{Chapter Forty Two : Senam ibu hamil}

386 30 5
                                    

Usia kandungan Beomgyu sudah memasuki 8 bulan, artinya sebentar lagi akan ada buah hati yang melihat dunia kejam ini.

Beomgyu dan Dosen Kang tentu menunggu mereka dengan senang hati. Terlebih lagi orang tua Dosen Kang dan Baekhyun sungguh menunggu-nunggu kehadiran cucu mereka.

Saat ini mereka berdua tengah melakukan kontrol, Beomgyu berbaring dengan alat USG yang menyala menampilkan pergerakan dua bayi di dalam perut Beomgyu.

"Kelahiran buah hati harus dilakukan operasi ya, karena terlihat tubuh twins begitu segar dan kuat. Jika memaksa untuk melahirkan normal, sepertinya tidak baik untuk kesehatan Nyonya Kang." Ucap Dokter Choi.

"Ayolah, Kak Soobin.. harus normal, kalau gua gak kuat yaudah langsung operasi aja."

Dokter Soobin menggeleng, ia melarang keras jika Beomgyu tetap memaksa persalinan normal. Alat USG ia sudah matikan.

"Tidak bisa Beomgyu, laki-laki sangat beresiko tinggi untuk melahirkan. Satu bayi beresiko merenggut nyawa, apalagi twins. Bukan menakut-nakuti tapi kita harus tahu resiko apa jika melahirkan twins dalam persalinan normal." Jelas Dokter Choi.

Dosen Kang nampak terdiam, ia sebenarnya ingin menyetujui ucapan Dokter Choi. Itu memang benar beresiko tinggi tapi ia tidak ingin menyela perdebatan antara pihak bawah di depannya.

"Ya! Yang dokter siapa di sini!?!?!! Dengerin gua Beomgyu! Gua dokter spesialis kandungan sejak 5 tahun dan gua tau resiko apa yang akan di alami pasien saat menjalani persalinan nanti, hampir semua laki-laki yang gua tangani harus menjalani operasi. Terlebih lagi lu beberapa kali ngalami pendarahan hebat, janin lu emang kuat tapi kandungan lu. Operasi adalah jalan satu-satunya agar twins selamat dan lu juga, Beomgyu. Gua mohon, gua udah anggep lu sebagai adek gua."

Beomgyu tertegun melihat Dokter Choi nampak sendu. Baru kali ini ia melihat Dokter Choi begitu rapuh, padahal yang ia kenal adalah Choi Soobin seorang yang bekerja keras dan tak kenal lelah bahkan emosinya hampir tidak pernah terlihat selain bahagia.

"Gua mohon ya. Tolong kali ini aja, gua gak mau lu kenapa-napa." Bibirnya bergetar seperti ingin menangis.

"Oke oke. Gua ikuti semua prosedur dari lu, gak usah nangis. Jelek banget, gak dapet pacar lu."

"Apa?! Gua udah tunangan ya! Kak Jungkook tuh pengacara sekaligus CEO perusahaannya tunangan gua."

"Ah, jadi Tuan Jeon itu tunangan anda? Pantas waktu saya ajak kerjasama menolak saya."
Kini Dosen Kang ikut nimbrung.

"Hah?! Kok dia malah gak mau?! Wahh menolak rejeki besar dia, padahal perusahaan anda sangat susah di ajak kerjasama malah dia menolak kerjasama anda. Tenang Tuan Kang, saya akan memberi pelajaran tunangan anda. Hehe maaf ya, anda juga harus datang di acara pernikahan kami lusa. Saya menunggu kedatangan anda dan Beomgyu tentunya."

"Lah.. mau nikah?" Tanya Beomgyu dengan wajah bodohnya.

Dokter Choi tertawa pelan dan mengangguk membalas Beomgyu.

"Maka dari itu jaga kesehatan lu dan turuti semua prosedur hingga masa kehamilan lu berakhir! Sampai lu melahirkan, lu masih tanggung jawab gua!"

Beomgyu tersenyum, ia memposisikan diri menjadi duduk dibantu dengan Dosen Kang. Karena perut besarnya membuat pergerakan nya sedikit susah.

"Sekarang lu bisa cari senam ibu hamil. Usia kandungan lu udah waktunya makin di tata baik, siapa tahu juga lu bisa normal. Tapi gua masih menyarankan buat cesar, karena twins sepertinya terlihat sangat sehat di dalam."

"Oke oke.. gua ikutin saran lu." Beomgyu menatap Dosen Kang, seperti meminta izin.

"Jika demi twins kenapa tidak, sayang." Balas Dosen Kang dengan senyum teduhnya.

[✓] Fierce Lecture | TaeGyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang