part 10 : my day full with you

2.6K 125 13
                                    

Beby pov

Ditengah dinginnya kota paris, tidak banyak yang ku lakukan. Saat ini aku dan shania hanya duduk di dekat perapian basecamp, berdua di sofa berbagi satu selimut, meminum coklat panas sambil melihat salju turun di malam hari. Salju yang turun bagaikan bintang kecil yang jatuh secara perlahan menerangi setiap sudut jalanan kampus.

Pertengahan musim dingin saat ini mencapai rekor yang paling dingin dari yang sebelumnya, tapi yang kurasakan adalah kehangatan dan kenyamanan dari pelukan sosok yang sangat kusayangi. Tentu kalian tau siapa dia...

"Beby. . ."

"Ya nju?" Aku melirik ke wajahnya, dia hanya menyenderkan kepalanya di bahuku dengan senyuman indahnya sambil memandang ke luar jendela.

"Apakah kita akan terus seperti ini?"

Aku berpikir sejenak dan menyenderkan kepalaku di atas kepalanya.

"Aku bukan peramal shan dan aku gak bisa mastiin hal itu, kita tidak tau masa depan kita akan seperti apa. Lebih baik kita nikmati saja momen2 berharga yang tuhan berikan untuk kita saat ini"

"Eeeaaaa..... Dalem banget,Mungkin kamu benar"

Seaungguhnya aku ingin terus bersama shania sampai kapanpun, tetapi hal itu sangat kekanak-kanakan. Aku sudah merasakan hal itu sebelumnya, dan itu hanya akan menjatuhkan diri ku dan memperburuk keadaanku.

Setidaknya itulah yang seseorang ajarkan kepadaku tentang menjadi dewasa dari setiap luka yang kurasakan sebelumnya.

Flashback

Setelah kejadian waktu itu *part 9*. shania menceritakan semuanya mengenai elaine lah orang yang memberitahukan mengenai perasaanku ke shania, dan membantunya menemukanku yang waktu itu sedang terancam.

Ternyata sisi baik elaine masih ada di dalam dirinya, bahkan aku merasa sangat bersalah sudah bersikap kasar kepadanya. Dan aku juga berpacaran dengannya hanya sebagai pelampiasan ku terhadap shania, Kuputuskan saat itu untuk menemui nya di basecamp.

"Len, boleh gue bicara dengan lo sebentar"

"Mau ngomong apa beby? Mau ngajak balikan? Shania nya gimana?" *somplak -_-*

"Hadehh..mulai lagi otak lu konslet, gue lagi serius gini malah lu anggap main2"

"Kalau gitu mau ngomong apa langsung ajaahhh" jawabnya dengan nada menggoda

"Gue cuma mau bilang makasih, lu sudah bantu gue. Terutama nyampain perasaan gue ke dia yang bahkan gue sendiri gak bisa mengatakannya secara langsung, dan maaf karena udah kasar sama lo sebelumnya"

"It's okay beb, anggap aja itu sebagai balas budi gue dulu(?). Tapi gue cuma mau ngingetin lo satu hal"

". . .?"

Kami saling berhadapan dan elaine memegang pipiku dengan kedua tangannya, dan mendekatkan wajahnya ke wajahku. *hayo lo*

"Jadilah dewasa beby"

"Apa?"

"Mungkin gue gak pantas mengatakan ini ke lo, tapi kebahagiaan itu tidak selamanya. Hal yang kita tidak inginkan pasti datang, Bukannya lu sudah merasakan itu sebelumnya"

"Ya gue memang sudah merasakannya"

"Tetapi lo sama sekali belum belajar apa2 dari semua itu, dan lo belum bisa menarik kesimpulan dari pengalaman lo yang sebelumnya"

"Maksud lo?" Kami hanya saling bertatapan, untung lagi gak ada shania :v.

"Hubungan cinta yang lu jalani sekarang ini, sangat melewati dari aturan tuhan dan Hidup ini juga bagaikan roda. sebelumnya lo adalah orang yang tersakiti, tapi mugkin nantinya lo yang menyakiti perasaan si doi. Atau mungkin lo akan kembali tersakiti"

when i hear your voice again (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang