Gladys

14.7K 181 1
                                    

Namaku Gladys Florencia Marin lahir dari ayah yang berkebangsaan amerika dan ibu yang asli pribumi. Aku menikah muda saat menginjak kelas dua SMA sedangkan suamiku satu tahun di atasku yang saat itu masih kelas tiga SMA namanya Radika Mahendra Putra tapi biasa dipanggil Dika.

Waktu itu kami kebablasan sampai melakukan hubungan diluar nikah dan bodohnya kami melakukan hal itu dirumahku yang saat itu sedang kosong karena mamaku sedang pergi ke kantor papaku. Tapi memang lagi apes saat kami sedang bergumul di kasur ketika pintu kamar terbuka yang menampilkan wajah papa dan mamaku yang shock karena melihat kelakuanku saat itu.

Saat itu juga kami disidang, orang tuanya kak Dika diminta datang kerumahku yang untungnya mereka menyanggupi dan segera datang. Saat mereka datang aku baru tahu kalau kak Dika punya ibu sambung yang kuperkirakan usianya palinh tua beberapa tahun dariku. Itu tidak mengejutkan karena papanya Dika terlihat masih muda seperti kakak beradik dengan kak Dika.

Setelah perdebatan alot antara kedua orang tua mereka sepakat kalau kami langsung dinikahkan tanpa acara resmi yang penting akad nikah tercatat secara hukum dan karena kami masih bersekolah pernikahan kami tidak dipublikasikan kepada teman teman sekolah sampai kami tamat SMA.

Tidak terasa lima tahun sudah berlalu dan selama itu pula kami masih menumpang tinggal dengan orang tua kak Dika, Kak Dika sudah lulus kuliah dan sekarang bekerja di kantor papa mertua sehingga pekerjaan papa yang semula beliau kerjakan sendiri sekarang menjadi berkurang karena di handle Kak Dika.

Papa Malik Diaz Mahendra papanga kak Dika adalah orang yang tegas berwibawa dan mengayomi tetapi hebat di dalam memimpin perusahaan sehingga usahanya berkembang pesat bahkan sudah memiliki beberapa cabang. Itu aku ketahui dari papaku yang juga seorang pengusaha.

Sedangkan Mama suci indirawati ibu sambungnya kak Dika itu memiliki usaha sendiri di bidang pernak pernik cinderamata hasil kerajinan putra daerah. Sejauh aku mengenalnya dia sangat menyayangi kak Dika seperti anak sendiri walaupun usia mereka terpaut empat tahun.

Dari pernikahan papa Diaz begitu biasanya papa mertuaku itu dipanggil dengan mama suci belum memiliki keturunan. Yang aku dengar mama suci memang belum mau memiliki anak.

Rumah tanggaku sendiri sampai saat ini belum dikaruniai seorang anak mungkin karena kesibukan kak Dika didalam mengejar karir sedangkan aku yang masih kuliah menyebabkan kami tidak terlalu ambil pusing dan menjalani apa yang ada di depan mata saja.

Siang ini sepulang kuliah aku memutuskan untuk belanja keperluan pribadiku karena memang beberapa ada yang sudah habis. Aku membonceng ojek online karena menurutku lebih cepat di situasi macet yang terjadi setiap hari. Sebenarnya aku memiliki mobil sendiri hadiah dari mertuaku tapi jarang kupakai karena aku juga jarang keluar rumah kalau tidak dengan kak Dika.

Aku sampai di sebuah Mall besar yang serba lengkap yang terletak di pusat kota. Disini memang serba lengkap karena dikelilingi oleh hotel, pusat kebugaran bahkan club malam sehingga mereka buka dua puluh empat jam dalam sehari.

Setelah membayar ongkos ojek aku melangkahkan kaki memasuki pintu mall saat tidak sengaja mataku melihat kak Dika sedang berjalan ke arah hotel yang terletak disamping mall ini bersama seorang wanita yang aku yakini sebagai mama suci karena aku ingat pakaian yang sedang dipakainya saat ini.

Baru saja aku ingin berteriak memanggil mereka saat mataku menyadari ada sesuatu yang tidak beres di antara mereka karena saat ini aku melihat mama suci sedang bergelayut manja dengan kak Dika sedangkan kak Dika sendiri tangannya mengusap kepala mama suci. Menurutku itu sangat tidak wajar.

Ketika mereka beranjak masuk ke hotel aku juga bergerak mengikuti mereka terlupakan sudah tujuan awalku datang kemari karena apa yang aku lihat lebih mendesak untuk aku ketahui.

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang