Namaku Kireina Chisana Sayrani putri tunggal dari Kiro Takahashi dan Miranda Sahira. Papaku keturunan Jepang Jawa sedang mamaku asli Infonesia. Dengan kulit putih yang kudapatkan dari papa dan tinggi 165 cm membuatku diidolakan di kampus. Tapi hatiku sudah terpatri pada Athar Hansamu Prayoga lelaki tampan yang sudah memikat hatiku sejak pertama aku kuliah di kampus ini.
Hubungan kami berjalan mulus sampai memasuki tahun kedua.Yang sedikit menggangguku adalah sahabat dekat Athar yaitu Serena Andelista Sahir dimana dia selalu hadir dan mengganggu kebersamaanku dan Athar, tapi sayangnya Athar menganggap kalau itu suatu kewajaran karena mereka dekat dan selalu bersama sebelum aku datang di dalam kehidupan Athar.
Awalnya aku tidak terlalu memikirkan Serena saat dia beberapa kali mengganggu kebersamaan kami tapi seiring berjalannya waktu, dia bukannya sadar tetapi semakin membuatku terganggu karena kehadirannya. Bukan hanya sesekali tapi tiap kali aku ingin berduaan dengan Athar dia selalu membuat alasan agar rencana kami batal. Seperti kali ini kami terpaksa membatalkan kencan yang sudah kami rencanakan sebelumnya.
Athar :
Sorry ki, aku nggak bisa datang soalnya Serena minta temenin beli buku kasihan nggak ada yang bisa nganter mana mobilnya lagi dibengkel.
Aku menghela nafas membaca pesan yang baru saja dikirim athar. Lagi lagi dia lebih mementingkan temannya itu dibanding aku yang kekasihnya. Ini bukan kali pertama Athar membatalkan kencan kami karena Serena bahkan aku juga sudah mengatakan keberatanku atas tindakannya tapi Athar selalu bilang kalau Serena itu teman satu satunya sejak dia SD sampai sekarang jadi dia tidak tega kalau menolak permintaannya apalagi kalau membuatnya sedih.
Miris sekali nasibku bahkan kekasih sendiri tidak memperdulikan perasaanku justru lebih peduli dengan orang lain.
Aku :
Ok nggak papa, percuma juga kamu kesini kalau pikiran kamu ditempat lain.
******
Saat itu aku benar benar berada di titik jenuh dengan hubungan kami dimana sepertinya aku hanya berjuang sendiri sedangkan Athar lebih mementingkan sahabatnya yang menurutku memiliki perasaan lebih padanya sehingga dia selalu mengganggu kebersamaanku dan Athar.
Aku mendengar ada program pertukaran mahasiswa antara kampusku dan salah satu kampus di Amerika. Setelah menimbang baik buruk dan untung ruginya untukku aku memutuskan mengambil program pertukaran mahasiswa. Aku melakukannya sekaligus untuk menata hatiku setelah segala situasi yang terjadi antara aku dan Athar.
Setelah melalui perdebatan alot dengan kedua orang tuaku, akhirnya aku mengantongi izin untuk kuliah disana. Sekarang rencananya aku akan memberitahu Athar tentang rencanaku.
Aku memasuki cafe dimana kami janji ketemuan. Baru saja aku masuk dan mengedarkan pandangan saat aku melihat Athar sudah duduk di sudut cafe. Aku berjalan menghampirinya dan langsung duduk di depannya berhadapan.
"Sorry lama, tadi kejebak macet."
"Nggak papa aku baru juga nyampe." ujarnya sambil memanggil pelayan untuk memesan makanan.
"Aku mau ngomongin sesuatu sama kamu." ujarku sambil memikirkan apa yang harus aku ucapkan tentang rencanaku.
"Nanti saja setelah makanan datang." ujarnya yang kuangguki dengan ragu.
Makanan datang dan kami baru saja ingin memulai saat teleponnya berdering.
"Hallo Na"
(-------)
"Kenapa?"
(-------)
"Iya, udah jangan nangis aku segera kesana." ujarnya sambil berdiri. Aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan yang pasti itu adalah Serena.

KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story
DragosteFollow sebelum membaca Jangan lupa tekan ⭐ Cerita dewasa Mature konten #High rank 1 cerita oneshoot #High rank 1 cerita mature #High rank 1 cerita shortstory #High rank 1 cerita hot #High rank 2 cerita senang