Short Story

Gaeshi

Gaeshi Navira Utami seorang siswa kelas 3 SMA di sebuah sekolah swasta yang cukup terkenal di kotanya. Malam ini dia dijemput paksa oleh papanya karena keluyuran ke sebuah club malam bersama teman sekolahnya.

Marah besar, sudah pasti. Kena ceramah, itu jelas dan puncaknya papanya akan menjodohkannya dengan anak rekan bisnis papanya. Karena papanya merasa tidak bisa mendidik dengan baik, sehingga papanya menyerahkan tanggung jawab ke laki laki yang menurut papanya sanggup membimbing gaeshi ke arah yang lebih baik.

Sebenarnya Gaeshi adalah seorang gadis yang baik hati dan sangat disukai teman temannya, tapi sifatnya yang petakilan terkadang membuat guru guru mengurut dada. Sudah tidak terhitung berapa kali dia dipanggil guru BK disekolahnya karena sikapnya yang usil dan susah diam.

Dan kali ini papanya menyerah dan putusan sudah dijatuhkan, Gaeshi akan menikah terhitung satu bulan lagi dan semua dan semua persiapan sedang dikerjakan oleh pihak yang di perbantukan oleh keluarganya.

Gaeshi sudah memohon dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya dan akan berkelakuan baik tapi papanya tidak bergeming dan malam ini keluarganya akan kedatangan pihak keluarga laki laki yang akan menjadi suaminya.

"Sudah siap mbak dandannya para tamu sudah menunggu di ruang tamu." suara mama Lila mamanya Gaeshi terdengar setelah pintu kamar terbuka. Mbak perias yang mendapat pertanyaan kemudian memgangguk mengiyakan dan segera membenahi peralatan riasnya dan keluar kamar meninggalkan Gaeshi dan mamanya.

"Ma, Gaeshi belum mau nikah ma. Bantu bujuk papa." Gaeshi masih berusaha meluluhkan hati mamanya untuk merayu papanya dan mengubah keputusan.

"Mama nggak mau debat sama kamu ataupun papa, sebaiknya kamu turuti keinginan papa. Sekarang cepat turun jangan bikin malu papa sama mama. Itu satu lagi pasang senyum jangan jutek gitu, nanti calon suamimu kabur kamu yang repot."

Mama Lila segera mengamit tangan Gaeshi dan membawanya untuk bertemu para tamu yang sudah menunggu di ruang tamu. Begitu diruang tamu mama Lila yang berjalan terpaksa berhenti karena Gaeshi yang tiba tiba menghentikan langkahnya padahal ruang tamu masih beberapa langkah lagi.

"Ma, ini beneran bukan mimpi kan ma?, kok Pak Marcell ada disini? Gaeshi tidan dapat menyembunyikan rasa terkejutnya saat melihat kalau guru super jutek merangkap wali kelasnya di sekolah sedang berdiri ditengah tengah antara dua orang paruh baya yang saat ini berdiri diruang tamu.

"Adduuuhhh Ma sakit, kok mama nyubit sih?"

"Tadi kamu nanya mimpi atau nggak ya mama cubit aja kamu, kalau sakit berarti bukan mimpi." senyum mama mengembang ke arah ketiga orang tamu itu dan tatapan pak marcell membuatku mati kutu dan tidak berkutik.

"Dia itu calon suamimu dan juga calon mertuamu, jadi bersikaplah baik kalau mau diterima jadi menantu mereka.

"Maaf ya kang mas dan mbak yu, ini cah ayu dandannya agak lama jadi baru turun sekarang." Mamaku menyapa kedua tamu paruh baya yang kuperkirakan orang tua pak marcell yang dibalas mereka dengan anggukan dan juga senyuman yang membuatku salah tingkah.

POP GAESHI

Ya tuhan bagaimana bisa nasibku seperti ini, aku tidak tahu ini nasib baik atau nasib buruk karena saat ini ada dihadapanku Marcellino Pratama yang notabene nya adalah guru paling killer di sekolahku dan aku selalu bermasalah dengannya karena dia adalah wali kelasku di kelas tiga ini.

Sepertinya tuhan sedang menghukumku karena kelakuanku selama ini, karena kalau pak marcell benar benar setuju dengan perjodohan ini aku bisa menjadi patung karena tidak akan bisa melakukan apapun yang kusuka, selain itu apabila para cewek dan juga guru yanh masih single bisa menjadikan aku musuh mereka karena sudah mengambil laki laki tampan idaman para wanita ini. Aku bisa memiliki banyak musuh yang siap melawanku karena menikah dengannya.