part 2 : 180˚

4.1K 188 4
                                    


"Koper baju check, ransel check, koper yang satu lagi check, berkas2 check, passport........ ah check. Huhh akhirnya kelar juga deh ngurusin perlengkapannya"

Aku pun menata rapi barang2 yang akan ku bawa agar tidak tertinggal dan mudah diangkut.

"Kamu lupa satu hal"

"Ehh? Mama......."

"Ini" mama menyodorkan kamus bahasa perancis(?) yang sudah jadi pegangan ku akhir2 ini.

"Ohiya lupa, makasih ma"

"Ya udah cepetan, pesawat kamu terbang 3 jam lagi kan? Mendingan kamu turun dan pamitan sama keluarga keluarga kamu. Mereka udah bela2in datang dari luar kota cuma untuk ngerayain perpisahan kamu"

Aku mengangguk dan langsung turun ke ruang tamu, rumah ku penuh manusia karena hampir semua keluarga ku datang.

Akupun berpamitan sambil cipika-cipiki bersalaman dan sebagainya, jidat ku sakit banget pas nyalamin om-om ku karena cincin batu bacannya -_-.

"Kamu sudah membuat keluarga bahkan negara mu bangga nak" ucap papaku sambil mengelus kepalaku.

"Terima kasih pa"

"Selalu ingat untuk menjaga diri, jangan sampai kepindahan kamu malah merusak dirimu sendiri" ucap papa sinis

"Ya pa aku janji"

Papa mengangguk mantap. Sudah 1 jam ngumpul bareng keluarga aku pun berpelukan dengan mama ku, air mataku jatuh di pelukan mama karena pasti nanti aku akan jarang menemuinya.

Selesai berpamitan akupun langsung berangkat ke bandara diantar papaku, Papa ku tidak bisa menemani sampai pesawat datang karena dia juga punya kerjaan.

saat tiba di bandara aku disambut oleh mentri pendidikan yang juga ikut mengantarku ke pesawat dan banyak wartawan juga.

Setelah foto2 bersama mentri dan beberapa wawancara, aku masuk ke pesawat garuda kelas bisnis
Aku hanya bisa melongo autis sambil melihat sekeliling pesawat karna ini juga pertama kalinya aku naik pesawat :v.

'Wow!, gak kusangka ternyata kehidupan ku akan berubah 180˚'

Aku duduk di bangku pesawat bersebelahan dengan jendela pesawat sambil membaca kamus bahasa perancis dan buku2 mengenai "universitas" baruku.

Sebelum pesawat lepas landas aku sempat kagum melihat pramugara berwajah tampan, berkulit putih mulus, dan berbadan tegap berotot.

Dia sedang memperagakan cara memakai pelampung, aku sempat naksir sama pramugara nya tetapi tidak jadi setelah saat ku lihat dia mengangkat lengan nya untuk memperlihatkan cara memakai sitbelt, dia memakai seragam putih dan bisa kulihat ketiak nya basah kekuning-kuningan.

'eeeuuhhh!!!! AMIT-AMIT CABANG KANTOR' aku mengetuk jidat ku dan kursi depan berulang2, dan bisa kulihat orang di samping ku menatapku heran.

O ya, hampir lupa nama ku Shania Junianatha. Sebelumnya tak ada yang spesial dalam hidup ku. Aku cuma anak dari PNS biasa tapi aku sangat menyukai seni terutama menyanyi dan dance.

Dari kesukaanku itulah yang membuatku mendapat undangan istimewa untuk menjadi mahasiswi salah satu universitas bergengsi di dunia dengan beasiswa 100% ditanggung full oleh pemerintah.

Université de l'art 48, PARIS PERANCIS. :V
*sori gaez gak ada ide untuk nama universitynya kalo soal ngarang nama author payah -_-.*

Ya, aku masih gak percaya dengan apa yang terjadi sekarang ini. Universitas itu merupakan universitas asrama yg menjaring orang2 elite, tetapi aku bisa membuktikan kalau orang sepertiku bisa terjaring ke universitas itu.

when i hear your voice again (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang