya hari ini ia bersikap baik.

Selesai makan malam, Beomgyu meminta Jeno untuk mengurus cucian piring dan dirinya langsung masuk kedalam kamarnya. Ia tidak terlalu ingin memberi interaksi banyak terhadap Jeno.

Biarkan saja jika dirinya dianggap sebagai anak yang tidak sopan. Lebih baik tidak terlalu mengenal dibandingkan sok akrab.

"Permisi!!!! Beomgyu!!! Ayo kita jalan-jalan!!!"

Belum sempat Beomgyu menikmati waktu sendirinya ia mendengar suara kedua sahabatnya berteriak di lantai bawah. Oh ayolah, bagaimana jika mereka melihat Jeno di dapur. Tamat lah riwayat Beomgyu.

Dengan gerakan secepat kilat, Beomgyu berlari keluar kamar untuk menghampiri sahabat nya. Ia tidak ingin Jeno di ketahui keberadaannya oleh kedua sahabatnya.

"Heh!! Kalian berdua!! Kenapa dateng gak ngomong gua dulu!!!" Bentak Beomgyu pada dua sahabat nya.

Huh. Untung saja Jeno tidak keluar dari dapur. Lihatlah kedua temannya tertawa pelan dan menghampiri Beomgyu yang terlihat marah.

"Kita jalan-jalan yuk, sekalian refreshing." Ajak Giselle.

"Eum anu, gua sebenarnya capek. Tapi ayo lah.. kita berangkat sekarang!!"

[✓] Fierce Lecture | TaeGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang