part 15 : still loving? (part 1)

1.6K 107 23
                                    

Previous

"Gary?"

"Suprise"

"Untuk apa lo kesini lagi?"

"Papa kamu belum cerita ya, kan aku asisten ka viyon. Jadi karena ka viyon lagi honey moon, kamu jadi atasan aku untuk sementara"

##########

Author pov

Beby mengepal tangannya, tampak urat nadi muncul dari kepalanya. Ia tak bisa menahan amarah, orang yang dulu pernah membuatnya terluka kini berdiri di hadapannya, gary berusaha tersenyum tetapi hal itu justru membuat beby semakin tidak senang.

"PERGI!! GUA GA BUTUH LO!!" Beby menutup pintu gary pun langsung menghalangi.

"Beby tunggu!!!. . . ."

"gua ga butuh lo, gua bisa mengurus semuanya sendiri!"

Beby berusaha menutup pintu sekuat tenaga, tetapi tenaga nya masih kalah dengan pria di depan nya.

"Beby, Aku bisa jelasin"

Gary mencoba menarik tangan beby, namun dihempas oleh nya.

"Ck lepasin!"

"Plis beb, aku tau kamu masih marah denganku, tapi mau gak mau ini harus terjadi. Jika nggak aku bisa dipecat"

"So what, kan bukan urusan gua lo dipecat"

"Aku punya anak beb namanya angel, dia masih TK. Mamanya meninggal saat ngelahirin dia"

" . . . . . . . "

"Dan jika aku kehilangan pekerjaan, itu berarti aku akan kehilangan angel juga. . . . . ."

"Maksud lo"

Mata gary berkaca-kaca, beby

"Angel mengidap leukimia beb, memang masih stadium awal, tapi perusahaan akan menanggung semua biaya pengobatannya"

" . . . . . ."

"Makanya aku mohon, untuk sementara saja kita bekerjasama sampai kakak kamu selesai honey moon, dan aku gak bakal ganggu kamu lagi"

"Baik, tapi ada syaratnya"

"Apa?"

"Jangan pernah cerita apapun dan kesiapapun tentang hubungan kita dulu, dan gua gak mau ada pendekatan lagi di antara kita walaupun hanya sebatas teman"

Gary tertegun, ia tertunduk, entah kenapa ada rasa sedih yang luar biasa. Tetapi apa yang bisa ia lakukan , gery terdiam sejenak, lalu mendongak mantap menatap beby

"Baik"

"Kalau begitu, jam 4 gua akan ke kantor, siapkan semua keperluan meeting untuk nanti"

Beby pun kembali menutup pintu

Author pov end

Beby pov

Setelah apa yang terjadi barusan membuat kepalaku terasa sakit, jantung ku berdetak tak karuan.

Aku berjalan menuju dapur, kebetulan sekali tampak di atas meja sebotol whiskey yang masih baru, tanpa pikir panjang aku membuka botol dan meminumnya.

"Aaaaaarrrgghhhhhh. . . . ." Rasa pahit whiskey yang luar biasa tidak dapat dielak, Aku mengeram keras setelah menghabiskan setengah botol miras itu.

Hanya minuman keras yang saat ini dapat kujadikan pelampiasanku, setidak nya rasa sakit kepalaku dapat berkurang.

"Ya ampun beby, kamu minum alkohol pagi2 begini??"

when i hear your voice again (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang