{Chapter Twenty Four : Happy Or Not?}

345 41 6
                                    

Satu Minggu setelah nya~

Beomgyu berangkat ke kampus seperti biasa, ditemani dengan Hyunjin dan Giselle. Mereka berdua menemaninya seperti biasa.

Saat ini Beomgyu berada di kantin dengan dua orang yang tak lain dan tak bukan adalah Hyunjin dan Giselle. Mereka bertiga makan bersama menikmati sesi dimana sebelum pelajar sang dosen galak itu mengajar.

"Minggu lalu gimana? Lu dapet hukuman apa?" Tanya Giselle basa-basi.

"Cuma di suruh koreksi tugas kelas kita sama dua kelas lainnya, ya cukup menguras tenaga sih." Balas Beomgyu santai.

Padahal yang terjadi bukanlah seperti itu, hanya saja tidak mungkin Beomgyu menceritakan kejadian yang selama ini ia terima dari sang dosen galak itu.

"Koreksi sekelas aja udah pusing apalagi nambah dua kelas? Beeuuhh lu kuat banget terima konsekuensi dari Dosen Kang." Sahut Hyunjin.

"Hooh, lu gak berontak gitu waktu dikasih hukuman seberat itu?" Tanya Giselle.

"Enggak sih, lagian gua juga udah janji buat terima semua konsekuensi dari dosen Kang kalo gua buat salah. Jadi mau gak mau ya bakal gua terima."

Apa yang dikatakan Beomgyu membuat kedua temannya bergidik ngeri. Ketika yang lain benar-benar akan menjadi yang terbaik dihadapan sang dosen Kang tetapi Beomgyu terkadang lalai yang membuat di hukum oleh sng dosen.

Selama dosen Kang mengajar, hanya Beomgyu sebagai murid yang bisa dibilang sering melakukan kesalahan. Tak heran jika Beomgyu terlihat santai saja.

Disaat mereka makan, Beomgyu merasa aneh dengan perutnya. Ia mual dan ingin muntah tapi ia tidak mungkin bilang kan.

"Gua cuma bisa habisin 2 bakso. Hyunjin, lu habisin bakso gua, masih sisa 2 biji sama tahu mie nya tuh."

"Hahaha makasih ya, tahu aja gua ngiler liat bakso punya lu." Balas Hyunjin seraya menerima dengan senang hati mangkuk bakso milik Beomgyu.

"Lah, gak biasanya nolak bakso kesukaan lu?" Tanya Giselle mengejeknya.

"Gua lupa lagi diet, gua mau ke toilet dulu ya. Panggilan alam." Sahut Beomgyu tersenyum.

"Jangan muntahin makanan nya, gua gak suka liat lu makin kurus!" Tegas Giselle yang hanya bagai angin lalu bagi Beomgyu.

Beomgyu langsung berlari pelan menuju toilet. Ia tidak tahan menahan rasa mual dari perutnya, sampai toilet ia langsung mungunci nya dari dalam agar tidak ada satu orangpun yang masuk dan memergoki nya.

"Uwweeekkk akh uwweeekk!!"

Rasa mual itu seakan terus berada diperut Beomgyu, bahkan tidak ada sesuatu atau sisa makanan yang keluar kembali dari mulutnya. Hanya sebatas air bening saja, seperti air putih.

"Uwweekkk"

Menyelesaikan rasa mualnya, akhirnya Beomgyu segera mencuci mulutnya. Ia juga segera menghapus jejak air yang ia muntahkan segera.

"Gua kenapa? Perasaan gua cuma mual tapi kok pusingnya sampe kayak gini?" Monolog nya.

Dirinya segera keluar dari toilet. Entah langkahnya yang lunglai itu membawanya kemana, ia hanya asal melangkah saja tanpa terlalu melihat arah jalannya.

Cklek!

Pintu itu terbuka, tubuh Beomgyu mendekati orang yang tengah menatapnya terkejut.

"Saya tidak ku-

Brukk!!

Tubuh kecil itu terjatuh, dengan wajah yang pucat beserta keringat yang membasahi wajahnya.

[✓] Fierce Lecture | TaeGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang