Sera

14.6K 237 3
                                    

Sera Shakila Qansa seorang gadis yang sangat cantik, ramah mudah bergaul dan disukai banyak orang. Saat ini dia berumur dua puluh lima tahun dan bekerja sebagai seoranh manejer di perusahaan keluarganya. Dia adalah sulung dari tiga bersaudara yang mana kedua adiknya semuanya laki laki sehingga Sera sangat disayang oleh semua anggota keluarga karena anak perempuan satu satunya.

Sera memiliki seorang kekasih yang dikenalnya saat masih sama sama kuliah. Laki laki beruntung itu bernama Rendi. Rendi adalah seorang direktur sebuah perusahaan milik keluarganya. Karena sudah lama menjalin hubungan Sera dan Rendi memutuskan untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan. Kedua keluarga mereka sudah saling mengenal dan sangat setuju dengan hubungan keduanya.

Langkah awal mereka adalah melakukan pertunangan dan dilanjutkan dengan acara pernikahan yang diputuskan dilaksanakan tiga bulan setelah acara lamaran. Sera mempersiapkan acara pernikahannya sesuai dengan pernikahan impiannya dan rendi sangat mendukung apapun keinginan kekasih hatinya.

Setelah fitting baju pengantin keduanya memutuskan makan disebuah restoran siap saji yang tidak jauh dari butik yang mereka datangi. Setelah memesan makanan Sera izin ke toilet untuk membenahi make up nya yang sedikit berantakan. Sera memasuki toilet dan mulai memakai bedak dan lipstik agar penampilannya kembali segar kemudian kembali ke meja mereka. Dari kejauhan Sera melihat Rendi sedang berbicara atau lebih tepatnya seperti bertengkar dengan seorang wanita. Sera mempercepat langkahnya untuk menghampiri mereka tetapi terlambat wanita itu sudah pergi saat dia sampai dimeja.

"Siapa wanita yang tadi bicara sama kamu tadi, Ren?"

"Bukan siapa siapa kok sayang, aku aja nggak kenal."

"Tapi aku lihat kamu bertengkar dengan wanita tadi. masak iya kamu nggak kenal dia."

" Wanita itu nawarin produk sama aku tapi aku tolak karena aku nggak butuh. Eh dianya malah marah marah sama aku". Sera tertegun sebentar kemudian menghela nafas karena dia meragukan kata kata yang diucapkan Rendi. Tak lama makanan mereka datang sehingga Sera memilih untuk menyantap makanannya dan melupakan kejadian yang baru saja terjadi.

Setelah mengantar Sera, Rendi langsung melajukan mobilnya kesebuah perumahan yang terletak disebuah kawasan elite kemudian memarkirkan mobilnya di depan sebuah rumah bercat hijau. Rendi turun dan langsung masuk kedalam pagar dan mengetuk pintu rumah.

Tok... tok... tok

"Tunggu sebentar, kemudian pintu terbuka dan muncullah seorang wanita yang tidak lain adalah wanita yang bertengkar dengan Rendi di restoran."

"Kamu hampir membuat Sera curiga sama aku. sudah kukatakan hubungan kita sudah berakhir aku akan menikah dengan Sera dan aku tidak mau kamu mengganggu hubungan kami."

"Kamu nggak bisa ninggalin aku Rendi, kamu udah bikin aku ninggalin Saga karena janji janji kamu dan sekarang kamu mau ninggalin aku, aku nggak terima." kamu itu mencintai aku Rendi buka Sera.

"Sabrina aku nggak bisa dengan kamu aku mencintai Sera."

"Kamu keterlaluan Ren, memang apa yang udah diberikannya sama kamu. Aku bahkan udah nyerahin diriku ke kamu Ren dan sekarang kamu mau ninggalin aku. kemudian Sabrina mulai membuka pakaiannya sampai tidak ada apapun yang menutupi tubuhnya. Sebagai lelaki normal Rendi yang disuguhi pemandangan indah di depannya sempat terdiam saat Sabrina menghampirinya dan mengangkat tang Rendi dan diarahkannya ke dadanya yang membusung tegak. Sabrina sendiri mengalungkan tangannya keleher Rendi dan mulai membubuhkan ciuman ke bibir Rendi. Sabrina mulai menggoda Rendi dan membuka kancing kemeja Rendi satu persatu sehingga nampaklah dada Rendi yang telanjang. Sabrina terus menggoda Rendi dengan menggesekan dada mereka membuat pertahanan Rendi yang setipis kulit ari itu langsung bobol. Dia mengangkat tubuh Sabrina seperti koala dan berjalan menuju ke sebuah kamar. Sampai di kamar Rendi membanting tubuh Sabrina ke kasur kemudian melepaskan semua pakaiannya yang tersisa kemudian menaiki kasur dan menindih tubuh Sabrina yang tergolek pasrah di bawahnya. Dengan kasar Rendi meremas kedua payudara Sabrina sedangkan bibirnya melumat bibir Sabrina sampai membengkak. Rendi melebarkan paha Sabrina dan langsung menghujamkan senjatanya ke lembah Sabrina yang masih sedikit kering.

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang