Qiana

17.6K 240 2
                                    

Suara hingar bingar terdengar di sebuah klub malam. Hentakan kaki terdengar mengikuti lagu yang dimainkan Dj semakin menambah semarak suasana malam. Semua orang berpesta menikmati malam panjang setelah beraktifitas seharian tak terkecuali Qiana Arinka Sofyan bersama beberapa temannya mencoba berbaur dengan pengunjung lain sambil menikmati minuman yang diberikan oleh bartender.

Malam ini ulang tahun Qiana yang ke dua puluh tiga setelah pulang kantor dia memutuskan merayakannya di club dengan Sena, Maya dan Adel bestie forevernya. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam dan sudah kelihatan satu persatu dari mereka mulai mabuk. Diantara mereka berempat Maya lah yang paling kuat bisa bertahan tidak mabuk walaupun minum beberapa gelas. Melihat ketiga temannya sudah mulai mabuk Maya mulai mencegah mereka untuk minum karena dia tidak akan bisa membawa ketiganya pulang sendiri.

Qiana kemudian melangkah untuk berjoget bergabung dengan pengunjung lain sedangkan teman temannya sudah mabuk di meja bar. Maya yang berusaha membantu keduanya melupakan keberadaan Qiana yang sedang berjoget ria.

Qiana mulai merasakan tubuhnya panas dan memutuskan untuk membasuh muka ke toilet. Ketika melewati lorong menuju toilet Qiana merasakan tubuhnya di tarik seseorang sehingga dia jatuh kepelukan orang yang ternyata seorang laki laki yang terlihat sangat mabuk.

Lelaki itu menarik Qiana yang juga mabuk memasuki kamar yang terdapat di tempat itu kemudian mengunci pintunya. Setelahnya pria itu berbalik ke arah Qiana dan langsung melabuhkan bibirnya ke bibir mungil Qiana yang langsung dibalas oleh Qiana dengan tidak ahli. Sungguh ini adalah ciuman pertama Qiana dan dia mulai terbuai oleh ciuman lelaki yang baru ditemuinya ini.

Kemudian mereka berciuman sambil berjalan kearah tempat tidur yang ada disana dan lelaki itu membawa Qiana ke tengah tempat tidur dan mulai melepaskan pakaian yang mereka pakai satu persatu sampai telanjang tanpa sehelai benang menghalangi pertemuan kulit mereka.

POV AUTHOR

Daniel kembali mencumbu bibir tipis Qiana dengan penuh nafsu, sementara tangannya bergerilya menjamah dua gumpalan daging kenyal yang mempunyai puncak pink kecoklatan kemudian meremasnya.

aahhh..

Desahan lirih keluar dari bibir Qiana saat Daniel mulai menyentil salah satu puncak gunung kembar milik Qiana yang sudah tegang dan membusung indah. Qiana menahan kepala Daniel dan memaksa lelaki itu untuk terus menghisap puncak dadanya dengan rakus.

Tubuh Qiana semakin bernafsu, bahkan kakinya terbuka melebar karena terganjal tubuh Daniel yang berada di antara kedua kakinya dan menindih tubuhnya. Daniel menyusu bergantian di kedua gunung kembar Qiana dan tak lupa meninggalkan tanda kemerahan di hampir seluruh permukaan payudara Qiana yang putih.

Mereka terus bercumbu dan menyatukan tubuh mereka menjadi satu sampai keduanya mengalami pelepasan dan tertidur karena kelelahan.

Pagi harinya Qiana memegangi kepalanya yang terasa sakit dan melihar kalau dia tidak tertidur dikamarnya melainkan di tempat asing dengan tubuh telanjang dengan laki laki tidak dikenal yang sama telanjangnya dengan dirinya. Qiana langsung bangkit dengan langkah tertatih mengumpulkan pakaiannya tetapi dia tidak menemukan cd nya entah dilempar kemana oleh laki laki itu, karena takut sang lelaki terbangun akhirnya Qiana terpaksa keluar tanpa cd dan langsung menyetop taksi menuju kerumahnya.

Sampai dirumah Qiana langsung membersihkan diri dan berganti pakaian bersih dan membaringkan tubuhnya dikasur. Dia tidak habis pikir dengan apa yang telah dilakukan di pesta ulang tahunnya kehilangan keperawanan bahkan dengan orang yang tidak dikenalnya. Qiana kemudian memeriksa ponselnya

Maya :

Qi, loe dimana gue cari cari nggak ketemu ?

Sena :

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang